Jam masih menunjukkan pukul 5:00, tapi ntah siapa yang menggedor-gedor rumah Rara pagi buta seperti ini.
Tok tok tok...
Rara pun tidak ada niat untuk membuka pintu itu namun dikarenakan gedoran itu semakin kuat membuat Rara bangun dari tempat tidurnya.
Ceklek
Rara pun membuka pintu rumahnya, dan sudah terpampang jelas seorang laki-laki yang menggunakan seragam sekolah berdiri dengan senyum yang menampakkan semua giginya.
"Ngapain lo kesini?kagak ada jam dirumah lo?" cicit Rara pelan, karena belum sepenuhnya mengumpulkan kesadarannya.
"Eh cacar udah bangun," titah orang tersebut dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya.
"Cacar,lo kira gue penyakitan!" bentak Rara dengan keadaan masih mengantuk.
"Cacar itu calon pacarrrrrrrr," sahut orang itu, dengan menyebut panjang huruf 'r'
"Ngak usah gitu juga kali neng,liur lo berserakan," ucap Rara.
"Babang Angga yang paling ganteng ini dipanggil 'neng', sungguh terlalu," sahut Angga dengan menirukan gaya Rhoma Irama.
"Bacot ,udah sana lo balik!" usir Rara, sambil menutup pintunya.
"RA KITA BERANGKAT BARENG YA!" teriak Angga.
Angga memang sengaja menjemput Rara semenjak kejadian kemarin ia sudah berjanji pada dirinya sendiri agar lebih cekatan mendekati Rara.
Flashback on
"Mulai sekarang lo jadi pacar gue," ucap Angga.
"Sinting lo,gue gak mau!" tegas Rara yang terlihat terkejut dengan ucapan Angga.
"Itu bukan pertanyaan itu pernyataan," jelas Angga.
"Asal ngeklaim aja lo,Pokoknya gue gak mau!" bentak Rara lalu segera meninggalkan Angga,menuju taxi yang sudah dipesannya.
"Nasib-nasib, padahal pengen niru kayak dicerita wattpad,alhasil ditolak." Anggapun segera pulang
Flashback off
Angga pun menunggu Rara sekitar satu jam setengah dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 6:30.
"Ra, huy!" teriak Angga.
"Anjay mana nih gebetan gue," cicit Angga bermonolog.
Karena jam sudah menunjukkan pukul 6:30 Rara pun keluar dari rumah dengan setelan seragam sekolah lengkap.
Ceklek
Rara membuka pintu dengan santainya tanpa menghiraukan Angga sama sekali.
Rara pun mulai berjalan, menapakkan kakinya ditangga dan mulai melangkah.
"Woi mau kemana lo,gue udah nunggu lama," tegur Angga setengah berteriak.Namun sama sekali tak dihiraukan oleh Rara.
"Rara ayo ntar terlambat," panggil Angga sembari menaiki motornya.
Rara pun terus berjalan keluar komplek perumahannya,dan diikuti Angga dari belakang.
"Rara," panggil Angga lagi.
"Suara siapa tuh,masak iya ada hantu masih pagi begini," tutur Rara.
"Gila, gue dianggap hantu," protes Angga.
Angga pun sudah jengah menghadapi Rara,ia pun turun dari motornya dan menghampiri Rara dan...
Angga mencium pipi Rara secara tiba-tiba,dan membuat Rara melotot seperti ingin mengeluarkan bola matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggara (End)
Teen Fiction[ BEKERJA SAMA DENGAN PENERBIT HANA] "Aku cinta kamu Angga, kita sama-sama lagi ya. "Gak bisa. Lebih baik aku memandang kamu dari kejauhan, atau gak bakal pernah ngelihat kamu lagi." Saat itu ia merasa menjadi perempuan yang paling bahagia. Rara Ang...