21

297 38 1
                                    

2nd Lead

Yohan mengenakan sepatunya tepat di depan pintu samping dengan Mark yang berdiri di belakangnya.

Yohan menoleh sejenak dan sempat bertatapan dengan Mark yang menampilkan senyum kakunya. "Gue gak pa-pa," ujar Yohan tiba-tiba.

"Ah, iya.." balas Mark pelan. Yohan pun berdiri, berjalan masuk mobil lebih dulu. Dan Mark menghela nafas pelan, ia bersyukur ternyata Yohan tidak marah besar.

Mark menutup pintu mobil, mencari kesempatan untuk melihat situasi Yohan yang duduk diam sambil menutup mata di sebelahnya.

Dengan mata tajamnya, Mark melihat di ujung mata Yohan ada sebulur air yang mungkin sebentar lagi jatuh, namun Yohan dengan cepat menyekanya.

"Yo," panggil Mark. "Hm?" dehamnya seraya membuka mata. "Yen—"

"Nanti aja ngomongnya, gue masih ngantuk," sela Yohan yang setelahnya langsung kembali menutup matanya.
~~~
"Kok lo bisa-bisanya mau ama si Mark sih!?" tanya Haechan, seperti biasa, Haechan duduk di atas meja Jaemin, sekarang malah dia ngambil camilan Jaemin tanpa izin.

"Emang napa? Sewot aje lu!" balas Yena. "Yeuhh, bukannya gitu, kan setau gue, lo mati-matian ngejar Yohan, tau-tau jadiannya ama Mark, kesambet ape gimane?"

"Mana jadiannya gak ngabar-ngabarin," sahut Eunsang. "Kapan jadiannya?" timpal Minhee. Yena melirik sinis ke arah Minhee sambil berdecih, "Pas di rooftop," jawab Yena.

"Ya harinya gitu Yen, yang spesifik ngapa!" —Seungyoun

"Hari Rabu, pas kalian pada pergi ke rumah Haechan" —Yena

Keadaan hening seketika, semuanya mendengarkan, bahkan masih menatap Yena dengan lekat.

Karena hening seketika, Yena melihat temannya satu-persatu. "Apa sih?" tanyanya risih. "Sumpah sih parah! Mark pdkt nya gimana Yen?"

Yena merotasikan bola matanya malas, "Gak tau!" ia langsung menelengkupkan kepalanya di atas meja. "Tuh kan ngambek!"

"Aih si Yena mah ngambekan, jangan ngambek atuh neng," ujar Haechan. Jaemin dari tadi hanya menyimak, tidak tau mau bilang apa, karena dia sendiri kaget.

Jaemin mengecek pintu masuk kelas, berharap Mark datang, karena Mark janji akan menjelaskan semuanya hari ini.

Mata Jaemin membesar saat melihat Mark masuk diikuti oleh Yohan di belakangnya. Mata mereka berdua langsung bertemu dan Mark tentunya sudah tau apa yang harus ia lakukan.
~~~
"Yena nya gak pa-pa ditinggal di kelas?" tanya Eunsang. "Udah gue titipin ke Somi, santai aja," balas Jaemin.

"Jadi gimana, Mark Lee?" Mark menghela nafas pelan, diam beberapa detik, dan baru mulai menjelaskan.

"Jujur, ini bisa dibilang cinta sepihak—"

"Maksud lu!?" semuanya seketika menoleh saat Seungyoun berteriak kencang. "Diem kang parkir! Dengerin Mark dulu elah!" protes Haechan.

"Gue suka Yena, dari lama... ya tapi kan kita semua tau dia suka sama Yohan, terlebih lagi Yohan itu saudara tiri gue, jadi gue gak mau nyakitin Yohan."

"Tapi Yohan sendiri yang nyuruh gue ngejar Yena kalo emang gue suka, ya jadi... gue kejar.. dan mungkin karena emang faktanya Yena sukanya sama Yohan, mau segimanapun gue berusaha, dia gak bakal suka sama gue."

[✔️] Limerence || Yohan - YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang