Start to Melt?
Untuk yang kesekian kalinya Yena menghentakan kakinya, membuat Mark yang berdiri tepat di sebelahnya merasa risih.
"Apa sih Yen? Berisik tau," ujar Mark. "Nih! Liat nih!" Yena memperlihatkan layar handphone-nya, berisi banyak panggilan yang tak terjawab.
Mark beralih menatap Yena setelah membaca kontak nama yang Yena telfon berulang kali itu. "Yen, nanti juga dia dateng, lagian kan sekelas, ngapain ditelfonin sih?"
"Ihh! Tapi masa sama sekali gak diangkat sih!? Udah gue telfon 10 kali leb—" Mark merebut handphone Yena secara tiba-tiba.
"Ehh! Hp gue!! Marrkk Leee!!!" berlagak tak peduli, tangan kanan Mark sibuk bergerak, sedangkan tangan kirinya menghadang Yena agar tidak mengambil apa yang ada di tangannya.
Mark menempelkan benda pipih itu pada kupingnya, membuat Yena pasrah dan hanya diam berdiri menatap Mark.
Nada dering berhenti, Mark membuka kedua matanya lebar. Menjauhkan benda itu dari kupingnya, menekan tombol berwarna merah yang tersedia di sana.
Mengembalikan handphone itu ke si empunya, "Gak diangkat," ujarnya tiba-tiba. "Kaann! Udah gue bilangin Mark!" pekik Yena.
"Apa sih apa.." tiba-tiba suara Jaemin muncul, ia berdiri tepat di depan Yena, sedikit membungkukan tubuhnya sambil tersenyum.
Yena melirik Jaemin sekilas dan kembali menatap handphone-nya. "Dia nelfon Yohan, gak diangkat," jelas Mark.
Perlahan senyum di wajah Jaemin memudar, ia memperbaiki postur tubuhnya. "Jangan seberusaha itu Yen, kemaren kita-kita udah bilangin kan?"
Yena mengunci handphone-nya, melipat kedua tangannya di depan dada dengan pipinya yang mengembung.
"Gue pecahin juga pipi lu lama-lama," satu jari telunjuk mendarat di pipi kiri Yena, Yena hafal ini suara Haechan, jadi dia langsung menepis tangan itu tanpa melihat ke arah pelaku.
Jaemin mengernyit saat melihat perubahan air wajah Yena yang tiba-tiba tersenyum lebar, Yena menyingkirkan Jaemin dan Haechan dari hadapannya.
Jaemin menghela nafas pasrah, Yohan baru saja datang dan hendak masuk kelas, tapi Yena sudah mengejarnya.
"Yohann!! Tadi aku telfonin kenapa kamu gak jawab-jawab??" tanya Yena sambil mengikuti langkah besar Yohan memasuki kelas.
Yohan menggantung tasnya di meja, duduk, lalu mengeluarkan handphone-nya. "Yohaan ihh, aku nanya ke kamu loh, masa gak dijawab!?"
"Gak tau malu sumpah..."
"Udah dapet gengnya Jaemin, masih ngejar Yohan juga"
"Jijik, murahan"
Samar-samar terdengar di telinga Yena, membuat Yena berhenti berusaha membuat Yohan berbicara.
Betapa terkejutnya Yena saat tiba-tiba pergelangan tangannya di tarik oleh Yohan, membuatnya sedikit membungkuk, wajahnya kini dekat dengan wajah Yohan.
Yohan menoleh, membuat kontak mata di antara keduanya. Pengelihatan Yohan turun ke arah kedua tangannya yang sedang mengambil sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Limerence || Yohan - Yena
Hayran KurguApakah kalian pernah terlalu terobsesi dengan seseorang? Sangat amat mencintainya? Sangat ingin memilikinya? Itu lah hal yang terjadi pada gadis cantik bernama Choi Yena. Ia tertarik pada seorang Kim Yohan sejak pertama kali bertemu. Sejak mereka be...