"MILK!" Teana langsung menarik Milk. "Masuk ke dalam mobil! Itu Donna!"
Milk membeku. Susah payah Teana menyambar kaos Milk dan mendorong cowok itu masuk ke kursi depan. Bobo yang baru menyalakan mesin kelihatan bingung.
"Kenapa, Tea? Itu siapa?"
"Itu Donna, Bo! Si alien yang waktu itu ngobrak-abrik rumah lo!"
"Kok dia bisa ada di sini?"
"Mana gue tahu!"
Teana menjulurkan tangan dan memencet tombol power window di pintu samping pengemudi sehingga semua jendela tertutup rapat-rapat. Bobo menekan pedal gas, bersiap meluncur dari parkiran. Namun Donna berdiri tepat di depan mobil, menghadang mereka.
"Demi udel ondel-ondel!" Bobo cepat-cepat menginjak rem. "Mau ngapain dia? Kok dia bisa tahu kalau kita ada di sini?"
"Udah jelas, kan?" Teana menarik pundak Milk supaya cowok itu mundur. "Dia ngincar Milk! Sejak dari rumah lo waktu itu, dia nyariin Milk!"
Donna mengatakan sesuatu tapi suaranya teredam oleh kaca mobil. Wanita itu menunjuk Milk dan menyeringai mengerikan.
Bobo berteriak histeris. "DIA NAIK KE KAP MOBIL!"
Teana mencelos. Donna memanjat naik ke kap depan mobil, seperi zombie. Dia mengangkat tinjunya, siap menghancurkan kaca depan mobil.
"Tabrak aja, Bo! Tabrak!"
"Gila lo, Tea! Mana mungkin gue nabrak orang di tengah hari bolong begini!"
"Lo mau kita semua dibunuh?"
Donna menancapkan jari-jarinya ke kap depan mobil, lalu mencabut bagian atasnya dengan mudah, seperti mencabut plester dari luka. Mobil berdesis mengerikan. Teana dan Bobo menjerit-jerit ketakutan.
"MOBIL BOKAP GUEEEEE! TIDAAAAK!"
"GAS, BO! GAS! SEKARANG!"
Marah dan takut, Bobo menekan pedal gas kuat-kuat. Mobil itu merangsek maju, melontarkan Donna hingga wanita itu terjatuh. Bobo memutar setir layaknya pembalap profesional, mobil itu berderum, mesinnya bekerja keras memutar keempat rodanya, tapi mereka tak bergeming.
"Kok kita nggak gerak?" Teana menatap kap depan yang terbuka. "Kenapa nih?"
"Donna menahan mobilnya!" Bobo mati-matian menginjak gas. "GILA YA TU ORANG!"
Teana memeriksa semua spion, mencari-cari Donna. Di mana wanita sinting itu? Mobil sedikitpun tidak beranjak, meski pedal gas sudah diinjak-injak. Sudah tentu tak ada manusia yang sanggup melakukan hal semacam ini.
Tiba-tiba Milk menurunkan kaca jendelanya. "Tunggu."
"Milk! Kamu mau ngapain?" Teana menghambur ke arah Milk. "Jangan keluar!"
"Donna mencariku," kata Milk. "Aku harus bertemu dengannya. Donna juga berasal dari Planet K3NT4LM4N13S, sama sepertiku. Dia pasti tahu tentang Daya Jigu. Aku akan bertanya padanya soal T2."
"Tapi kamu bisa dibunuh!"
"Aku bisa melawan Donna."
Deruman mesin mobil terdengar semakin kepayahan. Ada bunyi berkeretakan keras dan bumper belakang terlepas jatuh.
"Jangan, Milk!" Bobo mengunci kembali pintu Milk. "Daya Jigu kamu kan lagi rendah!"
"Aku akan baik-baik saja."
Dengan satu hentakan pelan, Milk mencopot pintu di sampingnya. Bobo melenguh seperti sapi yang akan disembelih. Teana tercabik di antara keinginan untuk menyetop Milk atau melindungi dirinya sendiri. Dengan nanar, dia melihat Milk pergi ke depan mobil, rambutnya yang berwarna putih susu terbang ditiup angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MilkTea [TAMAT]
HumorTeana ketakutan ketika bertemu cowok bernama M1LK yang mengaku sebagai alien. Bersama Bobo, sahabatnya yang ngondek, mereka melarikan diri. Apalagi cowok itu hanya memakai celana renang dan dia minta TeTe! Ternyata kehadiran cowok misterius itu berb...