"Kalau sampai ini semua hanya mimpi, ku harap jangan ada yang bangunkan aku"
••••••••••••••••••••••••••••••••••••Alhasil kini Deva dan Maura ada di mobil, entah pria ini ingin membawa Maura kemana, ia hanya pasrah
"Deva, kita mau kemana?" Tanya Maura entah sudah berapa kali ia mengajukan pertanyaan yang sama
Namun hanya di balas dengan senyuman oleh Deva, Maura menyerah ia malas berdebat dengan manusia es di sampingnya
"Bawel banget..." bisik Deva namun sepertinya Maura mendengar meski sedikit samar, ia menatap pria di sampingnya dengan penuh tanya
"Siapa yang bawel?!" Maura mulai menaikan intonasi suaranya, Deva menyadari hal itu hanya tersenyum berusaha menahan tawa begitu mengetahui bahwa ia tertangkap basah
"Jawab gak!"
Maura memaksa Deva untuk menjawab namun tetap saja hanya mendapat lirikan sekilas
"Ya udah stop! Gue turun di sini aja!" Maura mengancam
Deva tak kuasa menahan tawanya, akhirnya tawa yang selama ini ia tahan di lepaskan juga, wajah Maura merah mengetahui suaminya menertawakan tingkahnya
Maura malu
"Gaya banget mau turun!"
Maura mendadak jadi sunyi, ia sangat malu, Deva pun menyadari kadar bawel Maura yang berkurang, langsung menatap Maura intens
Berhubung lampu lalu lintas berwarna merah menandakan mereka harus berhenti sejenak, sehingga pria itu bisa menatap manik mata Maura
"Ngapain si?"
Maura risih di perhatikan Deva sedekat itu
"Gak mau turun? Mumpung lampu merah..." ucap Deva membuat Maura menatap pria itu
"Hah?"
Deva akhirnya tertawa "yaelah gue canda doang kali! Serius amat!" Maura kaget bukan main, Deva yang dulu kembali lagi, meski tak sampai 1 menit
"Abis loe gak ada ekspresi!"
Deva kembali menyetir mobil hingga mobil mereka sampai di sebuah tempat, kini Maura turun dari mobil melihat keadaan sekitar
"Kita ngapain ke sini?"
Deva hanya diam berjalan mendahului Maura dan duduk di salah satu kursi, Maura juga ikut duduk di sampingnya
"Mas 2 porsi!"
Maura masih bingung dan hanya duduk di kursi itu, 2 mangkuk mie ayam pun datang, Maura tanpa aba-aba langsung memakan mie ayam tersebut
Tenang aja Maura udah doa kok...
Kini mereka fokus dengan makanan mereka Deva habis lebih dahulu, lalu ia menatap Maura yang sangat lahap
"Maaf ya Ra..."
Ucapan Deva membuat Maura bingung, dan menghentikan sejenak kegiatan makannnya
"Kok minta maaf?"
Deva pun hanya tersenyum dan menatap lembut Maura, matanya menatap terus manik mata Maura
"Gue gak bisa bawa Lo ke resto-resto kayak di film... malah makan mie ayam!"
Maura hanya membalas dengan senyuman sederhana, dan menatap lekat pria itu
"Kalo semua yang loe lakuin tulus... itu semua berharga kok..." ucapan Maura membuat Deva tersenyum, lantas di balik senyuman itu tersimpan berjuta pertanyaan, entah apa rasanya berbeda
KAMU SEDANG MEMBACA
Because this little beat ✨🌌
De TodoIni adalah cara baru mengenal dunia yang memang mengajarkan banyak hal, salah satunya menjaga kehormatan terbesar Maura itu gadis polos yang tak sengaja mengenal cinta Deva itu pria baik yang terlalu dalam merasakan cinta Lalu mereka jatuh bersama...