Feel special

406 41 37
                                    

'Ayo mulai dari awal lagi.'



























"Gue mau minta putus."

Ara sedikit mendekat ke arah gerbang agar lebih terdengar jelas. Bukan maksud ingin menguping percakapan orang,tapi Ara rasa ini penting.

"Kamu gila huh?!"

"Gue serius. Maaf kalau kejujuran gue buat lo sakit hati. Tapi gue mau mengakhiri ini semua. Gue sadar,gue macarin lo bukan karena cinta,tapi karena ambisi."

"Al, tapi hubungan kita baru aja mulai. Belum genap seminggu lo udah minta putus? Gila!"

Ara menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang dilakukan Al sekarang. Ia tidak mengerti lagi dengan jalan pikiran cowok itu. Ya,kedua insan yang kini sedang berdebat di dekat gerbang itu adalah Altar dan Ziva.

"Lo juga nerima gue karena obsesi kan? Jadi impas bukan? Gue macarin lo karena ambisi dan lo nerima gue karena obsesi. Karmanya mari kita bagi dua."

Ara menahan tangannya untuk tidak bertepuk tangan mendengar tuturan kata dari sahabatnya itu. Alasan putus yang sangat klise yang pernah Ara dengar.

Plak

Ara terlonjak kaget saat melihat Ziva melayangkan tamparan keras tepat di pipi kanan Al. Seketika membuat Ara meringis ngilu.

"Pasti rame nih, langsung masuk perlambean Barata!"seru Ara.

Saat Ara sedang asyik-asyiknya menonton drakor India secara live itu,tiba-tiba ponsel di sakunya bergetar tanda ada panggilan masuk.

Manda cangtip is calling...

"Ck,ganggu!"decak Ara lalu menggeser tombol hijau.

"Apa?"

'.....'

"Gue tunggu di gerbang."

'....'

"Hm."

'....'

"Iya cepet. Gue tunggu."

Setelah itu panggilan pun terputus. Ara kembali memasukkan benda tipis itu ke dalam sakunya. Ketika Ara berniat untuk melanjutkan sesi nonton drama 'katakan putus' versi Al dan Ziva. Sayangnya, keduanya sudah tidak ada disana membuat Ara sedikit memanyunkan bibirnya.

"Bagus, temennya ditampar lo malah nonton. Temen macam apa lo?"celetuk seseorang di belakang Ara.

Spontan Ara membalikkan badannya dan mendapati Al yang sedang menatap sinis ke arahnya.

"Lo kok disini?"tanya Ara seolah ia tidak tahu apa-apa.

"Gue putus Ra."adu Al.

"Oh."sahut Ara singkat.

"Gue juga di tampar,keras banget lagi."

"Oh."

Al yang gemas dengan respon Ara yang singkat. Ia menangkup kedua pipi Ara dengan tangan kekarnya.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang