BAB: 07 - [S1]

6.9K 754 557
                                    

Typo dan kawan-kawan mohon dimaklumi.
Apabila terjadi kesamaan alur, tempat dan dialog itu hanya kebetulan semata. Fanfic ini cuma fiksi, tolong jangan dibawa sampai rl ya.

(warning! this section contains adult content. skip if uncomfortable)🌚🔞

NO SHARE PLEASEEE 🙏

UN-EDITED

HAPPY READING ♡



STRANGE MARRIAGE

Sinar mentari pagi hari masuk melalui celah-celah gorden yang tidak tertutup sempurna. Keadaan kamar yang seharusnya sunyi tidak terjadi saat sepasang suami-istri yang menempatinya tengah beradu desahan.

Jeon Yerim -nyonya muda itu berkali-kali menutup mulutnya saat merasa gerakan tangan suaminya semakin tidak terkendali. Dia tau gairah sang suami sudah terpompa sejak semalam, tapi dia tidak juga memuaskan nya. Alasannya cukup jelas, dia masih menyimpan sedikit rasa kesal atas ulah suaminya beberapa hari terakhir.

"Apa sentuhan ku kurang bisa membuatmu nikmat seperti biasanya? Kenapa kau tidak mendesah?" Suaminya berbisik tepat disamping telinganya.

"Aku sudah mengiyakan saat kau memintaku untuk tidur dengan tubuh telanjang. Tapi bukan berarti aku mau diajak bercinta denganmu. Sudah ku bilang aku belum benar-benar bersih dari tamu bulanan ku." Dia berusaha tidak memperlihatkan kekesalannya, walau sebenarnya suaminya ini sudah melewati batas kesabaran.

Jungkook menarik tubuh istrinya sampai wanita itu terlentang dan dia pun segera merangkak mengukung tubuh mungil itu dibawah tubuh kekar nya.

"Aku ingin bercinta, Yerim. Kau tau sekali kalau aku bisa stres saat kebutuhanku tidak terpenuhi." Suara suaminya terdengar sangat frustasi.

Satu tangan Yerim terangkat ke atas untuk menangkup wajah suaminya dan mengusapnya dengan pelan. "Aku tau, karena itu memang tugas wajib ku sebagai istrimu. Tapi aku dalam keadaan yang tidak bisa memuaskanmu sekarang. Tunggu sampai aku siap."

Rahang suaminya mengeras dan Yerim bisa merasakan itu dibawah kulit telapak tangannya. "Aku ingin bercinta. Sekarang."

Penekanan yang diucapkan suaminya tak sampai membuatnya ketakutan. Dia sudah terbiasa menghadapi mode sikap suaminya yang seperti ini. Dia masih tidak tau kenapa suaminya memiliki nafsu yang sangat tinggi.

Apa sebelum menikah, pria itu sering bergonta-ganti perempuan untuk menemani kegiatan ranjangnya yang luar biasa.
Yerim tidak tau dan dia juga tidak berniat mencari tau. Bukankah semua lelaki memang tidak perjaka saat malam pertama pernikahan mereka?

Jadi Yerim pun tidak berharap dia menjadi orang pertama untuk sang suami. Walau dia sendiri sudah pasti menjadikan suaminya yang pertama untuknya.

"Aku siapkan air dingin untukmu, agar kau lebih tenang sedikit."

"Kau bodoh, ya? Kita sedang di daerah bukit. Disini sangat dingin, kau mau membunuhku?"

Yerim menghela nafasnya, "Terus mau mu apa?"

"Aku ingin bercinta." Ucap suaminya dengan penekanan. Lenguhan kembali terdengar dari mulut Yerim saat merasakan bagian tubuh bawah suaminya yang sudah mengeras menggesek bagian bawah tubuhnya yang tidak terlapisi material apapun.

"Kau bisa merasakannya kan? Aku tidak berbohong saat aku mengatakan aku ingin bercinta sekarang." Jungkook mendesis lirih dengan seringai terpatri diwajah tampannya.

"Make out saja, suamiku. Ku mohon. Ada ayah dan ibu di kamar sebelah."

Jungkook baru saja berniat ingin protes, tapi sepertinya keadaan istrinya sekarang memang hanya mampu sebatas make out. Mau tak mau, suka tak suka, dia harus bisa menerimanya. Daripada tidak dapat jatah sama sekali. Lagipula sudah seminggu mereka tidak melakukannya. Mungkin sampai disini batasannya untuk bertahan.

"Usahakan jangan bersuara terlalu keras. Mendesah saja di dekat telingaku." Ucapnya.

Jungkook menarik selimut tebal yang mereka gunakan semalaman untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin yang menyengat. Satu tangannya yang lain mengambil remot AC dan mengatur suhu agar tidak terlalu dingin, terlebih saat ini mereka sedang telanjang bulat.

"Kenapa malah di naikan? Nanti panas." Tanya istrinya. Jungkook kembali menaruh remot di tempat semula. "Aku tidak mau menikmati apa yang sedang kita lakukan dengan tubuh menggigil kedinginan." Ucapnya lalu menundukkan kepala untuk mengecup bibir sang istri.

"Pintu sudah terkunci, kan?" Tanya Yerim. Dia tidak ingin sesuatu menganggu mereka yang tengah menikmati kegiatan wajib mereka di pagi hari. Apalagi kalau sampai di pergoki oleh orang tua nya. Mau ditaruh dimana muka cantiknya ini.

"Sudah. Sejak semalam." Jungkook menjawab dengan tidak sabaran saat bibirnya mulai sibuk menjelajahi wajah istrinya.

"Kita bahkan belum membicarakan tentang kesalah pahaman kemarin. Seharusnya sekarang kita sedang membicarakannya, suamiku." Yerim berucap dengan diselingi desahan.

Suaminya mengerang merasa terganggu dengan pemilihan topik obrolannya. "Jangan bahas itu sekarang. Aku tidak ingin ingatan tentang kakak ku yang sedang menggoda istriku merusak momen saat ini."

"Ugh." Yerim menggigit bibir bawahnya saat suaminya mulai mencumbu kulit lehernya yang sensitif. "Tapi kau harus percaya -agh- padaku." Nafasnya mulai tersendat karena lonjakan nafsu yang mulai menguasai akal pikirnya.

Wanita itu mendongak sambil memejamkan kedua mata rapat-rapat saat merasakan buah dada nya mulai dimainkan oleh sang suami. Sungguh, ini bukanlah yang pertama kali mereka melakukannya, tapi rasa seperti melayang saat suaminya mencumbu seluruh tubuhnya terasa sangat baru.



.

.

SEBAGIAN PART DI UN-PUB.

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

PRICE: 45K

ORDER E-BOOK : DM WATTPAD

Love,
Kyoungies

[5] STRANGE MARRIAGE [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang