Pagi yang cerah ini telah membangunkan seorang Kim Irene dari tidurnya berbeda dengan seorang Kim Taehyung yang sedang berkutik dengan beberapa dokumen di ruangan kerjanya yang akan dia bawa untuk rapat hari ini.
"Taeee" panggil Irene berusaha untuk menemukan keberadaan suaminya itu.
Irenepun langsung melihat jam weker yang berada di atas meja nakas yang ada di samping tempat tidurnya ini. Belum waktunya Taehyung berangkat kerja pikir Irene.
"Taeeeee kau dimana?" Irene berusaha memanggil suaminya kembali.
brak
Pintu kamarpun terbuka dan langsung menampilkan seorang Kim Taehyung dengan wajah yang terlihat sangat khawatir.
"Ada apa sayang? Kau sudah bangun? Apa ada nyamuk yang mengganggumu hm? Atau kau baru saja bermimpi buruk?" tanya Taehyung tidak ada hentinya sembari mendekatkan dirinya kepada Irene.
"Ish Tae aku tidak apa-apa jangan khawatir" sekarang Irene memeluk Taehyung.
"Kenapa kau selalu membuatku khawatir hm? aku pikir ada sesuatu" jujur Taehyung.
"Hehehehe maafkan aku Tae" Irene merasakan sebuah pelukan hangat dari Taehyung dan dia suka itu.
Handphone Irene yang berada di atas meja nakaspun berbunyi membuat Taehyung langsung melepaskan pelukannya.
"Siapa yang menelfonmu sepagi ini Irene?" ucap Taehyung sembari berjalan mendekati meja nakas.
"Aku tidak tahu Tae" Irenepun penasaran tentunya.
Taehyungpun mengerutkan keningnya saat melihat nomor yang tidak dikenal menelfon istrinya sepagi ini dan tentu saja Taehyung langsung mengangkatnya.
"Yaak Irene kenapa lama sekali mengangkatnya?" ucap seseorang disebrang sana.
Taehyung sengaja tidak menjawabnya menunggu si penelfon memberi tahu siapa dirinya.
"Hei apa kau sudah lupa dengan suaraku ini hm? Aku Wendy sahabatmu yang paling cantik" ucap Wendy.
Sekarang Taehyung baru ingat pemilik suara itu dan diapun langsung memberikan ponsel tersebut kepada Irene.
Irene yang kebingunganpun menerimanya lalu meletakkan ponselnya di telinga sebelah kanannya.
"Yakk Irene kenapa kau diam saja?" suara Wendy terdengar sedikit kesal sekarang.
"Wendy? Astaga kau kemana saja huh aku sangat merindukanmu!" ucap Irene antusias.
"Handphoneku hilang saat berlibur kemarin dan tentu saja sekarang aku memakai ponsel baru dan nomor baru, lalu kenapa tadi kau diam saja huh bikin kesal saja!" ucap Wendy panjang lebar.
"Sebaiknya kau harus lebih berhati-hati Wendy apalagi kau kan orang yang sangat ceroboh-" ucap Irene berusaha menasehati sahabatnya itu.
Padahal sendirinya juga ceroboh pikir Taehyung sembari mencubit pipi istrinya itu.
"-tadi yang mengangkat panggilanmu itu Tae bukan aku" lanjut Irene sambil memelototi suaminya yang sudah mencubit pipinya itu. Apa salahku pikir Irene.
"Dasar tuan posesif" ejek Wendy yang dibalas dengan tawa oleh Irene.
"Hei Irene bagaimana jika siang ini kita ke mall ? Aku merindukanmu Irene."
Irenepun langsung menatap Taehyung dengan ekspresi andalannya yaitu memelas berusaha agar suaminya itu luluh dan mengijinkannya.
Taehyungpun menggeleng menandakan bahwa dia melarangnya. Taehyung tidak mau jika kejadian kemarin seperti di coffee shop terulang kembali.
"Maaf aku tidak bisa Wendy" ucap Irene dengan ekspresi sedihnya.
"Bagaimana jika aku main kerumahmu?" Wendy sudah mengerti kenapa Irene tidak bisa pergi bersamanya. Wendy juga tahu dan kenal dengan sifat seorang Kim Taehyung.
Irenepun kembali menatap Taehyung untuk meminta jawaban. Taehyungpun diam sejenak lalu mengangguk sebagai jawaban.
"Yeayyyyy baiklah akan kusiapkan banyak makanan untukmu disini" ucap Irene dengan sangat antusias.
"Baiklah Irene sampai ketemu disana" panggilanpun berakhir.
"Yeayyyy Tae terimakasih sudah mengijinkan Wendy kesini" Irene memeluk Taehyung.
"Asal kau tidak nakal" tegas Taehyung.
"Baiklah Tae." Irenepun mengeratkan pelukannya.
---
Sekarang Irene sudah bersiap-siap untuk menyambut kedatangan sahabat cerewetnya itu. Mulai dari mandi, menyiapkan makanan walaupun bukan dia yang menyiapkannya. Semuanya sudah siap lalu kapan dia akan datang sih batin Irene.
"Maaf nyonya ada nona Wendy datang untuk mencari nyonya" ucap salah satu maid bernama Selyn.
"Baiklah aku akan menghampirinya, terimakasih" ucap Irene ramah sembari melangkahkan kaki kecilnya untuk segera menemui Wendy.
"Yaaakk Wendy!!!!" teriak Irene lalu memeluk Wendy.
"Astaga ternyata kau masih belum berubah ya Kim Irene" Wendypun membalas pelukan Irene.
Sekarang kedua sahabat itu telah berada di taman belakang mansion milik Kim Taehyung. Banyak sekali yang mereka obrolkan hanya sekedar untuk melepas rindu.
"Ternyata Taemu itu belum menghilangkan sifat posesifnya ya" ucap Wendy setelah Irene menceritakan kejadian kemarin mengenai toko bunga, Sehun dan juga Suho.
"Heem jadinya aku tidak bisa bekerja lagi" ucap Irene sedih.
"Taehyung seperti itupun karena terlalu menyayangimu Irene" ucap Wendy berusaha memberi pengertian kepada sahabatnya dan Irenepun mengangguk.
"Hei Irene suamimu itu akan pulang jam berapa hari ini?."
"Biasanya dia pulang jam empat sore, ada apa?" tanya Irene penasaran.
"Bagaimana kalo kita minum ini untuk menghilangkan sedihmu itu?" ucap Wendy sembari menyodorkan satu botol minuman soju.
"Yaakk apa kau gila?! Tae akan memarahiku nanti."
"Ayolah sedikit saja hanya beberapa gelas tidak akan membuatmu mabuk Irene" Wendy berusaha membujuk Irene.
Dan jujur Irenepun mulai tergoda saat melihat minuman itu. Terakhir kali dia meminumnya saat SMA lalu bagaimana bisa dia tidak tergoda saat melihatnya sekarang?
779 words
Hayo Irene bakalan minum ga nih😁🤟🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Husband
RomanceHanya sebuah cerita dimana segala sifat posesif dan kecemburuan Kim Taehyung kepada Kim Irene, istrinya. 🏅 #1 - kth (18 Januari 2021) 🏅 #1 - protektif (04 Juni 2020) 🏅 #1 - baeirene (04 September 2020) 🏅 #3 - kth (06 September 2020) 🏅 #3 - taer...