Hujan
Mark meletakan tempat bekal Yena seraya berjalan menuju mejanya sendiri, "Eh? Kok ada di lo?" tanya Yena.
"Kemaren Yohan tinggalin di mejanya," jawab Mark selagi menggantung tasnya di meja. "Terus lo bawa balik? Lo cuci gak ni?" Yena membuka tempat bekalnya yang malah terisi nasi putih dengan lauk yang banyak.
"Lah? Ngapa ada isinya?" tanyanya lagi, "Mama gue masak," ujarnya. Yena mengernyit. "Ngapain?"
"Dia kira gue minta dibawain bekel, padahal mah enggak, udah buat lo aja sana," seulas senyuman langsung muncul.
Tangan kanan Yena sudah mengambil sendok yang ada di sana, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat sosok Yohan masuk dari pintu depan kelas.
Yena meletakan sendok ke tempatnya yang semula, menutup tempat bekal itu. Berdiri dan berujung menghadanh jalan Yohan tepat di depan kelas.
Mark dan Jaemin mendelik melihat apa yang terjadi di depan sana. "Pagi Yohann! Nih ada bekel lagi, bukan aku sih yang masak, tapi pasti enak kok!"
"Siapa?" —Yohan
"Hah? Siapa apanya?" —Yena
"Yang masak." —Yohan
Yena menoleh ke arah Mark, yang memberikan tanda X dengan kedua tangannya. Entah terlalu polos atau memang efek masih pagi.
"Mamanya Mark!" Mark memejamkan matanya, tidak berani melihat ke arah sana. Yohan melirik Mark sekilas, tak akan ada yang menyadari Yohan melirik Mark.
Mata Yohan tertuju pada tempat bekal yang dipegang Yena bersama dengan senyuman cerahnya yang tak pernah berubah.
Yohan menggeser tubuh Yena cukup keras hingga Yena menabrak meja yang diduduki teman sekelasnya.
"Eh eh! Sorry!" ujar Yena, karena meja itu agak terdorong, membuat temannya sedikit terjepit.
Yena membenarkan posisi meja itu dan langsung menyusul Yohan yang sudah duduk di tempatnya.
"Yena!" pekikan Jaemin berhasil membuat Yena menoleh, "Haechan ngajakin makan di kantin, ditraktir katanya, kuy!"
Yena menaikan satu alisnya, tumben Haechan mau nraktir, biasanya minta makanan terus.
"Yohan, aku mau ditraktir Haechan dulu, nih kamu makan ya," Yena meletakan tempat bekal itu di meja Yohan dan langsung pergi ke arah Jaemin dan Mark yang menunggu di pintu belakang.
~~~
Di jam istirahat kali ini, Yohan berdiam diri di ruang osis, hanya duduk, memejamkan mata, tapi tidak tertidur.Dering handphone membuat mata Yohan terbuka, meraih handphone dari sakunya, menyalakannya.
_______________________________
Sun| Yohann!!
| Makanannya enak gak?
| Jangan lupa dihabisin ya!!
_______________________________Yohan menghela nafas, mengunci dan membiarkan handphone-nya tergeletak di sebelahnya.
Itu masakan mamanya Mark, artinya itu adalah masakan mama tirinya. Yohan tidak pernah mau memakan masakan dari mama Mark, dia selama ini selalu memasak sendiri atau memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Limerence || Yohan - Yena
Fiksi PenggemarApakah kalian pernah terlalu terobsesi dengan seseorang? Sangat amat mencintainya? Sangat ingin memilikinya? Itu lah hal yang terjadi pada gadis cantik bernama Choi Yena. Ia tertarik pada seorang Kim Yohan sejak pertama kali bertemu. Sejak mereka be...