BAGIAN 21

5.9K 526 27
                                    

Aku lagi kenapa ini? Up-nya tumben cepet. 😄😄
Kuy gaess,  ramaikan 😉
Jangan lupa tap bintang 🌟

Aku berjalan melewati lorong kamar-kamar hotel. Menekan tombol lift menuju ballroom. Malam ini, peresmian nama baru hotel yang sudah diakuisisi oleh perusahaan Papa berlangsung. Aku tidak mau berlama-lama lagi.  Semakin cepat acara ini selesai, itu semakin baik.

Sesampainya di ballroom, aku langsung menuju nomor mejaku. Di sana sudah ada Arsen, Papa dan juga... Aku berdecak sebal. Kenapa Mama juga ada di sini? Ini hanya peresmian nama baru, bukan acara besar. Dan setelah melihat ternyata ada Nadine juga yang duduk di meja yang sama dengan mereka, firasatku mengatakan ini akan menjadi hal yang buruk.

Aku mengambil duduk di sebelah Arsen bertepatan dengan di panggilnya Papa ke podium, guna menyampaikan sepatah dua patah kata. Aku tidak terlalu peduli lelaki tua itu akan berbicara apa.

"Arsen, apa lo udah nemuin Kanya?" tanyaku.

"Nope. Dia sama sekali tidak memberitahuku tempat tinggal barunya."

"Bahkan sekarang dia memblokir nomorku."

"Serius, Kak?"

Aku mengangguk. Itu yang membuat hari-hariku semakin gusar. Aku dibuat pusing oleh wanita satu itu. Sekarang entah di mana keberadaannya.

"Apa lo beneran  nggak tertarik dengan wanita di sebelah Mama?" tanya Arsen. Matanya berkilat memandang ke arah Nadine. Aku jengah dengan mata nakal adikku kalau sudah melihat wanita cantik.

Dia memang sudah lama tidak memiliki pacar, tapi bukan berarti dia tidak memiliki pasangan. Ah, rumit jika harus membicarakan playboy seperti dia.

"Dia seusia gue. Emang lo mau sama yang lebih tua?"

"Nggak masalah, asal dia bukan milik lo."

Aku menggeleng. "Nggak buat pasangan ONS lo. Dan asal lo tau, dia calon mantu idaman bokap."

Arsen mengerjap takjub. "Beneran?"

"Jadi, pikir dulu sebelum lo main-main dengannya. Satu lagi, dia sahabat gue. Jadi kalo lo punya rencana busuk, gue nggak segen-segen ngasih tau dia."

Arsen memberengut. "Lo sodara yang nggak bisa diajak kerjasama."

Aku tersenyum miring menanggapinya."Kerjasama nyakitin cewek itu nggak ngehasilin duit, Bro."

"Tau deh, yang udah sukses tanpa embel-embel Papa."

"Tenang, lo bakal menyusul."

"Pumpung gue di sini,  apa gue mampir ke hotel lo di sana aja ya?"

"Boleh, nanti kita ke sana. Sekalian gue mau ninjau."

Pikiranku kembali melayang pada Kanya. Jika memang dia sedang liburan bersama Kenan, itu artinya dia berada di Kota Batu. Bukankah waktu itu Kenan bilang mereka akan liburan ke salah satu villa di Kota Batu?

Seakan memiliki titik terang, aku segera menghubungi seseorang yang aku kenal di Kota Batu.

"Halo Jek." Jeki salah satu orang kepercayaanku yang berada di kota itu.

"Ya, Pak."

"Saya minta tolong. Cari info di villa-villa yang berada di Batu. Apa ada pengunjung yang bernama Kanya atau Kenan, menginap di salah satu villa itu."

"Tepatnya villa apa, Pak. Soalnya di sini banyak terdapat villa."

"Kalo saya tau, saya nggak bakal minta tolong sama kamu!"

Prince Charming Vs Gula Jawa ( TAMAT) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang