Typo dan kawan-kawan mohon dimaklumi.
Apabila terjadi kesamaan alur, tempat dan dialog itu hanya kebetulan semata. Fanfic ini cuma fiksi, tolong jangan dibawa sampai rl ya.
NO SHARE PLEASEEE 🙏
CHAPTER INI BAKALAN PANJANG, JADI SIAPIN CAMILAN BIAR GAK BORING KAWAN:)
(warning! this section contains adult content. skip if uncomfortable)🌚🔞
UN-EDITED
HAPPY READING ♡
STRANGE MARRIAGE
Pada akhirnya Yerim memaksa ikut bersama ayah dan ibu nya tinggal di hotel beberapa hari sampai ia dijadwalkan melahirkan. Dia tak sampai tega membiarkan orang tua nya tinggal di hotel sedangkan dia tinggal di rumah mewah.
Selain angkuh dan sombong, ibu mertuanya juga bermulut pedas. Selama menikah dengan Jungkook, dia selalu menahan diri untuk tidak membungkam mulut pedas itu. Kesabaran yang ia miliki mungkin saja sebesar gunung, tapi saat ada orang yang menghina orang tua nya, dia tak akan bisa tinggal diam.
"Seharusnya kau tidak perlu ikut kemari dan membantah suamimu, Yerim. Bagaimana kalau nak Jungkook khawatir." Tanya ibu Kim saat mereka sudah berada di kamar hotel yang akan mereka tinggali untuk beberapa waktu kedepan.
Yerim diam. Dia lebih memilih menyibukan diri dengan membantu ibunya merapikan pakaian ke lemari. Hati nya masih terasa sakit saat tau kalau suaminya tidak membela nya sama sekali dan hanya diam melihat mertua nya di pelakukan tidak adil seperti itu.
"Yerim, apa selama ini kau hidup dengan orang seperti mereka? Kau tidak merasa terbebani?" Pertanyaan dari ayahnya tadi membuat gerak tangan Yerim terhenti.
"Ayah tidak tau kalau keluarga suamimu seperti itu. Bagaimana bisa ada orang yang angkuh nya kelewatan. Kita ini memang orang kampung, tapi bukan berarti adab kami juga kampungan. Sejak pertama kali mendengar kalau kau akan di nikahi anak konglomerat, ayah sudah memiliki firasat yang tidak baik. Karena biasanya keluarga kaya selalu memandang rendah keluarga sederhana seperti kita." Ujar ayah Kim yang masih memasang raut kekecewaan.
"Apa selama ini kau hidup tidak nyaman? Mereka memperlakukan mu dengan buruk, kan? Bahkan suami mu juga hanya diam saja saat ayah dan ibu di permalukan oleh ibunya. Kalau seperti ini apa tidak lebih baik kalian pisah saja. Hidup mu juga menderita kan kalau harus mengikuti semua standarisasi keluarga itu."
Yerim tersentak mendengar ujaran ayah nya barusan. Dia paham betul kekecewaan yang di alami oleh ayah dan ibunya berkat kejadian tadi. Tapi dia tidak menyangka kalau ayahnya sampai menyuruhnya untuk berpisah dengan sang suami.
"Ayah, jangan bicara seperti itu. Setidaknya dengar dulu penjelasan Yerim. Mana bisa ayah menyuruh mereka untuk berpisah. Mereka baru saja akan menyambut kedatangan bayi kembar mereka." Celetuk ibu Kim.
Yerim tertunduk. Dia merasa malu saat ibu dan ayahnya tau tentang kenyataan yang selama ini selalu ia tutupi dengan ujaran penuh dusta. "Aku tau ayah dan ibu kecewa dengan sikap ibu mertua ku. Tapi kalau harus berpisah sepertinya tidak bisa. Ayah tau sendiri kalau aku tidak ingin mengulang pernikahan."
"Lalu kau ingin mengabdikan hidup mu dengan orang-orang seperti mereka? Kau hanya akan menderita, Yerim. Punya suami tidak jelas dan keluarga nya pun sangat kejam."
"Suamiku tidak begitu, ayah." Yerim berucap cepat dengan tegas. "Dia sudah banyak berubah dan tidak sama seperti keluarga nya yang lain. Lagipula tidak semua keluarga Jeon seperti itu. Aku punya kakak ipar yang sangat baik dan teman yang juga baik."
"Ayah ragu melihat hubungan kalian. Dan ayah juga sadar alasan mu menikah dengan Jungkook awalnya hanya karena ingin menyenangkan hati nenek mu, kan? Lalu sekarang setelah nenek meninggal, apa yang akan kau lakukan dengan pernikahan yang tujuannya tidak jelas itu."
Lagi-lagi Yerim terdiam tak tau harus menjawab apa. Pertanyaan yang paling sulit dijawab dan rasanya dia ingin terjun ke laut saja. "Tidak ada yang ingin ku lakukan."
"YERIM!" Ayah Kim dengan keras membentak anaknya sendiri. Membuat ibu Kim dan Yerim terhenyak mendengarnya.
"Ayah, saat aku memutuskan untuk dinikahi oleh Jungkook, itu tanda nya aku sudah tau konsekuensi apa yang akan aku dapatkan kelak. Dan sekarang aku sudah berjalan untuk menghadapinya. Perpisahan bukan jalan satu-satu nya kalau hubungan yang retak sekalipun bisa di perbaiki. Aku tidak pernah ingin mengulang pernikahan." Ucap Yerim dengan wajah tertunduk di akhir ucapannya.
"Katakan sejujurnya apa kau mencintai pria itu."
Keheningan melanda dan kegugupan yang sudah Yerim rasakan naik menjadi berkali-kali lipat. Dia tidak pernah menyiapkan jawaban saat ada orang yang menanyakan hal itu. Semua orang tau bagaimana harmonisnya hubungan pernikahan mereka walau tampak dusta, jadi orang-orang itu tidak perlu menanyakan lagi apa dia mencintai suaminya sendiri.
"Anak-anak ini hasil dari hubungan kami. Apa ayah masih perlu menanyakannya lagi?"
"Jawabanmu tidak menjelaskan apapun, Yerim."
"Ayah sudah, jangan menekan Yerim terus-terusan. Kondisi mental dan hati nya sedang kurang baik." Ibu Kim mencoba melerai perdebatan ayah dan anak itu.
"Masalah seperti ini harus segera di selesaikan atau kalau tidak Yerim sendiri yang akan sengsara. Ayah menyesal merestui dia menikah dengan orang kaya kalau pada akhirnya hanya dijadikan bahan olokan. Apa semua orang kaya punya sikap merendahkan orang seperti itu? Mereka tidak tau kalau bahan pangan dan sandang yang mereka punya hasil dari orang kampung. Tanpa kita mereka juga sama-sama tidak punya harta."
Yerim hanya bisa membisu tak berkutik di tengah perdebatan ayah dan ibu nya yang tengah memperjuangkan nasib hubungan pernikahannya. Karena di kecewakan terlalu parah, ayah Kim bersikeras untuk membuatnya berpisah dari Jungkook. Tapi bang ibu Kim terlalu berlebihan kalau sampai membuatnya berpisah dengan sang suami.
.
.
SEBAGIAN PART DI UN-PUB.
JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.
PRICE: 45K
ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp)
Love,
Kyoungies
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] STRANGE MARRIAGE [M] ✔️
FanfictionMereka menikah bukan karena cinta atau perjodohan. Melainkan untuk memuaskan ego masing-masing. Tidak ada yang spesial diantara mereka. Tidak seperti pasangan pada umumnya. Biduk rumah tangga yang penuh drama, dimana pihak suami maupun istri sangat...