BAGIAN 20

6.5K 571 36
                                    


Halo ketemu lagi dengan si gula jawa.
Kuy vote dulu sebelum baca.
😊😊😊

"Aku sudah memesan kamar hotel di Batu. Malam ini kita berangkat. Tiga hari aja 'kan?"  Kenan bicara seraya melepas sepatunya. Dia baru pulang dari kampus menemui dekan fakultas Desaign Kreatif dan Bisnis Digital di ITS. Ternyata dia beneran akan mengajar di sana.

Aku tahu, kemampuannya sebagai ilustrator tidak diragukan lagi. Di usianya sekarang, Kenan Adriyan Malik sudah menjadi salah satu ilustrator ter-famous di Indonesia. Sering diundang sebagai pemateri di seminar-seminar besar dalam dan luar negeri.

"Hotel? Bukannya kita akan menyewa villa? Aku nggak tau kalo ternyata kamu mengubah rencana."

"Aku jamin tempatnya bagus. Aku dapat rekomendasi dari teman."

"Terserah kamu saja." Aku kembali pada kegiatan awalku, menonton teve.

"Aku nggak tau, apa yang menyebabkan kamu berubah pikiran ingin pergi berlibur. Bukannya waktu itu kamu bilang akan pulang ke Jakarta?"

Kalau aku pulang ke Jakarta, itu artinya aku membiarkan Naren menemukanku. Sampai saat ini aku memang masih menghindari laki-laki itu. Pertemuanku dengan Arsen, tidak lantas membuatku berubah pikiran untuk kembali merekatkan hubunganku dengan Naren.

"Kepalaku mumet, karena banyak pekerjaan. Itu aja," jawabku sambil lalu.

"Bukan karena menghindari prince charming-mu itu kan?"

Aku mendengus. Kenan masih terus saja mencurigaiku. Terlebih lagi, dia tidak pernah melihatku menemui Naren setelah beberapa hari berlalu.

Kenan berdiri, posturnya yang menjulang membuatku harus mendongak saat melihatnya.

"Sebaiknya kamu selesaikan masalahmu, jangan lari seperti ini," katanya sebelum beranjak masuk kamar. Untuk beberapa saat aku tercenung, ada nada yang sulit aku artikan saat Kenan mengatakan itu. Apa hanya perasaanku saja? Kenapa aku melihat ada sorot terluka di matanya?

Aku menggeleng dan seperti biasanya, aku menganggap semua hanya angin lalu. Naren, dia masih terus menghubungiku hingga sekarang. Dia seperti orang yang kurang kerjaan. Seharian bisa ada seratusan lebih panggilan tak terjawab. Belum lagi pesan wa yang terus datang bertubi-tubi.

Aku menatap layar ponselku, sebenarnya hal ini sudah terpikirkan dari kemarin-kemarin. Aku ingin terbebas dari gangguan Naren. Dan hari ini kurasa waktu yang tepat. Aku melarikan jariku mencari nomor kontak Naren. Kemudian meletakkan benda persegi itu di atas meja setelah sukses memblokir semua akses yang terhubung pada laki-laki itu.

***

Diperlukan sekitar kurang lebih dua jam perjalanan dari Surabaya ke Kota Batu. Memasuki Batu, aura sejuknya sudah berasa. Terlebih malam hari seperti ini, udara dingin langsung menyergap. Kami melewati Malang terlebih dulu baru kemudian ambil jalur kanan menuju kota tujuan.

"Kita akan menginap di resort yang masih terbilang baru di Panderman Hill."

Keningku berkerut. Saat Kenan bilang akan menginap di hotel saja itu bagiku terdengar aneh. Aku tahu betul, meskipun dia itu mampu, jarang sekali Kenan berlibur dan mengajak menginap di hotel. Dia itu lebih suka tidur beralaskan tikar di alam terbuka. Seonggok tenda cukup untuk menaunginya. Kalau pun harus menginap di sebuah tempat, dia lebih memilih di penginapan-penginapan kecil atau malah rumah penduduk yang disewakan untuk menginap.

Prince Charming Vs Gula Jawa ( TAMAT) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang