6

302 35 5
                                    

~ Kunkun Pov~

Hari ini Vicky tercintaku mau berangkat sekolah. Liat itu dia punya badan yang mulus. Tanpa sadar aku memegang tengkuknya dan membuat dia bergidik.

Hihihihihihihihihihihi....

"Pagi ini kok dingin banget ya," desisnya sambil mengusap tengkuknya.

Hihihihihihihi...Vicky terlihat lucu. Dia sangat imut.

Aku berjalan memutarinya beberapa kali. Sekarang dia sudah mengenakan pakaian lengkap. Lihat itu dia punya jari-jari yang bagus. Sekali lagi aku mencium jari jemarinya. Entah ini sudah keberapa kali. Tapi setelah itu dia langsung mengepalkan tangannya. Wajahnya terlihat waspada.

!!!

Tiba-tiba sebuah tangan besar dan hitam itu mencengkeram wajahku kuat-kuat.

"Apa yang kamu lakukan??!" suaranya berat mengintimidasi.

"Apa masalahmu? Aku hanya sedang menyayangi Vicky ku," dengusku sambil berusaha melepaskan wajahku dari cengkramannya.

Dia sangat kuat. Sudah berapa lama dia ada di dunia ini?! Dasar makhluk kotor.

"Sejak kapan anak ini menjadi milikmu?? Jangan lancang hanya karena aku sudah mengizinkanmu tinggal di sini!!"

Rahangku mengeras.

Beraninya dia berkata begitu. Seolah-olah dia yang paling dekat dengan Vicky. Sebelum dia masuk ke rumah ini, aku sudah mengikuti Vicky kemana-mana.

Aku menghela nafas sambil menghempaskan tangan genderuwo yang aku panggil dengan Gen jelek ini.

"Mau kemana kuntilanak pagi-pagi begini keluar sarang?" tanya makhluk jelek itu saat aku berjalan mengikuti Vicky.

"Apa pedulimu?! Dasar setan!!" teriakku kesal.

Aku selalu mengikuti kemanapun Vicky pergi. Tapi ada saatnya tubuhku melemah sehingga melewatkan hariku bersama Vicky. Seperti saat dia pergi untuk berkemah. Saat itu aku sedang beradu kekuatan dengan seseorang. Nyatanya banyak orang pintar di luar sana yang ingin menangkapku. Bukannya menyembahku tapi menangkapku untuk dijadikan alat atau lebih tepatnya budak mereka.

Setiap pagi Vicky berangkat sekolah naik motor dan aku selalu duduk di belakangnya sambil menikmati angin pagi.

Sinar di pagi dan siang hari membantuku menyembunyikan diri. Nyatanya keberadaanku sulit untuk di lihat daripada waktu malam hari. Terima kasih untuk sang pencipta alam. Aku bisa leluasa berkeliaran seperti ini saat hari masih terang tanpa harus mendengar jeritan dari orang-orang hihihihihihi...

Aku melingkarkan tanganku dipinggang Vicky dan menyandarkan kepalaku di punggungnya. Sebisa mungkin aku menghilangkan hawa keberadaanku. Sudah dua belas tahun lamanya aku mengenal Vicky. Saat itu malam hari. Dia meringkuk sendiri di pojokan kamarnya. Dia menangis karena melihat bayangan hitam di atas tempat tidurnya. Makhluk rendahan yang suka menakuti orang. Padahal keberadaannya hanya seperti debu yang kapan saja bisa menghilang tertiup angin. Aku yang saat itu merasa iba melihatnya mengelus kepala Vicky sampai dia tertidur. Seingatku dia masih sangat kecil. Entah kenapa dia cepat sekali menjadi besar seperti ini. Ternyata manusia itu cepat sekali tumbuhnya.

Indigo ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang