14

321 49 10
                                    

Sekotak Susu Stroberi

Pagi ini Yohan bangun lebih awal dari biasanya dan itu pun membuatnya sampai di sekolah lebih awal.

Kelas masih sepi, hanya dirinya yang berada di kelas. Yang lain belum sampai dan ini pertama kalinya Yohan merasakan suasana kelas yang tenang, benar-benar tidak ada orang.

Yohan memutar tubuhnya, melihat satu meja kosong di antara deretan meja yang lainnya. Ia berdiri dari duduknya, berjalan pelan menuju meja itu dan berakhir duduk di kursi.

Menghela nafas pelan, melihat pemadangan yang mungkin biasanya dilihat oleh si empunya kursi ketika duduk di situ.

Pandangannya berhenti pada kursi di depan, itu kursinya sendiri, ternyata memang bisa terlihat jelas dari sini.

Seulas senyuman nampak, kini bisa terlihat jika memang ada yang melihatnya. Sebenarnya Yohan berjalan ke sini tidak dengan tangan kosong.

Ada sekotak susu stroberi di tangan kanannya, yang kini ia letakan di laci meja si empunya. Mengecek jarum jam yang ada di tangannya, memutuskan kembali ke mejanya, menutup mata sambil menyumpal kedua telinganya dengan earphone.
~~~
"Pagii Yohannn!!!" merasa risih, Yohan perlahan membuka matanya, menoleh, dan mendapati Yena yang berjarak tak jauh daringa sedang tersenyum.

Yohan kembali memasang sebelah earphone-nya yang sepertinya tadi dilepas oleh Yena. "Ih! Dikacangin!" pekik Yena, "Ya udah, aku ke meja-ku ya!!"

Sepeninggal Yena, Yohan merogoh laci meja guna mencari handphone-nya, mematikan lagi yang sedang diputar.

"Stroberi!!! Wah gila! Gue punya secret admirer ini mah fix!" pekikan dari Yena memunculkan seulas senyuman di wajah Yohan.

"Punya orang nyasar kali Yen, udah sini buat gue!" Haechan yang baru datang dari pintu belakang kelas langsung merebut susu stroberi dari tangan Yena.

Mendengar suara Haechan, mata Yohan langsung terbuka, berbalik badan, membuat suara yang cukup mengundang perhatian karena memang gerakannya sangat 'lasak.'

Haechan bahkan Yena langsung menoleh ke arah Yohan yang sekarang berusaha mengatur ekspresinya.

Membalikan badannya lagi, menyesali perbuatan yang ia lakukan beberapa detik lalu, berharap bisa memundurkan waktu.

"Buat gue juga ih!" ujar Yena kembali mengambil susu stroberinya. Ia melompat-lompat kecil ke arah Yohan dengan wajah cerahnya.

Meletakan susu stroberi itu di meja Yohan, "Yo! Aku dapet susu stroberi, tapi gak tau dari siapa, kalo dari secret admirer.... aku gak mau ah! Mending buat kamu, nih!"

Yohan membuka kedua matanya, melirik ke arah susu stroberi itu dan beralih pada wajah Yena.

"Aku taro sini aja ya, nanti bisa kamu minum pas istirahat, dadah!!" setelah melambaikan tangannya pada Yohan, Yena langsung kembali ke kursinya, dan Yohan bisa mendengar Haechan mulai menceramahi Yena, karena Yohan memang belum menyalakan lagunya lagi.

Mengambil nafas dalam, memekik dalam hati, 'ini buat lo bodoh.'
~~~
Suara tepuk tangan memenuhi ruang seni rupa, karena kelompok Yena baru saja selesai mempresentasikan apa yang mereka buat hari Sabtu kemarin.

[✔️] Limerence || Yohan - YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang