Semua karena topi-8

4 1 0
                                    

Bara yang sedang sibuk melatih petugas upacara teralihkan perhatiannya kepada gadis yang sepertinya sedang memotret dirinya dari tepi lapangan.

Itu si Awa.

Melihat Bara yang sepertinya sadar kamera, Awa langsung lari dan menutup mukanya. Dia berjalan tergesa menuju kelas sambil meruntuki dirinya sendiri. Mengapa ia bisa seceroboh itu.

"VIKAA TIARA KENAN" Teriak Awa tanpa akhlak.

"Apaan sih bingsit, ini masih pagi" Kesal Vika yang sudah berada di bangkunya.

"Napa baru dateng lo? Pasti abis jadi paparazzi nya Kak Bara kan?" Tebak Tiara yang melihat ponsel sudah ada ditangan Awa.

Awa nyengir tanpa dosa lalu mengangguk "Gue pinjem topi dong, nanti dipanggil soalnya" Awa mengeluarkan puppy eyes nya memohon.

"Lo kan nanti dipanggil, lo kan pemenang, lo kan kebanggaan, lo kan dapet medali, jadi kalaupun ga pakek topi lo pasti ga bakal dihukum kalik" Cerocos Vika yang diangguki oleh Kenan dan Tiara.

"Kenan pinjem topi lo dong, emang si tolol pada pelit nih, lo paling murah hati kan Ken? Pinjem yah" Awa memohon pada Kenan dan ingin mengambil topi Kenan yang sudah bertengger di kepalanya.

Kenan melempar topinya ke arah Awa, dan Awa langsung memeluk Kenan tanpa rasa bersalah lalu lari terlebih dahulu ke lapangan.

"Eh tapi kan dia osis ya? Di rusis kan banyak topi" Kini Kenan baru sadar bahwa niat Awa meminjam topinya adalah dia sedang tak ingin bergabung dengan barisan osis, jika dia mengambil topi dirusis jelas teman-teman osisnya akan menariknya ke barisan osis, karena dia sedang ingin memandang Bara sampe mampus, akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke barisan kelasnya. Karena sudah jelas jika ia masuk ke barisan osis tak bisa memandang Bara.

"Lu mau aja di begoin si Awa, Awa yang emang pinter atau lo yang kelewat bego sih" Maki Tiara tanpa dosa di depan muka Kenan, kini saatnya Kenan menyiapkan mental untuk dihukum hormat bendera karena tak memakai topi.

Vika tersenyum devil "Pasti tuh anak lagi males gabung sama barisan osis deh, makanya kaga ngambil topi di rusis" Kata Vika menebak dengan percaya diri.

"Dan gue yakin pasti dia gabung ke barisan kelas supaya bisa liat si Kak Bara sampe mampus" Bilang Tiara juga.

"Siap-siap jadi brown sugar yaa mas Kenan" Goda Tiara mengejek Kenan yang pasti akan dihukum hormat bendera.

"Ah yaudah lah gapapa, salah satu wujud nasionalisme kan hormat bendera, daripada ghibah kek kalian" Balas Kenan menjulurkan lidahnya mengejek.

"EH GAES KALIAN JANGAN KAGET YA KALAU PANGERAN KELAS KITA KENAN, HABIS UPACARA NANTI JADI BROWN SUGAR KARENA BEGO NGASIH TOPINYA KE AWA, HAHAHAHA" Teriak Vika yang terdengar sampai ke luar kelas.

"Kalian jangan lupa ya kalau sugar artinya itu gula dan gula itu manis, jadi siapin Tropicana slim, takutnya kalian pada kena diabetes kronis setelah liat gue abis dihukum nanti" Ucap Kenan disambut sorakan dari teman sekelasnya, Poor Kenan.

Saat upacara bendera dimulai barisan kelas Awa tampak kelebihan, membuat seseorang yang berjaga di belakang barisan menepuk bahu Awa agar mundur, karena Awa berada di belakang.

"Gila! Siapa sih ini touching touching pundak gue, mana Kak Baranya belum keliatan lagi" Batin Awa melepaskan tangan yang ada di pundaknya lalu membalikkan badan.

"Mampus lu Wa! Mati aja lo Wa" Dia melihat Bara dengan tatapan ingin menangis.

"Lo OSIS kan? Kok ga ada di barisannya OSIS sih?" Tanya Bara membuat Awa semakin mati kutu, tujuannya ini untuk memandang Bara, eh malah yang ditargetkan ada dibelakangnya.

My Name is Awa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang