Love line

404 50 24
                                    

Sebelum kembali ke konflik, mari baper-baperan dulu hehe.

Sesuai judul, di part ini gak ada cerita Al dan Ara dulu ya. Part ini cuma ada Aksa dkk dan manda dkk.

So happy reading!!!




🍟🍟🍟

Langit Bandung sore ini nampak begitu mendung, tanda sebentar lagi akan turun hujan. Seorang gadis cantik pemilik bulu mata lentik terlihat sedang duduk anteng di halte sambil menggoyangkan kakinya seperti anak kecil.

Ia ingin segera pulang ke rumah,namun sialnya tiba-tiba segumpal awan hitam itu mulai mengeluarkan isinya yang berupa tetesan-tetesan air yang jatuh membasahi tanah,sehingga bau tanah basah langsung menyapa indera penciuman gadis cantik itu.

"Yahh kok hujan? Gue pengen pulang,"keluhnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"E—eh kok makin gede sih hujannya? Aduh gimana dong,"ujarnya panik.

Garis wajah gadis itu berubah menjadi ketakutan. Ia sangat takut dengan hujan,terlebih lagi hujan angin. Ia merutuki dirinya sendiri,mengapa ia tidak naik taksi saja tadi? Jika saja ia tidak menolak tawaran adiknya yang ingin mengantarnya pulang terlebih dahulu tapi ia tetap nekat ingin mencoba pulang menggunakan angkutan umum,mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Lalu sekarang bagaimana?

"Gak gue gak boleh takut! Ini kan cuma hujan air bukan hujan api!"tegasnya.

Tapi tetap saja ia tidak bisa menyamarkan rasa takutnya itu ketika angin mulai berhembus beriringan dengan air hujan yang turun semakin deras.

"Kalau gini jadinya, tadi gue mau aja ikut Al pulang,dasar Irene bego!"gerutunya.

Karena keras kepala Irene yang ingin pulang menggunakan angkutan umum,ia menolak ajakan adiknya untuk pulang bersama. Tapi ekspetasi tak sesuai dengan realitanya. Sudah setengah jam Irene duduk di halte,namun ia tak melihat satu angkutan umum pun yang berhenti di depannya. Sampai akhirnya Irene harus terjebak dengan situasi sialan ini. Ia merogoh tas sekolahnya dan mengeluarkan benda pipih dari dalamnya. Ia segera mencari kontak Al untuk segera menelponnya.

Namun nihil,adik bungsunya itu tidak mengangkat panggilan darinya. Membuat Irene semakin kesal dan ingin menangis sekarang. Ia pun beralih ke kontak lain. Kontak kedua yang ia hubungi adalah Ara.

Tidak lama untuk gadis itu mengangkat telepon dari Irene.

"H-halo Ara?"

'Iya kak ada apa?'

"Ara lagi sama Al nggak?"tanya Irene suaranya sedikit gemetar.

'Nggak kak, gue di rumah. Kenapa emangnya?'

'Kok suara kakak kayak ketakutan gitu sih? Kakak dimana sekarang?'

Irene tersenyum tipis,ia senang karena ada yang menyadarinya.

"G-gue masih di sekolah Ra,pengen pulang tapi tiba-tiba hujan deras banget ditambah angin nya juga kenceng. Gue takut.."adu Irene.

'Astaga, terus gimana? Bukannya gak mau bantu,t-tapi gue juga takut hujan kak,'

Ucap Ara diseberang sana,Irene sedikit lega karena ternyata yang takut hujan itu bukan cuma Irene. Tapi Irene tidak mengindahkan kata itu,yang ia pikirkan sekarang bagaimana caranya ia pulang.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang