Your Phone Number, Please?
Badan Yena hampir tenggelam karena Jaemin memberikan hoodie miliknya untuk dipakai oleh Yena. Dan sekarang si pelaku malah hilang entah ke mana.
"Lo tadi ngapa bisa nyemplung gitu dah?" tanya Seungyoun yang sedang sibuk dengan makanannya, karena sekarang mereka memang sedang berhenti untuk makan di resto yang sudah dipesan sekolah.
"Ya tau lah.." gumam Yena tak bersemangat, suapan nasi yang seharusnya sudah masuk ke mulut Seungyoun tertunda karena jawaban Yena.
"Sakura?" tanya Seungyoun pelan, Yena hanya mengedikan bahunya, malas menjawab. Seungyoun meletakan garpu dan sendoknya hingga terdengar suara nyaring dengan piring.
"Ape sih!?" pekik Minhee, "Si Sakura woy! Berulah lagi!" bisik Seungyoun. "Ya gue denger obrolan lo ama Yena, tapi kagak lebay kek lo," balas Minhee.
"Gak ada akhlak lo!" timpal Seungyoun. Minhee mengalihkan pandangannya malas, kini ia memandang Yena yang merasa tak peduli dan masih memakan makanannya.
"Lo kalo digituin sama Sakura lawan kenapa sih Yen? Kalo lo kenapa-napa, si Nana bisa kebakadan jenggot," Yena menaikan pandangannya ke arah Minhee.
"Gue tau kok, gue mirip kan sama adiknya Nana? Tapi tolong kasih tau Nana, gue bukan adiknya, gue Yena, gue beda," ujar Yena.
"Nana tau kok kalo lo Yena, tapi dia memang sesayang itu sama adiknya, jadi untuk sekarang, gak pa-pa ya Yen?" pinta Eunsang.
"Gue ga enak sama Nana, dia keliatan terlalu jagain gue, apalagi kalian jadi kebawa-bawa."
"Udah biasa, dari dulu kalo urusan adeknya, pasti kita keikut, sans ae," timpal Haechan. Yang lainnya mengangguk setuju, karena memang mereka sudah terbiasa, dan bisa dibilang rindu menjaga seseorang seperti mereka menjaga adiknya Jaemin dulu.
Keadaan mendadak hening saat Jaemin dan Mark datang bersama makanan mereka. Semuanya hanya saling lirik memberi kode untuk segera diam.
Yena melirik ke arah Jaemin, ia menghela nafas pelan, lalu melepas dan menyerahkan hoodie itu pada pemiliknya.
"Loh? Kenapa di lepas? Entar lo kedinginan Yen," ujar Jaemin. "Udah gak kedinginan, santai aja," balas Yena.
"Noh makan," ujar Mark sambil meletakan sepiting daging sapi ke piring Yena. "Apaan?" tanya Yena sambil mengernyit.
"Makan lah, masa mau lo liatin doang," kata Mark. "Kan gue udah punya sendiri," timpal Yena. "Ya kan itu beda, dari gue, udah buru makan."
Yena menghembuskan nafas pasrah, sedangkan yang lain hanya bisa memandangai satu sama lain.
Minhee meraih handphone-nya, dan mengetik sesuatu di sana. Lalu ia menyodorkan pada Haechan yang duduk tepat di sebelahnya.
'Ini si Mark suka ama Yena? Biasanya dia kalo jadi baik banget ama cewek kan berarti suka?'
Mata Haechan dan Minhee saling bertemu setelah Haechan selesai membaca ketikan Minhee.
"Mark, ambilin jus yang di sebelah lo dong," suara Yena memecah keheningan. Sedangkan tangan Mark langsung bergerak mengambil segelas jus jambu untuk Yena.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Limerence || Yohan - Yena
FanfictionApakah kalian pernah terlalu terobsesi dengan seseorang? Sangat amat mencintainya? Sangat ingin memilikinya? Itu lah hal yang terjadi pada gadis cantik bernama Choi Yena. Ia tertarik pada seorang Kim Yohan sejak pertama kali bertemu. Sejak mereka be...