Typo dan kawan-kawan mohon dimaklumi.
Apabila terjadi kesamaan alur, tempat dan dialog itu hanya kebetulan semata. Fanfic ini cuma fiksi, tolong jangan dibawa sampai rl ya.
NO SHARE PLEASEEE 🙏
UN-EDITED
HAPPY READING ♡
STRANGE MARRIAGE
Jungkook memang izin pada istrinya pergi membeli susu hamil ke mini market depan komplek. Tapi nyatanya dia punya tujuan lain yang tidak kalah penting atau bisa dibilang lebih penting dari sekedar sekotak susu hamil.
Dengan langkah tegas dan wajah datar yang menyimpan berbagai emosi, Jungkook masuk ke pekarangan rumah besar milih kakaknya yang letaknya hanya beberapa langkah dari rumahnya.
Pria itu sudah bertekad untuk meminta penjelasan dari insiden beberapa hari lalu saat istrinya tak sadarkan diri karena alergi yang kambuh setelah memakan kue pesanan Jeon Miyoung yang ternyata mengandung gandum. Walau sebenarnya Taehyung sudah berkali-kali mengatakan untuk tidak ambil langkah nekat sebelum mendapat bukti yang akurat. Tapi Jungkook tidak bisa diam tenang, kalau memang Jeon Miyoung sengaja melakukannya, dia akan menuntut balik perempuan itu tanpa memandang status keluarga.
Setelah menekan bel berkali-kali, dia di sambut oleh salah satu pelayanan yang bekerja disana dan di persilahkan masuk ke dalam. Jungkook menjelaskan maksud tujuannya datang dan pelayanan tadi langsung pergi untuk memanggil majikannya.
"Sesuatu yang langka saat Jeon Jungkook meluangkan waktu untuk mengunjungi rumah kakaknya. Jadi ada apa? Kau kemari bukan tanpa alasan, kan?" Ujar Jeon Dongyul menyambut kedatangan sang adik dengan senyum sinis.
Jungkook berjalan mendekati kakak ke-empat dengan wajah garang. "Dimana kakak ipar Miyoung. Aku kemari karena ada urusan penting dengannya."
"Kenapa mencari istriku? Kau sudah bosan dengan Yerim dan ingin mencari pelampiasan dengan mengencani kakak ipar mu sendiri." Ucap Dongyul kembali dengan senyum sinis.
"Mendengarnya seperti kau tidak keberatan ada orang yang mengencani istrimu sendiri." Jungkook balas dengan seringai sinis. "Tapi tujuan ku kemari bukan untuk bertemu denganmu atau mengencani kakak ipar. Aku kemari karena ingin meminta pertanggung jawaban dari kakak ipar karena sudah membuat istriku masuk rumah sakit."
Jeon Dongyul menatap Jungkook serius. "Apa maksudmu? Miyoung menjahati Yerim?"
"Panggilkan dia maka kau akan tau masalahnya."
Dongyul mendengus, dia kembali masuk ke dalam dan memanggil istrinya. Tak butuh waktu lama sampai Jungkook melihat kakak nya menyeret istrinya sendiri yang meronta-ronta minta dilepaskan.
"Jungkook datang menemuimu karena ingin minta pertanggung jawaban darimu. Jadi, jelaskan apa yang sudah kau lakukan selama aku tidak memantau mu, Miyoung." Ucap Dongyul tajam.
Miyoung melihat suaminya dengan sengit. Lalu tatapannya beralih ke arah Jungkook yang sejak tadi menatapnya dengan tajam.
"Kau salah kalau mau menyalahkan ku. Aku tidak tau apa-apa tentang Yerim yang tiba-tiba tak sadarkan diri kemarin lusa. Aku mengajaknya berbicara dan tidak membahayakan nya." Ujar Miyoung membela dirinya sendiri.
"Lalu apa kau sengaja memesankan cake untuk istriku sampai membuat alergi nya kambuh?"
"Kenapa menyalahkan aku? Aku hanya berusaha mengakrabkan diri dengan istrimu dan memesankan cake untuknya. Dan aku pun tidak tau apa-apa tentang alergi atau penyakitnya."
"Istriku alergi gandum dan cake yang kau pesan itu mengandung gandum. Dia tersiksa karena bintik-bintik merah muncul di kulitnya. Wajar kalau aku mencurigai mu karena tidak menutup kemungkinan kalau kau memang sudah merencanakan semuanya. Kau dan suamimu satu spesies yang samaㅡ sama-sama terusik dengan kebahagiaan orang lain." Ujar Jungkook dengan nada tajam.
"Bicara mu semakin lama semakin tidak sopan. Padahal yang sedang kau ajak bicara itu kakak mu sendiri yang seharusnya kau hormati." Celetuk Dongyul
"Bagiku orang-orang seperti kalian tidak pantas di hormati." Jungkook berucap. "Ini menjadi peringatan terakhir untuk kalian. Jangan pernah ganggu rumah tangga ku atau istriku. Karena aku bukan orang yang mudah memaafkan kesalahan. Jadi berhati-hati kalau tidak ingin ku recoki."
"Ingat, hyung. Aku ini masih seorang Jeon, aku bisa saja melakukan sesuatu yang sama seperti yang kau lakukan kepadaku selama ini. Kau selalu menganggapku bocah kecil yang tak bisa apa-apa, tapi sekarang aku bisa melakukan sesuatu yang bahkan tidak bisa kau bayangkan. Jangan sentuh istriku atau kau akan ku habisi." Ucap Jungkook sambil menatap tajam ke arah Dongyul dan Miyoung.
"Jungkook, saat ku bilang kau lemah maka itu adalah sebuah kebenaran. Apa kau mau tau buktinya?" Dongyul berjalan mendekati Jungkook dengan seringai tajam. "Yerim adalah kelemahan mu saat ini, kan? Dan seorang Jeon tidak pernah menjadikan sesuatu sebagai kelemahan mereka. Saat kau menemukan kelemahanmu maka saat itu juga kau kalah."
Jungkook menggeram emosi. Dia melayangkan tinjuan maut nya ke wajah Dongyul sampai menghasilkan pekikan dari mulut kakak iparnya.
"Sekali lagi mulut busuk mu berbicara, maka aku tidak akan segan-segan merobeknya."
Bukannya kapok, tapi Dongyul malah tertawa terbahak-bahak. "Dasar bocah lemah. Kau akhirnya jatuh cinta dengan istrimu dan menjadikannya sebagai kelemahan mu."
"Jungkook, ingatlah siapa dirimu dan dimana kau berada sekarang. Seorang Jeon tidak memiliki cinta. Jeon hanya bernafsu dengan harta dan kekuasaan. Ada wanita pun bukan untuk dicintai, tapi untuk di nikmati. Sejak dulu keluarga kita memang sudah kotor dan bejat, tapi dari keduanya kita bisa hidup dengan terhormat seperti ini. Orang yang dilahirkan dari keluarga Jeon tidak pernah tulus mencintai wanita. Dan orang dari keluarga Jeon selalu dan harus selalu menang."
Jungkook diam tak menjawab. Dia bungkam bukan tanpa alasan.
.
.
SEBAGIAN PART DI UN-PUB.
JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.
PRICE: 45K
ORDER E-BOOK : 085319382024 (whatsapp)
Love,
Kyoungies
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] STRANGE MARRIAGE [M] ✔️
FanfictionMereka menikah bukan karena cinta atau perjodohan. Melainkan untuk memuaskan ego masing-masing. Tidak ada yang spesial diantara mereka. Tidak seperti pasangan pada umumnya. Biduk rumah tangga yang penuh drama, dimana pihak suami maupun istri sangat...