BAB: 08 - [S1]

5.9K 753 579
                                    

Typo dan kawan-kawan mohon dimaklumi. 
Apabila terjadi kesamaan alur, tempat dan dialog itu hanya kebetulan semata. Fanfic ini cuma fiksi, tolong jangan dibawa sampai rl ya. 

NO SHARE PLEASEEE 🙏

UN-EDITED

HAPPY READING ♡


STRANGE MARRIAGE

Hari itu Yerim bangun saat matahari sudah bersinar sangat terang. Wanita itu bangun sangat terlambat karena lelah yang ia rasakan begitu luar biasa. Dan dia sadar kalau suaminya mungkin sudah berangkat ke luar kota.

Dengan wajah mengernyit, dia beranjak dari ranjang nya yang sudah mirip seperti kapal pecah, bahkan pakaian yang semalam ia pakai masih tergeletak mengenaskan di atas lantai kamar. Bayangan tentang hebatnya percintaan mereka semalam membuat wajahnya merona.

"Semalam itu dia bilang apa ya? Aku tidak terlalu mendengar jelas karena sudah sangat mengantuk." Gumamnya pada diri sendiri.

Semalam sebelum ia benar-benar terbuai dalam mimpi, suaminya sempat membisikan sesuatu namun tak jelas ia dengar. Bahkan Yerim tak percaya dengan apa yang ia pikirkan saat ini. Suaminya itu tidak tertebak, dan mungkin apa yang dikatakan oleh pria itu semalam juga bukan sesuatu yang berarti.

"Paling hanya ungkapan kepuasan karena aku sudah melayaninya habis-habisan." Katanya tak terlalu memikirkan.

Wanita itu masuk kedalam kamar mandi dan tak lama setelah itu terdengar teriakan yang memekik. Yerim meraba seluruh tubuhnya yang sudah penuh dengan bercak peninggalan suaminya semalam. Dan itu tidak hanya ada di leher saja, tapi hampir seluruh tubuh. 

Seluruh tubuhnya benar-benar sudah ditandai oleh suaminya. Apa bisa kau bayangkan bagaimana penampakan tubuh polos Yerim sekarang? Tidak jauh dari kata babak belur habis-habisan.

"Pria itu -" Ucapnya lalu menghela nafas sesaat. "Hanya bisa bebas menurunkan ego nya saat bercinta saja."

Sudah cukup meratapi nasib tubuhnya yang babak belur, Yerim memilih berendam dengan air hangat dan aromaterapi untuk merilekskan tubuhnya yang sangat lelah. Tidak sepintas pun ingatan tentang suaminya lewat di otaknya.

Walau pada dasarnya pria itu pergi tanpa pamit ataupun meninggalkan pesan untuknya. Yerim sudah terbiasa menghadapi sifat tak tertebak suaminya. Kadang pria itu bersikap layaknya orang tak punya hati, tapi kadang sedikit perhatiannya bisa membuat hatinya menghangat.

Ah daripada memikirkan itu lebih baik ia pikirkan tentang sikap seperti apa yang harus ia perlihatkan saat berkunjung ke rumah mertuanya nanti.

Sebelum berangkat dia akan mengirim pesan untuk suaminya kalau ia pergi berkumpul bersama wanita keluarga Jeon agar suaminya itu tidak salah paham lagi.

Yerim tidak ingin ada perang dingin antara mereka lagi.

--

Di tempat lain yang berjarak 4 jam dari tempat Yerim saat ini -Jeon Jungkook yang sedang sibuk dengan kunjungan kerja nya mencoba fokus dengan apa yang sedang dijelaskan oleh anak buah nya. Walau nyatanya rasa khawatir dan tidak tenang tentang istrinya yang ia tinggal sendirian di rumah sedikit membuatnya terganggu.

Dalam benaknya dia takut kalau Jeon Dongyul kembali mengambil langkah nekat untuk mendekati istrinya. Dia tidak tau apa yang membuat kakak nya begitu terobsesi dengan istrinya. Padahal kalau dibandingkan dengan kakak iparnya, tentu Yerim tidak ada apa-apa nya. Walau Jungkook sedikit mengakui istrinya jauh lebih baik dari kakak ipar nya yang lain.

Langkahnya yang dipenuhi kewibawaan membuat berpasang-pasang mata perempuan tak sanggup teralihkan. Wajahnya memang tidak berekspresi, tapi hanya seperti itu saja sudah banyak membuat karyawan wanita menjerit seperti melihat pangeran turun dari langit.

Asisten Park jelas menyadari kalau saat ini atasannya itu sedang gelisah. Terlihat dari gerak-gerik nya yang sering kali menanyakan tentang jam dan pesan masuk di ponsel yang dititipkan kepadanya.

"Apa tidak ada pesan masuk satupun?" Tanya Jungkook.

Asisten Park merogoh kantung jas nya dan mengambil ponsel milik atasannya. Melihat sejenak apakah ada pesan masuk atau panggilan tidak terjawab dari ponsel canggih itu.

"Ada 1 pesan dari nyonya Yerim, tuan." Ucapnya.

Dengan gerak cepat, Jungkook langsung mengambil ponsel dari tangan asistennya dan membaca pesan masuk yang diam-diam sudah ia tunggu sejak tadi, sampai membuatnya gelisah tanpa alasan jelas.

'Yerim

Aku diundang kakak ipar berkumpul di rumah mertua. Aku harap kau tidak mempermasalahkan ini karena aku sudah tau apa saja yang harus aku lakukan didepan mereka.'

Hanya itu? Apa tidak ada alasan lain istrinya mengirim pesan kepadanya? Yerim hanya ingin meminta izin nya saja tanpa berbasa-basi menanyai bagaimana kabarnya atau apakah dia sudah makan siang atau belum?

Serius ini istrinya yang bertanya? Kenapa rasanya Jungkook tidak puas sama sekali. Apa yang membuat istrinya berubah menjadi cuek seperti ini?

"Sial, semalam aku membuatnya hampir pingsan. Jadi dia kesal karena semalam ya?" Dia bergumam pada diri sendiri sambil menyeringai tipis.

"Apa ada masalah, tuan?" Tanya asisten Park yang melihat gelagat aneh dari atasannya.

Jungkook menggeleng. Dia memberikan ponsel nya kembali ke asisten Park. "Apa pertemuan dengan pimpinan proyek nya masih lama? Ini sudah lewat dari jam makan siang, kan?"

Asisten Park melihat jam di pergelangan tangannya, "Kita dijadwalkan bertemu sekaligus makan siang bersama. Jadi kemungkinan pertemuan akan diadakan di restoran dekat sini, tuan."

Jungkook mengangguk paham lalu kembali berjalan diikuti oleh asisten Park yang mengekor dari belakang.


.

.

SEBAGIAN PART DI UN-PUB.

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

PRICE: 45K

ORDER E-BOOK : DM WATTPAD


Love,
Kyoungies

[5] STRANGE MARRIAGE [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang