Bagian cerita cinta segitiga yang menarik-27

3 1 0
                                    

Awa yang masih bergelud dengan selimut dan bantalnya membuat kakak-kakaknya marah karena terlalu lama menunggu di bawah, akhirnya Mika memutuskan untuk membangunkan dia.

"Wa! Bangun gak! Ini udah jam berapa bego!" Teriak Mika menggoyangkan keras bahu Awa.

Namun Awa masih tidak membuka matanya dan hanya menggeliat, mungkin karena ini hari pertama datang bulannya jadi perutnya terasa sangat nyeri.

Kakak-kakaknya yang tidak pernah mempedulikannya itu akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Awa terlebih dahulu.

"Tinggal aja udah! Males gue sama tuh anak" Kesal Mauren yang disetujui oleh keduanya.

Saat mobil mereka ingin keluar, ternyata ada Samudra di depan gerbang sudah siap dengan seragamnya.

Mika membuka kaca mobilnya "Awa masih tidur noh!" Teriak Mika lalu Melinda segera melajukan mobilnya.

Mendengar perkataan Mika, Samudra langsung memarkir motornya di halaman rumah dan masuk sambil berlari kecil untuk ke kamar Awa.

Samudra mengetuk pintu kamar Awa beberapa kali namun hanya terdengar suara rintihan seperti menangis.

Tanpa pikir panjang Samudra langsung masuk ke kamar Awa.

Dan benar saja, ternyata Awa sedang menangis sambil memegang perutnya.

"Wa, Lo baik-baik aja kan?" Samudra mengoyak sedikit bahu Awa.

Awa langsung bangun dari tidurnya melihat Samudra yang sudah ada di depannya, dengan cekatan ia mengusap air matanya karena malu.

"Ngapain lo kesini?! Gue ga sekolah! Keluar Lo!" Ucap Awa ketus. Biasa, bawaan menstruasi.

Samudra mengusap kening Awa, namun keningnya tak panas sama sekali justru itu malah membuat Awa risih.

"Lo siap-siap aja, gue tungguin di bawah" Kata Samudra lembut takut menciptakan kesalahan di depan gadis yang sedang sensitif ini.

Dengan malas Awa berjalan menuju kamar mandi sambil membungkuk karena perutnya masih terasa sakit.

Sementara itu, Samudra mencari sesuatu di mini kulkas Awa, disana ia menemukan Kiranti, Samudra mengambil sticky note lalu ditempelkan di botol minuman tersebut dan diletakkan di nakas Awa, agar Awa tak lupa meminumnya.

Awa tersenyum tipis melihat tulisan tangan Samudra.

Diminum tuan putri, maaf lancang tiba² ngambil di kulkas, gw tktnya lo lp minm
~Sam

Setelah siap dengan stelan seragamnya Awa turun dengan muka kusut dan menatap Samudra malas.

"Lo ga bakal nyuruh gue beli pembalut kek di novel-novel kan Wa?" Tanya Samudra.

"Gue ga jago mempermalukan cowok kok" Jawab Awa santai.

"Lo kok pake motor sih?" Keluh Awa malas.

Samudra langsung memasang topi hoodie Awa dan menarik tangannya untuk segera naik ke motor.

"Pegangan yang kuat ya Wa" Perintah Samudra.

Samudra mengegas motornya full agar cepat sampai ke sekolah, dan tanpa pikir panjang saat sampai di gerbang Samudra meneruskan laju motornya sampai masuk ke parkiran guru, dia bodo amat walaupun dibicarakan orang se antero sekolah yang penting Awa tidak kesakitan.

"Eh kok Lo parkir disini sih?" Tanya Awa bingung karena ditatap oleh paparazzi paparazzi sekolah yang sudah siap dengan kamera ponsel nya.

"Biar lo gak jalan jauh jauh" Jawab Samudra membuat semua yang menyaksikan itu jadi ikut baper sendiri.

My Name is Awa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang