2

470 47 0
                                    

~ Gen Pov ~

Pemandangan dari sini selalu bagus. Pemandangan dengan latar belakang pegunungan dan persawahan terasiring. Ada juga taman bunga yang indah. Biasanya menarik para pengunjung. Kalau akhir pekan tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh banyak orang. Termasuk sekarang ini. Tak jauh dari tempatku biasa mencari angin segar ada sekelompok anak yang berkemah. Mungkin acara sekolah. Tempat ini juga sering jadi ajang perkemahan.  Terkadang aku juga ikut bermain dengan anak-anak itu. Kelucuan mereka membuatku selalu ingin mengusilinya. Tapi saat ini aku sedikit menahan diri supaya tidak mengganggu mereka.

Kedatanganku membuat tempat ini sepi. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Yang selalu ramai walau bukan akhir pekan. Mungkin bukan karena ulahku. Banyak dari penghuni tempat ini yang suka mengganggu. Contohnya...

Mataku menyipit melihat sesuatu yang sedikit menggangguku. Seorang anak sedang berdiri di tengah para pengganggu. Mereka penghuni tempat ini. Sama sepertiku. Mereka lebih agresif dan bertindak anarkis (hehehe). Aku yakin anak itu salah satu anak yang berkemah di tempat ini. Cukup lama aku melihat ulah mereka yang mengganggu anak itu. Mereka tidak akan berhenti sampai anak itu kacau. Setidaknya begitu.

Bodoh...

Seharusnya dia tidak berjalan sendirian malam-malam begini.

"Maaf mengganggu....maaf mengganggu...maaf...saya minta izin. Saya minta izin lewat," samar-samar aku mendengar anak itu berbicara.

Tapi sayang permintaan maaf dan izinnya tak mendapat respon. Salah satu dari mereka memainkan rambutnya.  Aku yakin anak itu tidak bisa bergerak. Rasa takut sudah menguasainya. Aku bisa merasakan. Bahkan aku sedikit tertarik dengannya. Rasa takut yang dia pancarkan menarikku.

Aku ingin mendekat.

Dan selanjutnya dia melafalkan sebuah untaian kata. Membuat mereka yang ada di sana pergi satu persatu. Kata-kata yang berbahaya...

Sebuah doa.

Selanjutnya yang aku lihat anak itu berjongkok.

Dia menangis.

"VICKY!!!!"

Aku melihat beberapa anak dan satu orang dewasa mendekat.

"Kamu ngapain disini? Kamu nggak apa-apa?"

Anak itu...tidak menjawab.

Dia segera menghapus air matanya. Rambut depannya sedikit menutupi matanya. Mata yang seakan terlihat lelah itu...

"Vicky ya...." desisku menggumamkan namanya.

Indigo ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang