✨🌌 Amarah terbesar

771 88 20
                                    

"Ketika Kamu berkorban dalam pernikahan, Kamu berkorban bukan untuk satu sama lain tetapi untuk kesatuan dalam suatu hubungan."
-Joseph Campbell

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••


Sekarang Maura duduk di sofa ruang tengah rumahnya, hari ini adalah hari panjang yang melelahkan baginya, di tambah sudah seminggu Deva mendiaminnya tanpa alasan sekarang rasanya sangat letih untuk melanjutkan hari harinya

Maura berpikir, mungkin malam ini Deva akan pulang, dengan segala usaha Maura memilih untuk memasak makanan kesukaan pria itu, masih ada bahan yang memadai di dalam kulkas, meski pikirannya kacau hari hari ini namun Maura tak bisa terkecoh

Pertama ia harus menjalankan kuliahnya dengan baik, ia juga harus dan wajib mengurus rumah serta anak, itu yang Maura lakukan setiap hari, di temani masalah masalah berbeda yang selalu menemani hari harinya, mulai dari Deva yang tak ada kabar dan mendadak dingin, juga Lala yang sedang rewel dan aktif aktifnya

Apakah pernikahannya akan berjalan seperti semestinya? Mereka tinggal serumah namun seperti tak saling mengenal, sebenarnya Deva serius atau tidak saat mengatakan ia ingin membuka lembara baru bersama Maura?

Apa bedanya mereka dengan hari hari pertama sejak kehamilan Maura terungkap, Deva mendadak dingin dan kembali menjadi seorang yang tak pernah Maura kenal, apa ini wujud asli dirinya? Atau Maura yang kurang dalam mengenal Deva?

Entahlah, semua terasa asing sejak momen di mana Deva memeluk perempuan lain di depan mata Maura, sungguh tidak adil, di saat Maura membutuhkan Deva untuk menenangkannya, berbagi cerita namun pria itu malah memeluk perempuan lain

Terpaksa, sangat amat terpaksa Maura harus diam seakan tak terjadi apa apa, Maura memaksa otaknya untuk positif meski rumit dan tak mudah, apa boleh buat? Jika Maura bertindak dengan emosi, pernikahannya bisa hancur kapan saja

Joseph Campbell pernah mengatakan "When you make the sacrifice in marriage, you're sacrificing not to each other but to unity in a relationship."

Dan Maura percaya itu, bahwa pengorbanannya saat ini, pasti membuahkan hasil baik di kemudian hari, meski pahit namun harus di telan, begitu jalan ceritanya

Tak ada pernikahan tanpa pengorbanan, selalu ada yang harus di korbankan demi mempertahankan sesuatu yang berharga, yaitu anak

Ya, dalam pernikahan bukan hanya suami istri ada anak. Yang tidak tahu apa apa, hanya saja kadang orang tua terlalu egois untuk mempertahankan pengorbanan pernikahan mereka, memang tak semua kuat tapi kenyataannya Maura masi berusaha untuk kuat demi Lala

Tok tok

Seseorang mengetuk pintu, Maura menghentikan sejenak kegiatan memasaknya dan membuka pintu perlahan, ia tersenyum melihat suaminya kembali, meskipun dari wajahnya terdapat gurat lelah dan emosi tak menentu

"Hai Dev, aku baru aja mau masak, kamu nunggu dikit gak apa kan? Atau kamu udah makan?"

Maura mendekat menggengam tangan Deva namun pria itu menepis membuat Maura kaget, ia hanya terdiam melihat perubahan drastis yang Deva tunjukan padanya

"Kamu gak usah sok baik! Aku muak ya Ra... sama tingkah gegabah kamu!"

Deva melapas sembarang jaketnya juga tasnya, Maura masih terdiam, ia hanya berusaha mengerti maksud Deva, apanya yang gegabah? Semua rasanya Maura lakukan sebijak mungkin

Because this little beat ✨🌌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang