Bucinnya Kanya Come Back.
Kuy tap bintang 🌟 sebelum baca.
Jangan lupa ramaikan gengs.Warning 18+
Mengandung adegan mature yah. So, yang belum 18 tahun skip aja.
-
-
-
-
-
-
-Mengabaikan segala keanehan yang terjadi, aku memilih duduk bersila dan dengan tenang menyantap sate lontong di piringku. Hilang sudah kesan romantis dari sky room ini karena ada dua orang makan malam lesehan. Tapi bodo amatlah. Yang penting perutku terisi, gitu aja.
"Satenya enak?" tanya Naren di sebelahku.
"Hmm."
"Ini sengaja aku suruh koki buat, terus aku minta mereka bawa ke sini."
"Hmm."
"Sate itu salah satu menu yang sering ada di sebuah resepsi loh.
"Hmm."
"Kamu setuju kan kalo sate ini jadi salah satu menu di resepsi pernikahan kita nanti?"
"Hmm--eh apa??!"
"So,kamu setuju kan kalo kita menikah secepatnya?"
"Nggak!" Mataku mendelik kesal.
Naren terkikik. "Makanya kalo ada orang bicara tuh tanggepin yang bener, jangan ham hem ham hem doang."
Aku hanya melirik singkat sebelum kemudian melanjutkan menggigit sate sesantai mungkin. Setelahnya juga aku bisa merasakan suasana mendadak hening. Naren berhenti berceloteh. Diam-diam mataku bergerak, ingin tahu apa yang sedang dia lakukan. Tapi kepalang sial. Mataku malah beradu dengan matanya yang nampaknya sudah lama memperhatikanku.
Dia tersenyum tipis melihatku gelagapan karena kepergok mencuri pandang.
"Nggak perlu malu gitu kalo mau melihatku. Seumur hidup semua yang ada sama diri aku itu milik kamu," ujar Naren kembali melanjutkan makan, tapi tentu saja senyum nyebelinnya masih terukir di sana. Ucapan gombal seperti itu kerap aku dengar dulu. Jadi, aku sudah tidak terkejut lagi. Hanya tapi, tetap saja wajahku terasa panas.
Nyesel rasanya tadi sempat meliriknya diam-diam.
"Kanya,"
"Apa?!" Tanpa sadar suaraku meninggi. Naren bahkan terperanjat karenanya. Aku segera membetulkan raut wajahku yang mungkin terlihat jauh dari kata santai. "A-ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Charming Vs Gula Jawa ( TAMAT) ✓
Chick-LitFOLLOW AUTHORNYA DULU SEBELUM BACA YA GAES 😉 TAK KENAL MAKA TAK SAYANG. (^_-) Memiliki seorang kekasih ganteng, pintar, dan populer tidak pernah ada dalam pikiran Kanya. Dia bukan siapa-siapa. Dan dirinya tidak semenarik gadis-gadis di kampusnya...