Pada pagi hari ini Taehyung dan Irene sedang sarapan bersama. Hari ini adalah hari kedua Irene membuka bisnis barunya tersebut.
"Ingat pesanku Irene, jangan terlalu lelah dengan bisnis barumu itu" peringat Taehyung saat dirasa sarapannya itu telah usai.
"Ay ay captain! lagipula aku hanya akan duduk diruanganku sesuai dengan perintahmu Tae."
"Anak pintar" ucap Taehyung sambil mengusak rambut halus milik Irene.
"Padahal aku bisa berangkat bersamamu pukul 9.30 nanti Irene." lanjut Taehyung."Tidak usah Tae, kau kan biasa berangkat pukul 8 pagi nanti apa yang akan karyawanmu katakan saat melihat bosnya sendiri telat huh? Kau harus menjadi contoh yang baik Tae!" ucap Irene panjang kebar.
"Apa kau lupa hm akulah pemilik perusahaan itu, jadi aku bebas melakukan apapun" sombong Taehyung kepada istrinya itu.
"Apa kau juga lupa hm dengan ucapanku waktu itu kalau kau juga harus menaati peraturan yang kau buat sendiri Tae!" ucap Irene mengikuti gaya bicara Taehyung.
"Sejak kapan istriku hebat meniru gaya bicara suaminya ini hm?" goda Taehyung kepada istrinya itu.
"Ish Tae aku serius!" ucap Irene sambil memasang wajah galaknya yang sama sekali tidak mengurangi kesan imutnya itu.
"Baiklah-baiklah asal kau berjanji untuk tidak nakal disana mengerti?" tegas Taehyung.
"Iya bawel!" ucap Irene sambil menjulurkan lidahnya.
"Apa menjulurkan lidah seperti itu menjadi hobi barumu hm?" canda Taehyung yang dibalas cengiran oleh Irene.
Lalu merekapun melanjutkan obrolan biasa lainnya sambil menunggu jam keberangkatan Taehyung ke kantornya itu.
Setelah suaminya berangkat, Irenepun langsung melangkahkan kakinya untuk mandi terlebih dahulu. Setelah menyelesaikan acara mandinya itu Irenepun langsung memilih baju yang akan dia kenakan hari ini.
Setelah menemukan baju yang menurutnya cocok, Irenepun langsung memakainya lalu melangkahkan kakinya dan juga mendudukkan dirinya di sebuah bangku kecil yang langsung menghadapkannya ke meja rias. Irenepun mulai memoles wajahnya dengan sedikit riasan dan tentu masih terlihat natural di wajahnya itu.
"Sempurna!" lagi-lagi Irene berbicara pada dirinya sendiri setelah menyelesaikan riasannya. Disini Irene hanya menggunakan bedak, sedikit blush on berwarna peach dan liptint berwarna apricot coral yang membuatnya tampak lebih segar.
Irenepun mulai menata rambutnya dengan menyisirnya lalu mengikatnya dengan membiarkan poni depannya itu menghiasi wajahnya. Lalu terakhir Irenepun menyemprotkan sedikit parfum dengan wangi khas vanillanya itu ke beberapa bagian tubuhnya.
"Whoaaa aku harus selca dan mengirimkannya kepada Taeku yang bawel itu" Irenepun berselca dan mengirimkannya kepada Taehyung.
Tidak menunggu lama handphone Irenepun berbunyi yang menandakan adanya balasan dari Taehyung. Sesibuk apapun Taehyung dia akan selalu membalas pesan Irene dengan sangat cepat. Salah satu handphone Taehyung itu memang dikhususkan untuk menghubungi istrinya.
"Kau sangat cantik sayang, hati-hati dijalan dan suruh Kevin untuk membawamu sampai tujuan dengan selamat!"
Padahal dia mengatakannya lewat chat tapi mengapa aku masih bisa merasakan aura perintahnya ini ya pikir Irene.
"Baiklah bawel!" Balas Irene.
Sekarang Irene telah sampai di toko bunganya itu. Tentu saja Irene tidak langsung memasuki ruangannya, Irene menyapa terlebih dahulu bunga-bunga yang ada di hadapannya sekarang.
Tumbuhan juga punya perasaan, jadi mereka akan senang jika kita menyapanya itu kata Irene.
Setelah sedang asyik menyapa para bunganya itu Irenepun dikejutkan dengan suara yang dia kenal.
"Apa kau tidak menyadari keberadaanku Irene?"
"Sehun? Sejak kapan kau ada disitu?" Irene benar-benar terkejut.
Kenapa lonceng pintu tidak berbunyi ya atau aku yang terlalu asik tadi? batin Irene.
"Sekitar 5 menit yang lalu" senyum Sehun.
"Maafkan aku Sehun, kau ingin membeli bunga?" ucap Irene berusaha menutupi salah tingkahnya itu.
"Iya aku datang kemari untuk membeli bunga" ucap Sehun jujur.
"Baiklah, Zia tolong layani Sehun ya ada pekerjaan lainnya yang harus aku urus" ucap Irene berusaha menjaga kepercayaan suaminya itu.
Ziapun langsung menghampiri Irene yang diikuti oleh kedua karyawan lainnya yang akan siap bekerja.
"Aku permisi dulu ya Sehun" pamit Irene.
Melihat kepergian Irene, Sehunpun terlihat sedikit kecewa.
Irene baru saja selesai menghubungi suaminya itu lewat video call. Irenepun mulai mengerjakan laporan keuangan hasil penjualan bunga kemarin. Irene sama sekali tidak kesulitan membuatnya, lagipula sebelumnya dia sudah diajari oleh suami tercintanya itu.
Selesai membuat laporan keuangan itupun membuat Irene lapar. Setiap kali Irene berpikir maka disaat itu juga Irene merasakan lapar apa ada yang sama dengan Irene?
Irene sedang menunggu suaminya itu kemari untuk mengajaknya makan siang tapi tampaknya Taehyung belum menyelesaikan rapatnya itu. Irenepun mencoba keluar ruangan dan berniat untuk menyapa kembali bunga-bunga yang belum sempat dia sapa tadi pagi.
Kring
Irenepun menoleh ke sumber suara tersebut. Lagi lagi Sehun pikirnya.
"Hai" sapa Sehun.
"Kau belum makan siang bukan?" tanya Sehun to the point.
"T-tentu saja sudah, aku tidak pernah telat untuk makan dan kau sudah tahu itu sejak kita SMA bukan?" bohong Irene.
"Dan aku tahu kau sedang berbohong, aku sudah mengenalmu lama Irene kau tidak bisa membohongiku" ucap Sehun.
"M-maksudku aku baru selesai makan siang dengan beberapa camilan hun" kikuk Irene saat ketahuan bohong oleh mantan kekasihnya itu.
"Ayo kita makan bersama Irene" ajak Sehun.
Sebelum Irene menjawab ajakan tersebut ada suara yang dia kenal mendahuluinya.
"Dia akan makan siang berdua bersamaku, hanya berdua" ucap Taehyung dengan menegaskan kata 'berdua'.
27 Mei 2020
823 words.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Husband
RomanceHanya sebuah cerita dimana segala sifat posesif dan kecemburuan Kim Taehyung kepada Kim Irene, istrinya. 🏅 #1 - kth (18 Januari 2021) 🏅 #1 - protektif (04 Juni 2020) 🏅 #1 - baeirene (04 September 2020) 🏅 #3 - kth (06 September 2020) 🏅 #3 - taer...