BAB: 15 - [S1]

6.3K 828 733
                                    

Typo dan kawan-kawan mohon dimaklumi.

Apabila terjadi kesamaan alur, tempat dan dialog itu hanya kebetulan semata. Fanfic ini cuma fiksi, tolong jangan dibawa sampai rl ya.

NO SHARE PLEASEEE 🙏

UN-EDITED

HAPPY READING ♡



STRANGE MARRIAGE

Jungkook bilang acara perayaan pernikahan mereka yang diadakan di rumah nya hanya di gelar sederhana. Tapi buktinya sederhana yang dikatakan suaminya itu tidak terbukti sama sekali. Pria itu menyuruh bawahannya datang langsung ke kampung untuk mendekorasi tempat berlangsung nya acara sampai se-mewah mungkin.

Keluarga sampai tetangga nya heran saat sebuah dekorasi outdoor party yang di gelar di halaman rumah nya sudah mirip seperti pesta orang-orang konglomerat. Yerim mencoba untuk memaklumi status suaminya, hanya saja acara ini terlalu mewah bagi orang yang tinggal di kampung.

Jungkook mennyadari mood istrinya yang sepertinya tidak begitu baik. Karena sejak tadi wanita itu hanya diam dan sesekali tersenyum untuk menyambut tamu yang datang. Istrinya itu memang sempat mengeluh pusing dan mual beberapa kali sampai harus bolak-balik kamar mandi untuk muntah. Tapi sebenarnya Jungkook tau kalau istrinya itu memang sudah tidak satu pikiran dengannya tentang pesta pernikahan ini.

Dia memang memutuskannya sepihak karena menurutnya tidak penting juga kalau harus mendengar pendapat istrinya karna sudah pasti kalau wanita itu tidak akan setuju dengannya.

Bahkan sampai acara selesai pun Yerim masih mendiaminya dan hanya merespon saat dia bertanya hal yang penting. Jungkook yang pada dasarnya tidak terbiasa dengan mood ibu hamil, jadi merasa kalau istrinya menyebalkan.

"Suamiku, kau tidur dengan Yohan saja ya. Aku sedang ingin tidur sendiri malam ini." Ucap Yerim yang sudah siap berbaring di kasur sedang nya.

Jungkook mendelik tajam begitu mendengar ucapan istrinya barusan. "Apa-apaan itu? Kenapa kau mengusirku?"

"Aku tidak mengusir mu, kok. Tapi sepertinya aku sedang tidak ingin berdekat-dekatan denganmu."

"Kenapa? Kau mulai membenciku?" Jungkook bertanya dengan nada tidak terima.

Yerim menghela nafasnya. Suaminya ini tidak pernah membiasakan diri untuk berpikir positif. Hanya ada kenegatifan saja di otak nya yang penuh nilai saham itu. "Mengidam, suamiku. Anak-anak mu sedang tidak ingin dekat denganmu." Katanya sambil mengusap perutnya yang masih rata.

"Hah?" Ujar Jungkook cengo. Dia menatap istrinya semakin tajam. "Kau hanya sedang mengada-ngada."

"Wanita hamil memang suka mengidam sesuatu yang aneh. Kau harus lebih banyak belajar tentang hal ini."

Jungkook yang merasa kesal pun langsung beranjak dari ranjang dengan tampang kusut. Yerim memanggil suaminya dan mengatakan untuk terbiasa dengan mood nya selama hamil karena dia takut kalau suaminya melakukan hal nekat untuk melampiaskan kekesalannya.

Dia keluar kamar dan berniat pergi keluar untuk mencari angin segar. Ponsel yang ada di kantung celana nya sejak tadi berdering menandakan banyak sekali panggilan masuk dan pesan masuk yang tak minat ia lihat. Suasana hati nya sedang tidak baik, dan dia tidak ingin orang yang menghubunginya mikut terkena imbas dari kekesalannya.

"Tuan Jungkook, kau bisa meluangkan waktu untuk rakyat kecil sepertiku?"

Kim Yohan yang sejak tadi ada di dapur berjalan di belakang Jungkook dan berbicara sampai membuat Jungkook hampir terkejut. "Ini tentang kakak ku. Ada yang ingin aku bicarakan."

Jungkook mengangguk dan mengikuti adik ipar nya ke halaman depan rumah. "Sebelumnya terimakasih karena sudah menyediakan waktu untuk ku."

"Tidak usah se-formal itu. Sekarang aku kakak ipar mu. Bersikap biasa saja agar kita bisa akrab." Ucap Jungkook dengan nada yang terkesan dingin.

"Aku hanya mencoba untuk bersikap sopan di depan orang terhormat seantero negeri sepertimu."

"Kita keluarga sekarang. Jadi jangan sungkan."

"Baiklah kalau begitu. Aku tidak ingin berbasa-basi denganmu karena sepertinya kau juga tidak suka. Sebenarnya aku senang mendengar kakak ku positif mengandung anak kalian, tapi entah kenapa aku merasa kakak ku seperti menyimpan banyak pikiran. Saat kedatangannya kemarin pun aku sempat melihat kalau wajahnya pucat dan kedua mata nya agak sembab. Apa kalian ada masalah sampai kau membiarkan kakak ku datang kemari jam 3 pagi tanpa bilang apapun sebelumnya?" Ujar Yohan menatap kakak ipar nya dengan serius.

Muncul raut keterkejutan yang muncul di wajah tampan itu, namun Jungkook dengan cepat merubahnya kembali jadi tampang datar. Dia tidak tau kalau istrinya pulang ke kampung jam 3 pagi.

"Tidak ada masalah yang serius diantara kami. Kemarin aku harus pergi ke lokasi proyek dan tidak sempat menghubungi Yerim. Jadi aku tidak tau kalau dia pulang kemari pukul 3 pagi." Jawabnya.

"Jungkook-ssi, kalau boleh jujur sebenarnya aku ragu membiarkan kakak ku menikah dengan orang sepertimu."

"Aku tidak memaksa mu untuk percaya sepenuhnya denganku. Tapi aku menikahi kakak mu bukan karena dia mudah di bodohi. Yerim itu pintar jadi dia tau apa yang harus dilakukannya sendiri. Kalau dia merasa menikah denganku adalah kesalahan, tentu saat aku melamarnya dia akan langsung menolaknya."

Tatapan serius Yohan memudar dengan perlahan. Pemuda belasan tahun itu menghela nafasnya. "Ya, mungkin hanya aku saja yang terlalu menghawatirkan kehidupan kakak ku yang tiba-tiba berubah drastis karena menikahi orang kaya raya. Aku hanya takut dia tidak bisa hidup seperti yang dia inginkan saat menjadi istrimu."

Jungkook diam dan tak menjawab, bahkan sampai Yohan beranjak dari duduknya dan berniat pergi. "Tapi kalau memang dia tidak hidup sesuai keinginannya dan tidak bahagia, maka aku yang akan memaksanya untuk pergi meninggalkanmu." Ucapnya sebelum kembali masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Jungkook

Kedua tangan Jungkook terkepal –melampiaskan emosi yang seketika membuncah di ubun-ubun kepala nya.

"Jangan remehkan kesetiaan Jeon, bocah."





.

.

SEBAGIAN PART DI UN-PUB.

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

PRICE: 45K

ORDER E-BOOK : DM WATTPAD


Love,
Kyoungies

[5] STRANGE MARRIAGE [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang