20

300 43 6
                                    

Now, it's Bitter or Sweet?

Yohan menuruni tangga sambil menggendong tas yang terlihat lebih mengembung dari hari-hari biasanya.

Mark yang baru menyelesaikan sarapannya melirik ke arah Yohan. "Berangkat bareng lagi gak?" tanya Mark.

Yohan menoleh, lalu mengangguk sekilas sambil mengenakan sepatunya. Mark pun tersenyum, Yohan tampaknya sudah sangat baik-baik saja sekarang.

"Udah belom?" tanya Mark yang sudah berdiri di ambang pintu menunggu saudaranya. "Sabar," balas Yohan yang terlihat mengecek sesuatu di dalam tasnya.

Setelah menurup resleting tasnya, Yohan berjalan mendekat, "Ngapain sih?" Yohan hanya tersenyum kecil lalu berlalu masuk ke dalam mobil.
~~~
Yena memukul lengan Jaemin setelah tau bahwa semalam Jaemin tidak tidur karena keasikan main game bareng saudaranya.

"Kalo lo nanti ketiduran, gue biarin ya!" pekik Yena. "Sadis banget ih.." rintih Jaemin sambil mengusap lengannya sendiri.

"Yo! Lee Mark!" sapa Haechan yang sedang diduk di atas meja milik Jaemin. Senyum Mark merekah, ia tak lupa meletakan tasnya dulu baru menghampiri teman-temannya.

"Udah baekan beneran?" tanya Minhee dengan suara pelan dan dijawab anggukan oleh Mark. "Gila, keren juga, dahal dari dulu perang dingin mulu," sahut Seungyoun.

"Kurang gede suara lo Youn," sela Eunsang seraya meletakan sekotak susu stroberi di hadapan Yena yang langsung mengambilnya.

"Mumpung besok hari Sabtu, hari ini sabi lah nemenin Yena ke toko buku," ujar Yena. Minhee merotasikan matanya, padahal dia hari ini pengen langsung pulang biar bisa tidur.

"Nanti pulangnya Yena traktir di resto sebelahnya deh!" mata Minhee langsung membulat sempurna, "Ya kali gak kuy!"

"Makanan aja cepet lo Mi—" keadaan mendadak hening, karena sekarang ada Yohan di antara mereka, lebih tepatnya ia berdiri di belakang Yena yang sedang duduk menyamping ke arah Jaemin.

Yohan mendorong pelan bagian belakang kepala Yena dengan jari telunjuknya hingga Yena menoleh.

"Apa?" tanya Yena, "Ikut," Yena mengernyit, kebiasaan Yohan yang paling Yena tidak suka adalah dia selalu menyingkat omongannya, kan bisa jadi miss-com.

"Hah?" sahut Yena, "Ke toko buku," jelas Yohan. Yena hanya ber-oh ria sambil manggut-manggut, lalu kembali pada posisi awalnya.

Kini giliran Yohan yang mengernyit, pengen langsung balik ke kursi, tapi Yena jawabnya gak jelas, kalo gak dibolehin? Kan malu.

"Kenapa masih pada diem?" tanya Yena dengan polosnya, "Orangnya belom pergi neng," bisik Seungyoun.

Yena berbalik dan berkontak mata pada Yohan yang menunjukan puppy eyes-nya diam-diam. "Iya, boleh," spontan Yohan tersenyum.

Menyadari teman-teman Yena menaruh perhatian padanya, Yohan langsung mengatur ekspresinya dan sesegera mungkin kembali ke tempatnya.

"Kalo hatinya udah lunak, ngapa sodara lo jadi gemoy gitu dah?" ujar Minhee, "Orangnya ngeliatin noh," sela Eunsang dengan santainya.

"Gak nyelo amat..." gumam Minhee.
~~~
"Mau beli apa sih?" tanya Mark yang masuk bersamaan dengan Yena dalam rangkulannya. "Buku lah, ya kali onde-onde," sahut Yena.

[✔️] Limerence || Yohan - YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang