✨🌌 Dia istri saya!

1K 97 7
                                    

"Biarkan dunia tahu, kalau kau milik ku, dan aku miliku."

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Rena menatap gedung kampus yang asing di matanya ini, masa bodo dengan kumpulan orang yang menatapnya bingung

Gadis itu masuk ke dalam, mencari seseorang di tengah banyaknya mahasiswa berkerumunan berjalan ke sana kemari, hingga ia menatap Milanus David Poetra

PLAK!

Satu tamparan berhasil lolos Rena membuat Milan bingung, semua orang yang ada di sana melihat kejadian itu

"Ren! Kamu apa-apaan si?"

Milan berusaha menahan emosinya, bagaimana juga Rena itu perempuan, dan kalo Rena begini pasti ada yang tak beres

"Kamu gila ya? Evan sampe babak belur gitu karena kamu!!!!!"

"Ren! Ini tuh pelajaran buat dia!"

"MILAN! KAN AKU UDAH BILANG! KALO ADA MASALAH HARUSNYA KAMU OMONGIN BAIK-BAIK!"

Nafas Rena berderu, ia menahan air mata yang sudah mengumpul di pelupuk matanya

"Tapi dia udah keterlaluan Rena! Dia gak bisa main ambil kamu dari aku gitu aja!"

"Ngambil aku?"

Rena menarik nafas dalam tak percaya bahwa Milan asal menyimpulkan sesuatu

"Apa susahnya si kamu mikirin dulu semua yang terjadi baru kamu bertindak? Milan inget ya! Evan gak ada sangkut pautnya sama masalah ini!"

Dengan langkah cepat Rena meninggalkan Milan sendirian, sadar akan banyaknya orang yang melihat kejadian barusan Milan meninggalkan koridor kampusnya dan menuju ke tempat tersepi

Perlahan Milan menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia frustrasi dengan semuanya, pria itu duduk di kursi plastik di bawah pojok beringin besar tempat biasanya mahasiswa bolos

"Nih..."

Suara seseorang berhasil membuat Milan membuka wajahnya dan mendapati Amora datang dengan tangan menyodorkan tissue ke arahnya

"Loe ngapain ke sini? Kurang duit Kemaren?" Milan mendadak jadi ketus

"Kagak... gue mau tau aja gimana perasaan loe sekarang..."

"Untuk apa loe kasih gue tissue?"

"Emang loe butuhnya apa?"

"Air! Gue haus abis berdebat plus nahan malu!"

Amora mengangguk dengan polosnya lalu berlari ke arah warung kecil yang tak jauh dari situ, Milan tercengang pantas saja Amora sering di bodoh-bodohi oleh para kakak tingkatnya

Terlalu polos

"Nih! Gak ada yang dingin! Abis!"

Milan hanya mengangguk dan menghabiskan sebotol air mineral itu dengan cepat

"Makasih ye!"

"Tadi kak Ren kenapa? Ribut? Ada masalah?"

Hanya tertawa yang bisa Milan tunjukan, ia bahkan bingung menjelaskan kejadian barusan menurutnya tak ada yang harus di mengerti dari masalah barusan

"Gue dah putus sama dia Mora..."

"Hah? Kok bisa?"

"Panjang lah ceritanya... setahun ini gue suruh loe buat mata-matain Rena karena gue rasa dia berubah total"

Because this little beat ✨🌌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang