Halo Ara!

536 69 7
                                    

'Ara, kura-kura ninja kotok apa kadak?'














Hari minggu merupakan hari termager bagi seorang Ara. Yang ia lakukan hanyalah rebahan dan membaca novel. Sesekali membuka ponselnya. Jam menujunkkan pukul 13:00. Artinya ini sudah siang. Dan gadis itu masih terjebak zona nyaman di kasurnya.

Tok.. Tok.. Tok...

Terdengar suara ketukan pintu kamar yang menyapa indera pendengarannya. Ara pastikan itu adalah bi Uni asisten rumah tangganya.

"Masuk aja bi,"ujar Ara.

Pintu kamar pun terbuka,menampilkan sesosok wanita berumur sekitar 50 tahunan lebih. Ia tersenyum pada Ara, dan Ara pun membalasnya.

"Teh Ara mau makan? Dari tadi belum makan."ucapnya lembut.

"Iya bi, sebentar lagi Ara ke bawah."balas Ara.

"Yaudah bibi siapin dulu atuh ya,"

Lalu bi Uni pun kembali menutup pintu kamarnya. Ara bangun segera membereskan novel-novelnya juga membereskan tempat tidurnya yang acak-acakan. Sebelum keluar,Ara mengecek hp nya terlebih dahulu. Dan terlihat ada notif dari mamanya.

Mama.

Ara udah makan?

Udah.

Sip.

Ara maaf mama belum bisa pulang sekarang.

Iya.

Setelah membalas pesan dari mama nya, Ara melemparkan hp nya ke sembarang arah. Bahkan sama mama nya pun Ara terkesan dingin. Tapi ia sangat menyayangi mamanya. Gadis itu pun melangkah keluar kamar menuju meja makan untuk mengisi amunisi tubuhnya.

Disisi lain, seorang laki-laki berpenampilan layaknya seorang badboy,sedang duduk di kursi yang ada di markasnya sambil memijat-mijat pelipisnya yang terasa pening.

"Jadi gimana udah ketemu siapa pelakunya?"tanya Arvin yang baru saja datang.

Semua yang ada disana menggelengkan kepalanya. Hari ini mereka dikejutkan oleh berita uang kas yang jumlahnya cukup besar, telah dicuri. Rencananya uang itu akan dipakai untuk baksos dan disumbangkan pada panti jompo juga panti asuhan. Tapi seseorang telah mengambilnya tanpa sisa.

"Apa udah di cek seluruh cctv? Kok bisa kita kecolongan."ujar Arvin.

"Gue yakin pelakunya ada di sekitar kita, orang yang kita kenal."pikir Javas.

"Semua yang hilang ada berapa?"tanya Al.

"Yang diambil cuma yang di brankas aja, semuanya ada 12 juta lebih. Untung aja masih ada uang cadangan yang di simpen Aksa."jawab Banu.

"Sa,apa uang yang disimpen di elo cukup buat baksos?"tanya Al pada Aksa.

Aksa mengangguk. "Cukup kalau untuk baksos. Tapi untuk sumbangan ke panti jompo sama panti asuhan, kita kurang banyak."ujar Aksa.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang