Fail.
Yena tersenyum simpul saat Mark duduk di sebelahnya selepas Jaemin pergi ke toilet. "Nih," ujar Mark seraya meletakan sekotak susu stroberi.
"Makasiii!!" balas Yena yang langsung mengambil susu itu dan meminumnya. "Nanti pulangnya dijemput bang Byungchan apa gimana?"
"Bang Byungchan ada kelas sore, gak bisa katanya," jawab Yena. "Pulang sama gue?" Yena mengangguk cepat.
"Eee.. tapi.."
"Ada Yohan kan? Ya udah gak pa-pa, kan dia bisa duduk di depan, kita berdua di belakang, bisa kan?" potong Yena.
Mark hanya mengangguk canggung, "I..iya bisa," balasnya. Walau sedang fokus meminum susu stroberi, mata Yena tetap bisa menangkap sosok Yohan yang baru saja kembali dari ruang guru, entah mengurus apa di sana.
"Yohan!" pekikan dari ujung kelas membuat Yohan menoleh dan datang menghampiri orang itu.
Ia melewati meja Yena dengan biasa saja, sedangkan Yena membeku di tempatnya, berusaha biasa saja.
Tapi entah dapat perintah dari mana, Yena menoleh ke belakang, tepat ke tempat di mana Yohan sedang berdiri dan berbincang dengan salah satu teman sekelasnya.
Mark juga mengikuti arah pandang Yena, menghela nafas pelan, dan hanya bisa melihat Yena yang memandangi Yohan dari jauh.
Mark yakin, seberapa lama mereka mencoba, itu tidak akan pernah berhasil selama Yohan masih bisa tertangkap di mata Yena, bahkan mungkin jika tidak pun, Yena akan tetap menyukai Yohan.
~~~
"Makanannya dimakan, jangan diaduk-aduk doang, mau gue abisin apa gimana?" Yena melirik sinis ke arah Minhee, mendecih, dan nyaris melempar sendoknya ke muka Minhee."Ya udah noh! Makan!" kedua mata Minhee membesar, tak percaya Yena dengan mudahnya memberikan makanan kepada Minhee.
"Yen, bercanda Yen, abisin sono," Minhee kembali mendorong piring itu kepada Yena. Yena merotasikan bola matanya malas, "Labil banget jadi manusia!"
"Yena lagi kenapa sih?" bisik Eunsang pada Haechan, "PMS kali.." balasnya. "Yen, kenyang apa gimana?" tanya Jaemin pelan.
Yena menoleh cepat, membuat Jaemin memundurkan wajahnya karena kaget, "Kenapa?" tanyanya lagi.
"Gak mood makan.." ujar Yena, "Kalo gitu ngapain beli makan tadi maemun—" omongan Seungyoun menggantung ketika Yena menoleh ke arahnya dengan tatapan sinis.
"Mau coklat gak?" tanya Mark tiba-tiba, pupil mata Yena langsung membesar, ia mengangguk dengan cepat.
"Ya udah, mau ikut beli apa tunggu di sini?" Yena sontak berdiri, "Ikut beli!" pekiknya. "Ya udah ayo," Mark menyodorkan tangannya, Yena pun membalas genggaman tangan Mark dan langsung pergi bersama ke kedai sekolah.
"Ya Tuhan... bucin.." gumam Haechan, Jaemin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, pasrah sama keadaan sekarang, gak tau harus apa, dan gak tau kedepannya bakal gimana.
~~~
"Makasih," ujar Yohan setelah menerima sekotak susu coklat dari penjual kedai. Ia pun berbalik sambil mengigit bungkus sedotan agar bisa sobek.Kedua sepatunya mendecit ketika ia berhenti, Yena tepat berada di depannya, tentu ada Mark juga di sana.
"Ah.." Yohan tersenyum, lalu bergeser dan pergi setelahnya. Mungkin raut wajah Yohan terlihat dingin dan datar sekarang, namun di dalam dirinya, ia sedang merutuki dirinya sendiri karena tadi hanya tersenyum pada Yena.
"Yo," Yohan berhenti, menoleh, dan mengernyit. "Bisa ngomong bentar?" tanya Jaemin.
~~~
"Yena masih suka sama lo, dia gak mungkin bisa pindah gitu aja," entah ini sudah kali keberapa Jaemin mengatakan hal itu pada Yohan.Bawasannya, Yohan dari tadi hanya diam dan tampak tak mau percaya pada Jaemin. "Masih gak percaya?"
Yohan menoleh, menggeleng, lalu membuang pandangannya lagi. Jaemin menghela nafas pasrah.
"Gue yakin lo gak suka liat Yena sakit, jadi lo harus lakuin sesuatu biar Yena makin yakin sama perasaannya kalo dia tuh suka sama lo, kasian juga Mark, dia bingung harus ngapain sekarang."
"Kenapa?" tanya Yohan tiba-tiba, "Apanya yang kenapa?" balas Jaemin. "Kenapa Mark bingung."
"Ya iya lah dia bingung, lo saudara dia, suka sama Yena, Yena juga suka sama lo, tapi pacarannya malah sama Mark, Mark ngerasa gak enak sama kalian berdua," jelas Jaemin.
Pandangan Yohan turun dan tepat di bawah sana ada Yena dan Mark yang sedang jalan bersama sambil berbagi coklat.
"Keliatannya baik-baik aja," gumam Yohan. "Itu kan yang lo li—" mata Jaemin seketika menangkap interaksi dua makhluk di bawah sana.
"Udah kan? Gue mau ke ruang osis," Yohan menepuk pelan pundak Jaemin sebelum berlalu pergi.
~~~
Yohan membuka kedua matanya perlahan, melihat sekitar, dan tanpa menyadari bahwa sekarang sudah sore. Jadi dia melewatkan banyak kelas sejak siang tadi?Yohan meraih handphone-nya, di sana menunjukan pukul 5 sore, serta beberapa panggilan tak terjawab dari Mark.
Ia bergegas pergi keluar dari ruang osis untuk kembali ke kelas mengambil tasnya. Tepat saat itu, kepala Yena menabrak Yohan, membuat Yena mengaduh sambil mengusap kepalanya.
"Kenapa di sini?" tanya Yohan, Yena mengangkat kepalanya agar bisa membalas tatapan Yohan, "Nyari lo.." jawabnya.
"Ngapain nyari?"
"Kan mau pulang bareng.."
"Mark?"
"Ada di depan gedung utama"
"Suruh tunggu, mau ambil tas dulu," Yena pun mengangguk.
~~~
"Ketemu Yohan nya?" tanya Mark, "Hem, ada di ruang osis, baru bangun tidur," jawabnya. "Dari tadi siang ngilang, taunya tidur di ruang osis?" Yena hanya berdeham sebagai jawaban.Hampir lima menit Yena dan Mark menunggu Yohan, "Pegel gak?" tanya Mark tiba-tiba. "Dikit aja kok."
"Duduk dulu sana," titah Mark, namun Yena menggeleng, ia lebih memilih berdiri karena Mark pun berdiri.
"Kak Yohan!!" pekikan melengking dari seoarang gadis berhasil menarik perhatian Mark dan Yena. Yena menyipitkan matanya.
Dia pernah melihat anak itu sebelumnya, waktu dia ingin pulang sekolah, anak itu juga memanggil Yohan dan mengajaknya pergi bersama karena urusan osis.
Dua orang itu lanjut mengobrol, walau lebih banyak pihak perempuan yang berbicara.
Mark melirik Yena sekilas, ekspresi Yena langsung berubah lemas, jauh lebih lemas dari sebelumnya.
"Yen.." Yena mengangkat kedua alisnya sambil menoleh ke arah Mark. "Ayo.. putus.."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Limerence || Yohan - Yena
FanficApakah kalian pernah terlalu terobsesi dengan seseorang? Sangat amat mencintainya? Sangat ingin memilikinya? Itu lah hal yang terjadi pada gadis cantik bernama Choi Yena. Ia tertarik pada seorang Kim Yohan sejak pertama kali bertemu. Sejak mereka be...