Sungguh hari yang panas bagi kelas XI IPA A, mereka harus olahraga dijam pertengahan seperti ini.
"Gilak sih, sunblock gue kaga mempan ini mah" Gerutu Tiara mengelus tangannya.
"Ngantin yuk!" Ajak Awa antusias saat melihat kelas Bara mulai keluar untuk istirahat kedua.
"Eh eh kalian! Ngobrol aja dari tadi, bukannya perhatiin temennya!" Tegur Pak Bagus yang sebenarnya ditujukan hanya untuk Awa saja.
"Ngenes banget sih, emang ya pelajaran olahraga tuh yang menguasai pasti cowok, terus kita suruh mantengin sampe gosong gitu!" Kesal Vika, melempar kerikil-kerikil kecil ke arah lapangan.
"Bener banget, dari SD yang selalu pake lapangan cowok mulu, kita cuma suruh mantengin doang" Ucap Awa setuju dengan Vika.
Anak lelaki sudah menghentikan permainannya kini giliran anak perempuan yang praktek.
"Yang cewek sekarang!" Perintah Pak Bagus membuat para ciwi-ciwi langsung bangku dari duduknya.
Namun tidak dengan Awa yang masih duduk melamun sambil memandang kelas Bara.
"Pawana!" Tegur Pak Bagus membuat Awa langsung berdiri sigap.
"Ma-maaf Pak, hihihi" Kata Awa dengan wajah tanpa dosa.
"Untuk ceweknya yang ngasih contoh dulu Pawana ya" Kata Pak Bagus yang disetujui oleh yang lain.
Awa sudah bersiap dengan bola basket ditangannya, jujur saja ia tak pernah main basket, tapi jika masalah memberi contoh seperti ini mah Awa jago juga.
Awa mulai mendribble bola basket itu di tengah lapangan, jantungnya berdebar seketika ketika melihat Bara yang mulanya tidak ada di depan kelas sekarang malah duduk santai sambil menyaksikannya.
Awa berlari sambil mendribble dan pandangan lurus ke ring basket.
"SEMANGAT WA, LO PASTI BISA!" Teriak Kenan heboh.
"Ayo Wa! Sip Wa!" Sahut Tiara ikut-ikutan.
"Cepetan Wa! Iya Wa! Tembakkkk!" Teriak Vika juga ikutan heboh.
Awa mengehentikan dribble bolanya lalu menatap malas ke arah teman-temannya yang sedari tadi heboh.
"Lo diem! Lo bacot, gue bingung sat!" Maki Awa, langsung membuat ketiganya mati kutu.
Awa mengambil bolanya lalu mengulang dari belakang.
"Maaf ya Pak, saya ulang lagi" Ucap Awa pada Pak Bagus.
Bara yang dari depan kelasnya memperhatikan Awa jadi ikut terkekeh sendiri karena melihat wajah serius Awa.
Awa mulai membuka konsentrasinya dengan pandangan lurus ke arah ring dan tangan yang masih mendribble Bola.
"SHOOTTT!" Teriak semua siswa bersamaan dengan Awa menembak bolanya.
Dan yappp, bola Awa tidak masuk ke ring, tapi Awa masih pd sambil melambaikan tangannya ke teman-temannya bangga.
Salah siapa Pak Bagus memilih Awa yang sama sekali tak pernah pernah memegang Bola, jika membidik dia jagonya tapi dengan anak panah bukan dengan bola.
Bara tertawa lebar sambil melihat pergerakan Awa dengan pdnya di depan teman-temannya.
"Lucu" Celetuk Bara masih dengan senyuman di bibirnya.
Setelah selebrasi gabut tadi, Awa akhirnya memutuskan untuk bergabung lagi bersama sahabat-sahabatnya.
Tak lupa menjitak kepala Kenan karena membuatnya kehilangan konsentrasi tadi.
"Sakit Wa" Keluh Kenan yang tak digubris oleh Awa.
"Gilak Wa, lo tadi ditonton Kak Bara tau! Sayang banget ga masuk" Kata Tiara heboh.
Awa langsung menatap Tiara serius "Sumpah lo? Boong!, Dia lihat ke arah gue?" Kesal Awa tak percaya.
Tiara mengangguk cepat sambil memandang Bara lagi yang arah pandangannya masih ke arah lapangan.
Awa mengusap wajahnya kasar lalu beralih sedikit demi sedikit untuk menatap Bara.
Dan ternyata iya, Bara dari tadi itu memperhatikan Awa.
"UDAH BOLEH ISTIRAHAT UNTUK ANAK-ANAK YANG PEREMPUAN, YANG LAKI PRAKTEK SEKALI LAGI" Teriak Pak Bagus, langsung membuat siswi kelas XI ipa A bahagia.
Awa dan kedua temannya langsung menuju kantin tanpa ganti baju terlebih dahulu, bodoh amat kalau mereka mah!
"Gue es teh nya dua gelas deh, aus bangett, sama baksonya" Kata Tiara yang sudah dehidrasi.
"Lo Wa?" Tawar Vika.
"Samain" Jawab Awa singkat.
Setelah beberapa lama mengantre, Vika datang dengan nampannya.
"Btw Senin kita udah UAS coyy!" Kata Awa lebay.
Tiara menelan baksonya susah payah lalu menatap Awa kaget.
"Kapan ada pengumuman? Lo jangan ngarang sendiri nyet!" Maki Tiara tak percaya.
"Bener Awa, Senin kita UAS" Entah darimana datangnya Samudra tiba-tiba saja bergabung dengan mereka.
Awa memutar bola matanya malas, berpura-pura tidak melihat Samudra dan terus memakan baksonya.
"Kita ga refreshing gitu? Kan mau UAS" Saran Vika, dan Samudra hanya mengedikkan bahu.
Mendengar kata Refreshing dari Vika, Awa jadi teringat kalau besok adalah hari Sabtu dan sesuai janjinya dengan Bara bahwa mereka akan keluar bersama.
Awa senyum sendiri sambil memandang foto Bara dan membayangkan apa yang akan terjadi besok.
Itung-itung refreshing sebelum UAS, ditambah refreshing sama cogan.
"Lo kenapa anjir, senyum-senyum sendiri?" Tanya Samudra yang ada di depannya.
Awa menatap malas ke arah Samudra "Wajar dong, orang gue lagi bahagia" Kata Awa sombong sambil menyikapkan rambutnya ke belakang telinga.
"Besok malmingan yuk ges!" Ajak Samudra, Tiara dan Vika langsung mengangguk antusias dan mereka menunggu persetujuan dari Awa.
"Eumm, anu-gue ga bisa, gue ada perlu" Bilang Awa.
"Kemana lo?"
"Ke-ke Bogor" Kata Awa sekenanya.
Bodoamat lah bohong sedikit masa ga boleh.
Jujur saja Tiara dan Vika, terutama Samudra tak percaya dengan alasan Awa.
Tiara menurunkan bahunya kecewa.
"Ga jadi refreshing dong!" Sebal Tiara.
"Lagian refreshing itu habis ujian, mana ada refreshing sebelum ujian, belajar sono lo" Cerocos Awa tak peduli.
"Kalian berdua mah enak kampret! Abis ujian ke Bali, lah kita?" Ucap Vika menatap Awa dan Samudra bergantian.
"Bentar bentar! Ke Bali? Ngapain? Honeymoon?" Tanya Tiara mulai ngasal.
Awa langsung menjitak kepala Tiara "Honeymoon pala lu!" Kesal Awa menatap tajam Tiara.
Berbeda dengan Samudra yang malah tertawa jahil sambil melihat Awa.
"Lo lupa? Mereka kan jadi osis pendamping rekreasi kelas XII" Ucap Vika menjelaskan.
Tiara hanya mengangguk-nganggukan kepalanya paham.
Bara berjalan menuju kantin dari arah kelasnya, Awa langsung bersiap-siap jika nanti Bara menyapa nya.
Dan benar saja, Bara tersenyum ke arah Awa sambil menundukkan kepalanya, dan Awa pun juga membalasnya dengan senyuman.
Setelah Bara berlalu pun, Awa masih cengar-cengir tak jelas.
Ini part paling dikit, cuma buat selingan aja biar ga gitu² terus.
TBC....
Vote n komen
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is Awa
Teen FictionAku, seorang gadis ceria yang pura-pura bahagia. Sampai akhirnya dia mendekat dan menjadikan kepura-puraan ini menjadi nyata. Tangannya yang dengan tulus menggenggam tanganku. Dia yang merelakan dadanya untuk tempat ku menangis tersedu-sedu. Saat di...