8

7.4K 384 9
                                    

Sekarang disinilah Taehyung berada. Di sebuah toko bunga yang pembangunannya sudah selesai sekitar 90% dan besok toko bunga tersebut sudah dapat dioperasikan.

Taehyung tersenyum puas melihat toko bunga tersebut. Toko bunga dengan warna putih sebagai warna dominannya itu sangat cantik sama seperti istrinya cantik pikir Taehyung.

Setelah permintaan Irene yang menginginkan sebuah toko bunga itu, Taehyung langsung menyuruh seseorang untuk turun tangan langsung dalam pembangunan toko bunga itu. Seseorang itupun
menyuruh beberapa anak buahnya untuk mengabulkan permintaan tuannya itu. Dia adalah orang kepercayaan Taehyung sekaligus tangan kanannya.

"Seperti biasa, hasil kerjamu selalu memuaskan Jimin" puji Taehyung.

"Terimakasih banyak tuan, kau terlalu berlebihan."

"Kalau begitu pantau terus sampai pembangunannya selesai, aku ada urusan yang lebih penting sekarang"

Taehyungpun menyebrang jalan untuk sekedar mampir ke kantornya mengecek beberapa pekerjaan karyawan-karyawannya.

Oh ya jarak toko bunga Irene dengan kantornya sangat dekat hanya tinggal menyebrang dua jalan raya dengan dua arus yang berbeda. Dengan demikian Taehyung dapat lebih mudah untuk mengawasi istri cerobohnya itu pikir Taehyung.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang. Setelah dirasa pekerjaannya selesai Taehyungpun langsung pulang untuk sekedar makan siang bersama istrinya. Sebenarnya habis makan siangpun dia tidak akan kembali ke kantornya itu, tapi dia harus merekrut calon pekerja yang akan bekerja di toko bunga milik Irene.
Dalam perekrutan ini, Taehyung dibantu oleh sahabatnya sekaligus pemilik cafe yang akan digunakan Taehyung untuk mewawancarai beberapa calon pekerja tersebut. Sahabatnya itu bernama Jeon.

"Jeon" panggil Taehyung saat dirasa orang disebrang sana mengangkat panggilannya.

"Ya? Ada apa Taehyung?" tanya Jeon.

"Cepat hubungi para calon pekerja itu untuk dapat menghadiri wawancara jam 2 siang di cafe milikmu itu." perintah Taehyung.

"Aku pikir besok sesuai rencana awal bukan hari ini" kaget Jeon karena perintah sahabatnya yang mendadak itu.

"Ya ada perubahan jadwal diluar rencana. Besok toko bunga Irene sudah dapat dibuka" ucap Taehyung dengan santai.

"Syukurlah kalau begitu. Aku akan menghubungi mereka."

"Bagus, nanti aku akan kesana."

"Baiklah dude aku tunggu."

Sambunganpun terputus.

---


Taehyung sudah berada di kamarnya. Dan Taehyungpun melihat istrinya yang sedang tertidur lalu mendekatinya.

"Sangat cantik." batin Taehyung tidak ingin mebangunkan istrinya itu.

Taehyungpun mengelus pipi Irene dan membuatnya terbangun.

"Tae kau sudah pulang?" bangun Irene sambil mengucek kedua matanya dengan sedikit kasar.

"Hey, jangan lakukan itu nanti matamu akan memerah sayang" Taehyung langsung menahan lengan irene lalu mencium kedua mata Irene.

"Hehehe maafkan aku Tae, aku lupa" Irene menunjukkan wajah tanpa dosanya.

"Kau selalu lupa dengan nasihatku."

"Aku lupa karena faktor bangun tidur Tae huh" ucap Irene dengan santainya.

"Dasar nakal" Taehyung menyubit pelan hidung Irene.

"Ish! Kau suka sekali menyubit hidungku ini Tae" cemberut Irene.

"Itukan salah satu hobiku sayang" goda Taehyung.

"Hobi yang buruk! Huh."

"Tapi baik untukku" Taehyung benar-benar suka menggoda istrinya itu.

"Ish Tae!!" Irene memukul lengan Taehyung yang tidak membuat pemiliknya merasa kesakitan.

---

Sekarang mereka baru saja selesai menyantap makanan yang telah disajikan oleh para maid yang ada di mansion itu.

Taehyungpun melirik jam tangan yang berwarna senada dengan jas yang ia kenakan saat ini.

"Em sayang aku harus berangkat lagi ke kantor, jangan nakal hm" pamit Taehyung sambil mengecup dahi Irene.

"Baiklah Tae, hati-hati dijalan!" peluk Irene.

"Sekarang hobimu memelukku ya" goda Taehyung.

"Biar saja, memelukmu membuatku nyaman" polos Irene.

"Kau baru saja menggodaku hm?."

"Ish! sudah sana pergi!."

"Kau seperti baru saja mengusirku."

Irenepun menjulurkan lidahnya lucu.

"Baiklah aku pergi, jangan nakal" Taehyung benar-benar pamit dan melangkahkan kakinya keluar rumah.

"Siap bos!."

---

Taehyung telah sampai ke tempat yang ia tuju. Lalu seseorang menyambutnya dengan ramah.

"Hai dude sudah lama tidak berjumpa" ucap Jeon sambil menjabat tangan sahabatnya itu.

"Sahabatmu ini sibuk Jeon" ucap Taehyung sembari tertawa.

"Apa sibuk yang kau maksud itu dengan berduaan bersama istrimu di kamar?" goda Jeon.

"Tolong jangan iri kepadaku Jeon, lebih baik kau cari seorang wanita dan nikahkan dia sesegera mungkin."

"Aku belum mau menikah, menikah itu menyeramkan" mereka duduk di salah satu kursi di cafe itu.

Para calon pekerja itu belum ada yang datang, mengingat sekarang masih pukul satu siang.

"Apa maksudmu menyeramkan?" Taehyung penasaran dengan apa yang sahabatnya itu ucapkan.

"Mereka pasti akan membatasi berbagai kegiatanku, hobiku, dan segalanya hih" Jeon bergidik ngeri.

"Hal itu tergantung pada wanita yang akan kau nikahi, aku menikahi Irene tidak mengalami hal yang baru saja kau bayangkan itu."

"Benarkah? Aku jadi ingin mencari wanita seperti Irene. Selain cantik dia memiliki hati yang tulus dan baik." ucap Jeon berusaha menggoda Taehyung.

"Tidak usah memuji istriku atau ku robek mulutmu itu" sarkas Taehyung.

Hah sahabatnya itu masih sama seperti dulu batin Jeon.

25 Mei 2020
749 words

Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang