BAB: 16 - [S1]

5.5K 819 908
                                    

Typo dan kawan-kawan mohon dimaklumi.

Apabila terjadi kesamaan alur, tempat dan dialog itu hanya kebetulan semata. Fanfic ini cuma fiksi, tolong jangan dibawa sampai rl ya.

NO SHARE PLEASEEE 🙏

UN-EDITED

HAPPY READING ♡


STRANGE MARRIAGE

Jungkook sebelumnya tidak pernah membayangkan kalau menjadi suami dari wanita yang tengah hamil sangat merepotkan melebihi apapun. Bahkan kendala terbesar dari proyek nya pun bukan apa-apa dibanding dengan mengurus wanita hamil.

Kandungan istrinya sudah berusia 3 bulan dan perutnya pun sudah kelihatan sedikit buncit. Sudah seminggu ini tiap malam wanita itu selalu mengomel kalau dia tidak ingin tidur bersamanya, dan membuatnya tidur di ruang kerja. Tapi saat tengah malam wanita itu tiba-tiba merengek dan menuduhnya tidak mau tidur bersamanya dengan alasan tubuhnya semakin gendut dan jelek.

Jungkook cukup kelabakan untuk mengatur emosi dan hampir pernah membentak Yerim saat wanita itu memintanya untuk tidur di luar rumah. Wanita itu selalu beralibi kalau keinginan dan mood aneh nya muncul karena pengaruh dari bayi kembar yang tengah di kandungnya. Tapi bagi Jungkook hal itu sama saja seperti omong kosong belaka. Bayi-bayi itu masih berupa gumpalan darah, mana bisa menyuruh ibunya untuk menindas ayahnya sendiri.

Memang dasarnya Yerim saja yang ingin mengerjai suaminya.

Tapi se-menyebalkan apapun Yerim sekarang, Jungkook tetap merasa sedikit kasihan saat wanita itu mengeluh mual dan pusing. Nafsu makan Yerim sering berubah-ubah, kadang makan nya banyak, tapi kadang juga dia tidak berselera sama sekali. Dokter sudah menyarankan untuk makan buah dan sayur yang banyak agar istrinya tidak kekurangan vitamin, tapi wanita itu bilang kalau rasa buah dan sayur yang ia makan seperti kaus kaki busuk.

Entah apa maksudnya itu, bagi Jungkook yang seorang calon ayah menghadapi pengalaman langka seperti ini tidaklah mudah. Dia bahkan rela menurunkan sedikit ego nya untuk berguru dengan Im Taehyung mengenai masalah mood wanita hamil. Walau dia sangat kesal saat mendapati kesan pertama Taehyung yang langsung menertawainya dan menganggap kalau dia tidak seperti dirinya yang biasa.

Dan malam ini pun dia harus lembur menyelesaikan beberapa laporan mengenai harga saham milik anak perusahaan keluarga yang tengah ia kelola. Dari 3 perusahaan ada 2 yang sedang mengalami penurunan harga jual produk. Padahal seharusnya perusahaan ini di pegang langsung oleh kakak keduanya, tapi ayah nya dengan tegas menunjuknya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di perusahaan itu.

Kecerdasan tuan Jungkook saat mengelola perusahaan dan memainkan harga saham tidak perlu diragukan lagi.

KRIET

Dia melirik saat mendengar suara pintu terbuka, tapi dia tidak melihat seseorang masuk ke dalam. Mungkin kalau dia adalah pria penakut, saat ini dia langsung berpikiran kalau pintunya terbuka karena makhluk halus.

Menunggu sampai beberapa menit tidak ada juga yang masuk ke dalam ruangannya, dan Jungkook tau kalau orang itu adalah istrinya yang masih berdiri di depan pintu tanpa berniat masuk ke dalam.

"Apa yang kau lakukan di depan pintu ruanganku? Mau mengintip?" Ucapnya.

Dan benar saja tebakannya. Istrinya yang sejak tadi berdiri di depan pintu itu mulai menampakan dirinya dan berjalan masuk lebih dalam ke ruangannya. Jungkook yang tengah sibuk dengan dokumen nya pun mendongak saat tubuh istrinya sudah berdiri di samping meja.

"Sudah tengah malam. Kenapa belum tidur?" Tanya nya datar.

"Kau tidak mau tidur, suamiku?" Yerim balik bertanya.

"Aku masih harus menyelesaikan pekerjaan."

Jeda beberapa menit sampai Jungkook menghela nafas karena melihat gestur tubuh istrinya yang gelisah.

"Kau butuh sesuatu?" Tanya nya.

Wajah cantik yang tadinya menekuk itu kini perlahan-lahan mulai berseri. Yerim berjalan mendekati kursi kerja suaminya lalu berdiri tepat disamping pria itu. "Suamiku, menurutmu di jam segini kota masih ramai tidak?"

Jungkook mendelik dengan tatapan nya yang setajam elang. "Sekarang sudah jam 11 malam, menurutmu bagaimana keadaan kota saat ini? Bukankah kita tinggal di tengah-tengah kota?"

Dan wajah yang tadinya sempat berseri itu kembali menekuk sendu. Jungkook memperhatikan istrinya dalam diam.

"Kalau minta sesuatu besok saja saat aku pulang kerja. Sekarang kembali ke kamar dan tidur." Katanya lalu meneruskan kembali pekerjaannya.

Yerim tidak menjawabnya. Wanita itu langsung berbalik dan berjalan keluar dari ruang kerja suaminya dengan kepala tertunduk. Jungkook berusaha untuk tidak menanggapinya dan kembali memfokuskan diri dengan pekerjaan yang kian membuat kepala nya pening.

Saat waktu baru saja berjalan beberapa menit, dia mulai tidak fokus karena memikirkan tentang istrinya tadi. Jungkook agak kasihan melihat Yerim yang sepertinya mulai menginginkan sesuatu seperti hari-hari sebelumnya. Tapi kalau semua keiginan aneh itu ia turuti, Yerim akan menjadikan itu sebagai kebiasaan dan dia tidak ingin Yerim bersikap kekanakan.

Karena fokusnya tidak lagi untuk pekerjaan, Jungkook memilih berhenti dan keluar dari ruang kerja nya menuju kamar. Begitu membuka pintu, dia langsung di suguhi oleh penampilan istrinya yang sudah siap dengan jaket tebal dan sling bag yang menggantung di pundaknya.

"Apa yang kau lakukan dengan penampilan seperti itu?"

Yerim berbalik menghadap suaminya, "Aku mau keluar sebentar."

Tatapan tajam itu semakin menajam menatap sang istri, "Kau tidak lihat sekarang jam berapa? Mau apa keluar tengah malam begini?"

"Sooyoung-ssi pernah bilang kalau pertengahan bulan di musim semi, sungai Han ramai pengunjung dan banyak sekali kedai yang menjual makanan dan pernak-pernik. Aku mau pergi kesana."

"Lihat jam, Yerim." Ucap Jungkook dengan penekanan. "Tidak ada orang waras yang keluyuran tengah malam begini mengunjungi sungai."

"Banyak, suamiku. Di sana pasti sangat ramai sekarang karena katanya jam 12 malam nanti ada pesta kembang api sebagai tanda di tutupnya festival itu. Aku mau pergi kesana." Yerim tidak mau kalah dari suaminya.

"Tidak usah membuang-buang tenaga. Lepas jaket mu dan ayo tidur. Aku sudah lelah." Ucap Jungkook yang langsung merebahkan diri di atas ranjang.

Yerim tidak menuruti perkataan suaminya. Dia berjalan kesamping ranjang tempat suaminya berbaring. "Kalau kau tidak mau ikut juga tidak apa-apa. Aku bisa berangkat sendiri dan aku bisa pastikan tidak ada satupun anggota keluarga Jeon yang melihatku keluyuran."

Jungkook yang tadi sudah memejamkan kedua mata nya pun langsung terbelalak saat mendengar ucapan istrinya. "Tidak usah nekat, Yerim. Cepat tidur atau aku akan marah besar."

"Maaf suamiku, tapi sepertinya ini keinginan anak-anak. Aku akan tetap pergi." Ucap Yerim lalu berbalik keluar kamar meninggalkan suaminya yang berseru memanggil namanya berkali-kali.



.

.

SEBAGIAN PART DI UN-PUB.

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

PRICE: 45K

ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp)

Love,
Kyoungies

[5] STRANGE MARRIAGE [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang