Kekacauan

642 76 6
                                    

'Dekat terbiasa namun hanya teman biasa.'
















"CINTAKU BUKAN DI ATAS KERTAS... CINTAKU GETARAN YANG SAMA..."

"TAK PERLU DIPAKSA.. TAK PERLU DI CARI.. KARNA KU YAKIN ADA JAWABNYA... OHHH..."

Kini suasana kantin SMA Barata menjadi riuh dan ramai, karena kehebohan yang berasal dari meja Altar dan teman-temannya. Javas dan Arvin menyanyi sambil berjoged ria.

"Hoa.. Hoe.."teriak Banu lantang.

Altar sibuk live instagram menyapa para fans fanatik nya. Saat melihat Ara sedang berjalan bersama ketiga kawannya,Al langsung mengalihkan perhatiannya.

"Araa!"panggil Al.

Sang empu yang merasa namanya di panggil pun menoleh pada Al. Tidak ada senyuman sedikit pun yang terbit dari bibir gadis itu. Hanya terdapat wajah datar saja.

"Duduk di sini, gue punya hutang batagor,"ujar Al.

Awalnya Ara ingin menolak, karena ia tidak suka kebisingan, tapi Vanka langsung menarik nya dan membawanya duduk di meja Altar berserta temannya. Ara menghembuskan nafasnya malas. Setelah Ara duduk di samping Al, cowok itu langsung menyudahi live instagramnya.

"Vas, jangan berisik."titah Al pada Javas.

Spontan Javas,Arvin,dan Banu. Langsung duduk normal di kursinya.

"Eh ada Ara nya Javas,"ucap Javas nyeleneh.

"Ara nggak mau sama cowok modelan kayak lo! Ara mau nya sama gue ya nggak ra?"tanya Arvin pada Ara sambil mengerlingkan matanya.

Banu berdecih. "Sokap banget lu Vin,"timpalnya.

"Cacingan lo?!"sahut Manda yang merasa geli melihat Arvin terus mengerlingkan matanya.

Sedangkan Javas langsung tertawa mendengar celetukan Manda. "Bukan cacingan Man, si Arvin mah matanya udah masuk kategori katarak!"ucap nya sambil tertawa.

"Garing lo nyet!"desis Arvin pada Javas.

"Sekarang monyet bisa nge jokes juga ya,"celetuk Zeline membuat semua yang ada di meja itu meliriknya cengo.

"Zeline ngatain gue monyet?"tanya Javas entah pada siapa.

"Zeline mulutnya tajem juga ya,"timpal Arvin.

Sedangkan Manda dan Vanka sudah menahan tawanya, karena melihat wajah polos teman ajaib nya itu.

"Ara tunggu disini, gue mau pesen batagor dulu,"ucap Al lalu melangkah menuju stan tukang batagor.

"Uuuu totwitt bangettt, tapi sayang.."ujar Banu menggantung ucapannya.

"Apa nu?"tanya Arvin.

"Cuma temen,"ucap Banu pelan.

Javas memegangi dada nya sembari memasang wajah menahan sakit.

"Deep banget ini mah,"ucap Javas.

"Kumenangiss..... Membayangkan..."Arvin bersenandung.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang