Ra-Twenty Three✔

197 11 2
                                    

"Aku merasa semakin hari sikapmu semakin menghangat kepadaku. Apa ity hanya perasaanku saja?"

~RaraMeysha2020.

*****

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan menyelimuti mereka. Mereka berbicara ketika ada tikungan, itupun hanya Rara yang berbicara untuk memberitahu arah jalan pulangnya.

Disinilah mereka berada di depan rumah yang tidak mewah tapi lumayan sangat enak di pandang.

Rara turun dari motor milik Raka.

"Terimakasih kak," ucap Rara kepada Raka dan menundukkan kepalanya menunggu Raka pergi dari sana.

Tapi setelah ditunggu-tunggu belum ada suara motor yang pergi dari sana, karena penasaran Rara mengangkat kepalanya, betapa terkejutnya Rara ketika melihat Raka juga turun dari motornya dan sekarang tepat berada di depan Rara sangat dekat.

Rara kembali menundukkan kepalanya karena gatau kenapa hari ini ketika dia dekat dengan Raka jantungnya sangat berdetak kencang.

"Kenapa?" tanya Raka.

Rara kembali mendongakkan kepalanya, menatap Raka tidak mengerti dengan mengernyitkan dahinya.

Raka yang mengerti dengan ekspresi Rara pun mulai menarik napas dan bertanya kembali.

"Kenapa nunduk?" tanyanya lagi.

Rara hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban kalau dirinya gatau.

Raka menarik napas kenapa dari tadi Rara tidak banyak bicara berbeda saat dirinya tadi datang ke rumah Fajar dia masih cerewet.

Raka kembali bertanya kepada Rara. Entah kenapa sekarang Raka jadi kepo begini.

"Kenapa diem terus?"

Rara kembali menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya.

"Sariawan?"

Rara kembali menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya, Raka yang mulai geram karena dari tadi hanya menggelengkan kepalapun. Berkata lagi.

"Biasanya juga cerewet terus kenapa sekarang diem terus?"

Bukannya menjawab Rara hanya membuka mulutnya tidak percaya dan dia hanya malah balik bertanya.

"Kenapa?" tanya Rara.

"Kenapa apanya?" jawab Raka bingung.

"Kenapa kakak jadi bawel juga kepo?"

Bukannya menjawab Raka hanya mengendikkan bahunya sebagai jawaban itu, lalu Raka menyodorkan tangannya kepada Rara. Rara yang tidak mengerti mengernyitkan dahinya dan bertanya.

"Kan tadi gue udah bilang makasih kak apa harus juga gue kasih lo ongkos?" tanya Rara polos.

Raka menggelengkan kepalanya.

"Ponsel lo," Raka melirik ponsel Rara yang ada di saku depannya.

"Apa? Lo mau ponsel gue kak? Ini kan ponsel gue satu-satunya, kalo tahu lo tadi gak ikhlas buat nganterin gue mending gue di anterin sama bang Ajay aja," cerocos Rara.

Raka yang sudah mulai jengah pun memutarkan kedua bola matanya. Memang lumayan capek yah menghadapi gadis seperti Rara ini.

"Pinjem Ra," kata Raka melembut masih dengan tangan yang tersodorkan kepada Rara.

"Gamau. Buat apa? Nanti gak di kembaliin lagi,"

"Cepet lo yang kasih atau gue yang ambil sendiri?" kata Raka sambil melirik dada Rara dengan senyum yang nakalnya.

Rara yang melihat Raka seperti itu sontak saja mengambil Hp-nya dan menutupi dadanya dengan tangannya.

Raka yang melihat ekspresi Rara seperti itu hanya terkekeh. Lucu sekali Fikirnya.

Lalu Raka memainkan ponsel Rara dengan lincahnya yang kebetulan memang Rara tidak pernah mengunci ponselnya, jadi Raka tidak repot-repot minta di bukain ponselnya kepada Rara.

Tiba-tiba saja ponsel Raka berdering sebentar, setelah itu Raka mengembalikan ponsel Rara kepada sang pemiliknya.

"Jadi aneh lo kak," kata Rara pelan walaupun pelan tetap saja Raka masih bisa mendengarnya.

Lalu Raka berjalan ke arah motornya dan menaiki motornya tersebut untuk bergegas pulang ke rumahnya.

Rara masih setia diam di tempatnya tadi dan melihat kegiatan Raka yang bersiap-siap pergi dari sana.

Lalu Raka membuka kaca helmnya, Rara yang melihat itu menatap bingung Raka yang juga sekarang sedang menatapnya.

"Gue gini karena lo,"

Setelah mengatakan itu Raka benar-benar pergi dari sana meninggalkan Rara yang melamun mencerna ucapan Raka barusan.

Kenapa dadanya kembali deg-degan dengan cepat. Karena gamau pusing memikirkan hal tersebut Rara membalikkan tubuhnya dan memasuki rumahnya.

*****

Gimana nih? Udah ada kode-kode buat deketan nih hehe.

Pokonya aku gaakan cape buat ngingatin untuk vote, komen and share.

Juga selalu buat minta kritik sarannya.
Follow juga ig: @ratihhermawatii

Salam Rindu,
Ratih Hermawati

2RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang