BAGIAN 34

6.9K 596 41
                                    

Aku baru hibernasi sejenak. Marathon nonton dracin wkwk. Jadi telat update Naren-Kanya.

Yang kangen Prince Charming Vs Gula Jawa cung 🙋

Yuk kembali ramaikan...
Jangan lupa tap bintang 🌟 sebelum baca yaa....

Happy reading gaess

Senyumnya terlampau manis. Apalagi ucapannya. Namun, ini bukanlah drama. Jangan harap setelah itu, aku akan berlari ke arahnya lalu memeluknya. Itu tidak akan pernah terjadi. Menjadi tontonan banyak orang di sini sama sekali bukan ide yang bagus.

Tanpa menoleh atau pun membalas seruan Naren, aku melanjutkan langkahku. Pura-pura tidak mengenalnya itu akan sedikit menyelamatkanku dari rasa malu.

Pintu lift hampir tertutup saat seseorang mencegahnya. Pintu kembali terbuka dan Naren menyelinap masuk ke dalamnya. Aku bergeser, memberi ruang agar Naren bisa berdiri di sebelahku.

"Kok kamu ninggalin aku sih?"

Aku mendongak melihat rautnya kini berubah seperti anak kecil yang direbut lolipopnya.

"Jangan lebay, sekarang kamu udah di sini kan?"

Naren meniup poninya. Aku hanya menahan senyum, mengingat bagaimana dulu dia juga kadang ngambek seperti ini.

Saat sampai di lantai tujuan kami, Naren keluar dan berjalan mendahuluiku.

Aku membiarkan saja. Dan ketika aku masuk kamar, dia sudah rebahan di sofa memainkan ponselnya tanpa mempedulikan kedatanganku.

"Kamu ngambek?" tanyaku.

"Nggak."

"Ya udah, aku mau istirahat dulu di kamar."

"Hmm."

Aku menarik napas sebelum naik ke lantai atas. Baru saja  hendak menaiki anak tangga, ponselku berdering nyaring dan bisa kulihat Naren langsung menoleh ke arahku.

Mataku berbinar melihat layar persegi itu menampilkan nama Kenan.

"Siapa yang telepon?" tanya Naren cepat.

"Kenan. Aku naik dulu."

"Kanya kamu--"

"Halo Kenan."

Aku terus menaiki tangga tanpa menghiraukan Naren yang mungkin ngambeknya sudah bertambah sepuluh  kali lipat.

"Apa ada kabar baik yang akan aku dengar?" tanya Kenan di sana membuatku tersenyum.

"Menurutmu?"

"Dari nada bicara kamu sih, kayaknya kamu lagi bahagia. Udah baikkan?"

"Okeh, aku akui kamu peramal yang hebat."

"Aku bukan peramal, aku pria yang sedang patah hati."

"Kenan."

"Ya?"

"Aku minta maaf."

"Asal kamu beneran bahagia. No problem."

"Kenan."

"Ya."

"Terima kasih."

"Oke. Kamu harus traktir aku kalo gitu."

"Kapan?"

"Saat kamu pulang."

"Oke, tunggu aku pulang."

Prince Charming Vs Gula Jawa ( TAMAT) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang