Dia siapa?

484 60 32
                                    

'Ga boleh cemburu, kamu kan bukan siapa-siapanya.'
















Sesuai janji malam ini pukul 01:00,Al menerima tantangan yang diberikan oleh Melvin. Al datang ke sirkuit tepat waktu bersama ke-empat temannya. Kini laki-laki itu datang dengan mempertaruhkan harga diri gengnya dan juga demi gadis yang sangat berarti di hidupnya,Ara. Maka dari itu Al akan turun langsung ke jalanan.

"Al gak akan di gantiin aja gitu sama gue atau sama Aksa kayak biasa?"tawar Arvin.

"Gak usah Vin, biar kali ini gue yang turun."kekeuh Al.

"Wow punya nyali juga lo,"kata seseorang yang entah sejak kapan dia ada di belakang mereka.

Al,Arvin,Javas,Banu,serta Aksa membalikkan tubuhnya menoleh ke belakang. Mereka mendapati Melvin bersama Sadewa dan Johan.

Ets bentar, Johan? Kenapa ada pria itu disana? Apa ada kemungkinan lawan Al malam ini adalah Johan?

"Johan?"ucap Javas sedikit terkejut.

"Kenapa lo? Kaget?"kata Sadewa diiringi dengan seringaian.

Siapa yang tak kenal dengan Johan di kota ini? Johan si pembalap ulung yang sudah menyandang predikat "King road"itu sekarang berdiri di hadapan mereka. Apa mungkin lawan Al kali ini adalah Johan? Jika iya, kemungkinan Al akan menang hanya sedikit.

"Kaget ya? Masih ada waktu kok kalau kalian mau pulang, takutnya kalah nanti nangis ngadu lagi sama mamah,"ledek Melvin yang disahuti gelakan tawa oleh Sadewa.

"Jaga bacot lo setan! Yang ada lo yang kalah, awas aja pas kalah ngamuk-ngamuk kek bocah gak dikasih kinder joy sama emaknya,"balas Arvin tak mau kalah.

"Ck, kita liat nanti, sesuai perjanjian, kalo gue menang, Ara milik gue."ucap Melvin melirik pada Al.

Al tersenyum miring. "Halu."balas Al.

"Oke, kita buktiin sekarang."Melvin berjalan melewati Al dan yang lainnya.

Sebentar lagi balap akan segera dimulai, orang-orang sudah banyak mengerumuni area balap. Sedangkan Al sedang menunggu motornya yang diutak-atik terlebih dahulu oleh Banu.

"Al, anggap aja itu bukan si Johan, jangan sampe ke gojek Al."ucap Arvin memperingati.

"Ke gocek anjir bukan ke gojek. Lo pikir si Al mau narik penumpang apa,"koreksi Javas.

"Iya itu pokonya mah lah,"

Al menghela napasnya berat, kali ini ia harus benar-benar konsentrasi jangan sampai ia terkena tipu daya Melvin. Sudah dipastikan cowok itu akan menghalalkan segala cara agar ia bisa menang. Seperti kata Arvin ia tidak boleh sampai ke gocek.

"Al motornya udah siap."ujar Banu.

Al mengangguk, ia segera memakai helm fullface nya, kali ini Al tidak menggunakan motor retro kesayangannya untuk dipakai balapan. Ia memakai motor ninja berwarna biru. Jangan tanya itu motor siapa, ya jelas itu motor Al. Laki-laki itu kan sultan.

Sekarang Al sudah berada di garis start, ia memandang lurus kedepan, tidak perduli sehebat apa lawannya saat ini, yang Al inginkan hanyalah menang malam ini. Lalu munculah seorang gadis cantik yang kemudian berdiri di antara motor Al dan Johan.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang