Permulaan

1.6K 103 20
                                    

'Solidarity our priority'





















Sore ini tanah pasundan di basahi oleh butiran-butiran air yang turun dari langit. Kala itu, Seorang laki-laki tampan berperawakan tinggi,sedang duduk di kursi dengan kaki yang ditumpangkan ke atas meja.

"Al gue udah dapet informasi yang lo suruh tempo hari, " adu cowok berkacamata di sampingnya.

"Aksa sama yang lain mana?"tanya cowok bernama lengkap Altar atau biasa dipanggil Al itu.

"Di wamil,"jawab cowok berkacamata yang tak lain adalah anak buahnya.

Wamil bukanlah wajib militer seperti yang kalian ketahui. Wamil disini berbeda. Wamil adalah singkatan dari Warung kang emil. Tempat yang dijadikan sebagai tongkrongan oleh Altar dan teman-temannya. Warung itu terletak tidak jauh dari markas Pandawa.

"Suruh mereka kesini, gue mau mereka juga denger tentang masalah ini,"suruh Al.

Cowok berkacamata itu pun mengangguk lantas pergi memanggil Aksa dengan yang lain di Wamil. Tak lama kemudian Aksa, Javas, Arvin, Banu,serta cowok berkacamata bernama Guntur itu pun datang menghampiri ketua mereka.

"Ada apa ini teh kawan kawan,"ucap Arvin dengan logat sundanya.

"Dag dig dug cuy, apakah ini yang di namakan cinta?"timpal Javas yang langsung mendapati toyoran dari Banu.

"Japrut.. Japrut.. Ngelawak hujan-hujan lo,"ucap Banu.

"Flishh lah euy nu, nama gue bagus bagus javas jangan diganti jadi japrut! Bisa kena undang-undang ITE perubahan hak cipta lo!"balas Javas ngegas.

Aksa mendelik kemudian duduk disamping Altar.

"Apa?"tanya Aksa enteng.

"Tur bilangin tur,"titah Al.

Javas,Arvin,dan Banu langsung mengambil posisi duduk yang enak,padahal kursi masih banyak,tapi ketiga cowok itu malah duduk disatu kursi saling berdempetan.

"Vas geseran dikit atuh,"pinta Arvin pada javas.

"Udah mentok ini, nu geser nu,"ujar Javas pada Banu.

"Kampret gue juga udah mentok,"balas Banu kesal.

Altar yang mendengar keributan itu mendengus sebal. "Jangan kaya bocah."tegur Al. Ketiganya langsung terdiam. Jika situasi seperti ini,Al selalu serius.

"Langsung tur,"titah Al pada Guntur.

"Kemarin gue sama tim gue udah cari tahu latar belakang  geng viktor sesuai perintah Al. Kata mata-mata kita, viktor adalah geng pecahan dari pegasus. Pegasus terpecah jadi tiga bagian, viktor, fetish, dan satu lagi-"

"Panel."potong Al membuat keempat temannya menoleh terkejut.

"Kita nggak punya masalah sama pegasus, viktor,dan fetish. Cukup pantau ruang gerak panel, karena mereka masih berusaha nyari titik lemah kita."ucap Al dengan wajah serius. Guntur mengangguk lalu pergi.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang