✨🌌 Mama cuma punya Lala!

1.2K 81 5
                                    

"Semua orang akan berubah, entah jadi baik atau jadi buruk, jangan pernah berharap pada manusia, mereka tak luput dari kata salah"

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••


Jeremy kini menatap Maura, pria itu berharap Maura mau menjelasakan sejelas-jelasnya tentang semua ini

"Jer, kejadian waktu itu gue gak bisa jelasin..."

"Ayolah... Ra, gue cuma mau tau tentang hal itu, loe kan sahabat gue"

Maura menatap Jeremy dengan tatapan sulit di artikan, Maura yakin Jeremy kaget akan ucapannya nanti, namun cepat atau lambat Jeremy akan tahu

"Oke..."

Sekali lagi Maura menarik nafas, berusaha meyakinkan diri ini pilihan terbaik

"Yang Kemaren itu anak gue... iya anak gue sama Deva... udah itu aja"

Deg

Ternyata bener dugaan gua Maura... kenapa gak dari dulu lu ngomong? Biar gue gak usah jatuh hati sama loe, karena gue tau gue gak akan bisa gapai loe

"Oh... pantesan mirip sama loe... cantik.."

Ucapan yang keluar dari mulut Jeremy sangat di luar ekspetasi Maura, ia pikir pria itu akan bingung, atau bahkan langsung menjauhi Maura

"Kenapa Ra? Bukannya bagus ya? Deva bisa punya istri secantik dan sebaik loe..."

•••

Kini Milan dan Stefie berada di taman yang ada di komplek Stefie, mereka duduk di kursi taman

"Jadi yang tadi itu anak loe?"

Hanya anggukan yang Stefie sanggup berikan kepada Milan, pria itu lalu tersenyum, ia hanya berusaha mengerti yang Stefie alami

Gue jadi keinget Maura

"Suami loe mana?"

Pertanyaan itu membuat Stefie seperti di hantui batu ia tak pernah siap untuk pertanyaan itu

"Gak ada, gue gak punya suami"

Tawa parau dari Stefie membuat Milan kaget, Stefie lalu tersenyum berusaha biasa-biasa saja

"Kenapa kok kayak kaget muka loe? Kan punya anak gak harus punya suami"

Namun bukannya menjauh, Milan memilih untuk menggengam kedua tangan Stefie, membuat wanita itu menatap Milan tak percaya

Tadinya Stefie yakin pria ini akan menjauhinya, mencaci nya mengetahui bahwa ia memiliki anak tanpa ikatan pernikahan

"Semangat ya... loe Ibu yang hebat"

Kalimat itu membuat pertahanan Stefie runtuh, seketika air matanya jatuh. Percayalah Stefie sudah menahannya sekuat tenaga namun semua sia-sia

"Kenapa? Kenapa loe gak jauhin gue?"

Milan menatap lekat mata Stefie, memberikan isyarat bahwa tak apa untuk rapuh

"Untuk apa gue jauhin lu? Gak ada untungnya juga..."

Dada Stefie semakin sesak, ia tak sangka selain Jeremy, masih ada Milan yang mau mendengarkannya, tanpa menghakiminya

"Cerita aja sama gua Stef... gue akan dengerin semuanya..."

Dengan suara yang terbata-bata Stefie mencoba sekuat tenaga membuka lagi lembaran paling menyedihkan dalam hidupnya

"Gue stress, dan akhirnya gue ikut temen-temen untuk ke club, kita habisin malam hari kita di sana, sampai gue yang gak pernah mabuk terpaksa teler hari itu..."

Because this little beat ✨🌌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang