7. Dimulai

1K 129 10
                                    

Kini Rara dan Vina tengah berada di kantin, dengan suasana yang sangat ramai.Untung saja mereka mendapatkan tempat untuk diduduki.

Vina pun sudah melahap mie ayamnya dengan lahap, sedangkan Rara sedari tadi seperti sedang mencari seseorang.

"Rara nyari siapa?" tanya Vina disela-sela kunyahannya.

"Rara lagi nyari Airin,Vina," jawab Rara.

"Airin siapa Ra?" sahut Vina semakin kepo.

"Ada deh orangnya,ntar dulu ya Vina,Rara pengen ke kelas Airin," jelas Rara lalu segera bangkit dari kursinya.

"Jagain mi ayam Rara, jangan sampai dijajal sama sahabat matre." Rara pun mulai melangkahkan kakinya.

Sedari tadi memang sahabat matre nya bersama mereka, namun tidak bergeming sama sekali karena sedang asyik menyantap bakso dan mie ayam secara bergantian.Nabila memang sahabat yang matre sekaligus rakus.

••••

Rara pun kini tengah menuju kelas XI IPA 1, dimana kelas itu adalah kelas Airin.Saat mendekati kelas itu Rara mendengar samar-samar suara tawa dan tangisan.

Rara pun langsung masuk ke kelas itu, karena kelas itu tak terkunci,dan pintunya terbuka lebar.

Pertama kali masuk kelas itu,Rara sudah dikejutkan oleh tiga orang siswa laki-laki,yang memojokkan satu siswi di meja paling belakang.Rara pun mulai geram karena mengetahui bahwa siswi perempuan itu adalah Airin.

"Banci!! Beraninya sama cewek," hina Rara, dan langsung mengundang tawa siswa laki-laki itu.

"Lo cewek juga, bego," protes salah satu dari mereka.Rara pun semakin memanas,dan mengepalkan tangannya geram.

Rara pun berlari kearah mereka, dan...

Brak

Tanpa aba-aba Rara langsung, menendang siswa yang memakai bandana hitam dikepalanya siswa itu tersungkur ke lantai. Kedua temannya pun sontak membantu siswa itu.

"Galak amat neng, muka imut gak sama kayak kelakuan nya," pinta seseorang yang berambut keriting.

"Mending kalian pergi dari sini, atau gak gue bakal buat kalian menyesal karena udah berurusan sama gue!" tegas Rara, dan mengundang tawa mereka, sedangkan Airin hanya menangis dalam diam.

Mata Rara pun semakin memanas, napasnya semakin memburu dan tanpa basa-basi lagi, Rara langsung melakukan bogeman mentah pada ketiga siswa itu.

Bugh

Bugh

Bugh

Satu siswa pun terbanting di atas meja Airin, membuat Airin terkejut dan tangisan nya pun semakin menjadi, karena pria itu meraih dagu Airin dan berniat menciumnya.Airin pun hanya bisa menghindar agar pria tersebut tidak bisa menciumnya.

Rara pun melihat itu, lalu segera meninggalkan dua siswa yang sudah terkapar didepannya,ia pun meraih kerah siswa yang ingin melecehkan Airin, lalu menyudutkan siswa itu di dinding, dan memukulnya tanpa ampun.

Bugh, bugh, bugh

"Dasar lo banci!" cemooh Rara disela-sela pukulannya.

Namun tanpa ia sadari dua orang siswa yang sudah terkapar tadi melakukan penyerangan dari belakang, membuat Rara tersungkur dan merasa sakit dipundaknya.

Dua siswa tersebut pun memegang tangan Rara, sedangkan satu siswa lagi memukul Rara. Menghajar Rara tanpa ampun beraninya mereka main keroyok.

"Airin, pergi Airin!" teriak Rara parau.

Anggara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang