BAB: 12 - [S1]

5.8K 801 1K
                                    

Typo dan kawan-kawan mohon dimaklumi. 

Apabila terjadi kesamaan alur, tempat dan dialog itu hanya kebetulan semata. Fanfic ini cuma fiksi, tolong jangan dibawa sampai rl ya.

NO SHARE PLEASEEE 🙏

UN-EDITED

HAPPY READING ♡


STRANGE MARRIAGE

Setelah menghabiskan waktu semalaman untuk bercinta, dan setelah suaminya mendeklarasikan keputusannya untuk menunda momongan dengan memberikannya 1 strip tablet pengatur kehamilan, Yerim merasa bahwa dalam waktu beberapa jam tadi merupakan mimpi buruk sepanjang hidupnya.

Dia bahkan mempersiapkan malam ini khusus untuk memulai semuanya. Dia berdandan seksi lalu dengan nekat menggoda suaminya dan melayani nafsu lapar pria itu dengan bayaran kalau dia bisa cepat mengandung.

Tapi apalah daya setelah suaminya memutuskan untuk tidak memiliki anak dalam waktu dekat. Padahal dia sudah yakin kalau suaminya tidak akan menolak saat seorang bayi hidup di rahim nya. Sikap Jungkook semalam membuktikan kalau pria itu benar-benar tidak berminat membangun bahtera rumah tangga yang sempurna bersamanya.

Ah ya dia mulai ingat akan kenyataan. Mereka menikah tidak seperti pasangan kebanyakan. Tidak ada cinta yang menjadi alasan, tidak pula sayang yang menjadi landasan. Tentu suaminya tidak akan membuat ini menjadi normal, karena memang sudah dari awal ini adalah pernikahan yang aneh.

Seharusnya dia tidak terlena. Seharusnya dia bisa menahan gejolak dalam hatinya. Tidak boleh ada permainan hati di dalam pernikahan ini. Jungkook dan dia menikah karena alasan lain, bukan karena saling mencintai. Hadirnya seorang anak hanya akan membuat hubungan mereka semakin canggung.

Tali hubungan ini sudah rentan, jadi jangan membuatnya semakin rentan lalu putus.

Air mata tak juga menyusut dari kedua pelupuk matanya. Walaupun hari sudah semakin siang dan suaminya pun sudah berangkat kerja tanpa berpamitan dengannya. Dia tidak tidur semalaman, dan dia juga tidak menyiapkan kebutuhan suaminya. Hari ini menjadi hari yang paling ingin Yerim hindari.

Hari dimana suaminya menolaknya dengan tegas. Menolak sebuah keluarga yang baru saja ingin ia tawarkan. Baru juga berangan-angan, tapi sudah lebih dulu di hempaskan sebelum semuanya tercapai.

Wanita itu keluar dari kamar setelah sebelumnya memastikan kalau penampilannya terlihat baik-baik saja. Dia dan Sooyoung sudah memiliki rencana untuk minum teh bersama siang ini. Karena mulai hari ini suami Sooyoung resmi jadi sekretaris pribadi suaminya.

Tentang suaminya?

Yerim tidak ingin membahas orang itu dulu. Biarkan rasa sakit di hatinya memudar sebelum malam nanti dia menghadapi suaminya dan bersikap seperti tidak terjadi apapun di antara mereka.

Dia mengetuk pintu rumah Sooyoung dan tak perlu menunggu lama sampai pintu rumah itu terbuka menampilkan sang nyonya rumah yang langsung menyambutnya dengan senyum lebar. Sooyoung menyuruhnya untuk masuk ke dalam dan dia mengangguk lalu mengikuti langkah wanita itu.

"Aku yang mengundang mu kemari, tapi aku belum menyiapkan kudapan untukmu. Maaf ya, anak-anakku sedang rewel." Ucap Sooyoung sambil menggendong bayi lelaki yang usianya tak jauh berbeda dengan Boram.

"Kau punya anak yang lucu, Sooyoung-ssi." Ucap Yerim.

"Terimakasih, Yerim-ssi." Ucap Sooyoung. Wanita itu menangkap raut wajah lemas dan tatapan sendu Yerim saat memperhatikan anak-anaknya.

Ada rasa penasaran dan kekuatan lebih untuk bertanya, tapi dia sungkan karena yang ada di depannya ini orang yang harus di hormati walaupun sebelumnya Yerim sudah bilang kalau wanita itu tidak suka di perlakukan berlebihan.

"Apa kalian menikah muda, Sooyoung-ssi? Anakmu sudah besar-besar ya."

"Aku dan suamiku menikah setelah kami lulus sekolah. Ada satu insiden yang membuat kami harus menikah muda."

Yerim mengangguk, dia paham dengan maksud Sooyoung. Dia bukan perempuan polos yang tidak tau apa-apa tentang pergaulan bebas jaman sekarang. Tapi dia memberi apresiasi bagi orang tua seperti Sooyoung dan suaminya karena walaupun mereka menikah muda, mereka tetap bertahan sampai sekarang dengan keluarga yang sempurna.

Tidak seperti dia yang baru berangan-angan sudah langsung di jatuhkan oleh suaminya sendiri.

"Sepertinya kau sedang kurang baik. Daritadi aku perhatikan wajah mu pucat, Yerim-ssi." Ucap Sooyoung sambil menuangkan teh untuk tamu nya.

"Aku hanya sedikit kelelahan karena kemarin kakak ipar Joohyun menitipkan anak-anak mereka kepadaku."

"Benarkah?" Tanya Sooyoung yang dibalas anggukan oleh Yerim. "Mengurus anak itu memang merepotkan sih, apalagi kalau yang menikah di usia muda sepertiku. Tapi setelah belajar banyak tentang mengurus anak, aku jadi ketagihan. Mereka semua bisa menjadi obat penenang di kala suntuk, suamiku juga sering bilang begitu."

Yerim tersenyum tipis menanggapinya. Rasa sakit di hatinya semakin menyengat, dan dia ingin sekali menumpahkan keluh kesahnya saat ini. Dia butuh orang yang bisa ia jadikan sandaran.

"Sepertinya mengurus anak memang menyenangkan ya?"

"Tentu saja. Jadi, kapan kau dan tuan Jungkook merencanakan program kehamilan? Kalian sudah cukup lama menikah, kan?"

Yerim langsung merubah raut wajahnya. Tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya karena dia tidak tau harus menjawab apa. Pertanyaan dari Sooyoung barusan langsung membuatnya teringat tentang masalah yang kini tengah ia hadapi.

"Kami menunda memiliki momongan." Jawabnya pelan seolah-olah energi nya tersedot habis.

"Kenapa harus menunda? Bukankah kau sendiri yang bilang ingin sekali merawat anak."

"Ada sesuatu yang terjadi, tapi aku tidak yakin apakah masalah ini pantas di ceritakan atau tidak. Karena aku pikir tidak baik mengumbar keburukan suami sendiri. Aku tidak berani, Sooyoung-ssi."



.

.

SEBAGIAN PART DI UN-PUB.

JIKA INGIN BACA KESELURUHAN CERITA BISA ORDER E-BOOK NYA.

PRICE: 45K

ORDER E-BOOK : DM WATTPAD




Love,
Kyoungies

[5] STRANGE MARRIAGE [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang