'Aku maunya kamu, tapi kamunya banyak yang mau.'
Kini seorang gadis yang sedang duduk berhadapan dengan Al itu mengerutkan keningnya,ia menatap laki-laki di depannya itu dengan tatapan keheranan. Sebab dari tadi ia perhatikan gelagat cowok itu aneh. Ia tertawa sendiri,cengar-cengir sendiri, dengan tangan yang sibuk berkutat dengan benda pipih di dalam genggamannya. Gadanta!
"Al lo kenapa sih? Dari tadi ketawa sendiri,cengar-cengir, senyam-senyum, aneh tau ga!"omel gadis yang di duga bernama Irene itu.
Al tidak menggubris omelan Irene, atau sepertinya ia tidak mendengar karena saking fokusnya pada ponsel di tangannya.
Irene mendengus sebal karena niatnya mengajak Al datang kesini itu untuk mengenang masa-masa saat mereka masih bersama. Dan Irene sangat ingin mendengar curhatan bagaimana dengan hari-hari pria itu tanpa kehadiran dirinya. Namun apa yang terjadi? Ekspetasi tak sesuai dengan realita!
"ALTAR KENAN MAHAWIRA!"ucap Irene lantang menyebut nama Altar lengkap dengan marganya. Otomatis Al mendongak kaget dan seketika tubuhnya menegang saat melihat Irene sedang menatap nyalang ke arahnya.
Anjir lupa,gue kan lagi sama cewek. Mati gue mati!
"A-ah iya kenapa? Eh maap-"kata Al kelabakan.
"I'm here,Altar. Why are you acting like i don't exist? "kata Irene dengan nada menahan kesal.
Mampus Al mampus!
"Iya lupa maap deh maap, gak lagi-lagi."ucap Al memelas.
Untuk kedua kalinya Irene menghela napasnya. "Al, gue ngajak lo kesini karena gue pengen mengenang masa-masa waktu kita sering ke tempat ini. Dan jujur, gue pengen denger ocehan lo, jokes random lo, dan cerita-cerita lo waktu gak ada gue. Tapi apa yang lo lakuin? Dari awal kita dateng kesini, lo cuekin gue seolah-olah gue gak ada!"ungkap Irene menyeruakkan kekesalannya.
Al mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. "Iya maap yaelah kak, baperan amat sih! Sini cubit dulu,"tangan Al bergerak mencubit pipi Irene gemas.
"Tau ah males gue sama lo!"dumel Irene seraya mengerucutkan bibirnya.
Al terkekeh, lalu ia mengeluarkan sebuah paperbag berwarna pink dan menyodorkannya pada Irene.
"Happy birthday babe! Cie makin tua aja lo,"
Mata Irene langsung berbinar saat Al menyodorkan sebuah paperbag padanya juga mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Dia kira Al akan lupa.
"Aw makasi, gue kira lo lupa! Soalnya di mobil juga lo diem aja,dasar nyebelin!"
"Tapi lo sayang kan?"goda Al.
"Iya sayang. Sayang banget sampe rasanya pengen nendang lo sampe gedung sate!"balasnya diiringi dengan kekehan.
Lalu Irene pun segera membuka paperbag dan mengeluarkan barang dari dalamnya. Saat barang sudah nampak di permukaan, Irene menyunggingkan senyum lebarnya.
"Hoodie?warna peach lagi kebetulan lagi bm. Kok bisa pas sih? Pasti ini bukan lo yang milih,"tukas Irene.
"Bohong banget ya kalau gue bilang yang milih hoodie itu gue?"tanya Al yang dibalas anggukan gercep oleh Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR
Teen FictionIni cerita tentang seorang gadis cantik bernama Aurora Titania. Ia memiliki watak dingin dan sulit beradaptasi dengan sekitarnya. Kemudian ia berteman dengan ketua geng motor berpengaruh di kotanya. Kehadiran laki-laki itu perlahan-lahan merubah hid...