10

308 54 5
                                    

Lunchbox

Yena berlari kecil menuju kelas, sambil memegang tempat bekal makan siang yang sudah dia siapkan sejak pagi-pagi buta.

Dengan tangannya yang masih diperban, Yena nampak tak masalah memegang tempat bekal itu.

Sesampainya di kelas, senyum Yena masih ada walau orang yang ia cari belum datang. Jangan ditanya, jelas itu adalah Yohan.

Gerakan tubuh Yena membuat rambutnya yang terikat satu terkibas ke kanan dan kiri, nampak lucu di mata Jaemin yang kini sedang mengamati Yena sambil tersenyum.

"Morningg princess!!" sambut Jaemin, menarikan kursi agar Yena bisa duduk. Yena membalas senyuman Jaemin, menggantung tasnya, lalu duduk.

Tak lama kemudian, Mark datang dari luar bersama Haechan dan Eunsang. Entah kemana perginya Minhee dan Seungyoun, tak ada yang peduli.

"Widihhh, Yena tau aja kalo Haechan lagi laper, ma—" Yena memukul kedua tangan Haechan sebelum tersenyuh dengab tempat bekalnya.

"Bukan buat lo, duduk," titah Yena. Haechan langsung melihat Yena sinis, dan memilih duduk di sebelah Mark, tepatnya di depan Jaemin. Sedangkan Eunsang duduk di atas meja tempat Mark duduk.

Ngomong-ngomong, sekarang mereka udah gak kaget lagi kalau misalkan tiba-tiba Yena lari atau senyum bahagia.

Kayak sekarang, Yena keluar dari tempat duduknya, lari ke depan kelas, kalian pasti sudah tau alasan Yena sesemangat itu.

"Pagii Yohannn, tadi aku chat kamu loh, gak tau ya?" tanya Yena. "Enggak," balas Yohan datar.

"Oohh pantes.. eh! Ini, aku bikinin kamu makan siang loh! Tadi aku bangun pagiiii banget buat bikin ini, spesial buat Yohan, nih," Yena menyodorkan tempat bekalnya pada Yohan.

Bukannya mengambil, Yohan hanya memandangi tempat bekal itu, melepas tasnya, dan membuat Yena mundur beberapa langkah karena Yohan menggantung tasnya di meja.

Yena menghela nafas pelan, "Ya udah, aku taro sini ya, tempatnya gak kamu balikin juga gak pa-pa, soalnya bukan tupperware, jadi mama aku gak bakal marah," jelas Yena sambil tersenyum cerah.

Setelah dengan bangga memberikan bekal untuk Yohan, Yena kembali ke tempat duduknya dengan loncatan kecil di tiap langkahnya.

Empat pasang mata dari pria yang sedang menunggunya terlihat tajam. Setelah Yena duduk, ia melihat satu persatu temannya.

"Kenapa?" tanyanya polos, "Lo ngapain bikinin bekel buat Yohan sih??" bisik Haechan, "Ya emang kenapa? Gue yang bikin, lo yang sewot, hih," balas Yena.

Haechan merotasikan bola matanya malas, menyerah dengan sikap keras kepala yang Yena tanam dalam dirinya.

"Mending bikinin buat gue Yen," sahut Eunsang. "Hari ini gue gak bawa yang jajan," lanjutnya. "Bodo amat."

Sedangkan Yohan di tempat duduknya memandangi tempat bekal pemberian Yena, setelahnya Yohan meletakannya di laci meja begitu saja.
~~~
Yena menghela nafas lega setelah berhasil buang air besar di toilet sekolah, ia mencuci tangannya di wastafel.

Berniat mengambil sehelai tissue, namun matanya malah bertatapan dengan mata Sakura yang entah dari mana sudah ada di depannya.

[✔️] Limerence || Yohan - YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang