8

216 24 0
                                    

~ Vicky Pov ~

Hari ini aku pulang ke rumah lebih awal. Entah bagaimana awalnya, yang tadinya aku tidur di UKS tiba-tiba terbangun di pangkuan salah satu guru dengan di kerumuni anak-anak PMR. Ada yang memberiku minyak angin sebagai bau-bauan, ada yang memijat keningku, ada juga yang sibuk telfon entah siapa yang di telfon. Muka mereka panik banget.

Kata mereka aku pingsan. Tapi bukannya aku tidur di tempat tidur? Bagaimana yang awalnya tidur jadi pingsan? Apa aku tidur lalu mendadak pingsan???

?

??

???

Pertanyaan demi pertanyaan membuatku bingung sendiri. Dan yang lebih membuatku bingung. Arthur teman sekelasku yang sama sekali belum berbicara denganku menawarkan dirinya untuk mengantarku. Ya... Lebih tepatnya dia memaksaku agar mau dia bonceng.

Tapi memang tubuhku rasanya lemas sekali. Capek. Padahal aku tidak melakukan aktivitas yang melelahkan.

"Bisa turun sendiri?" tanya Arthur saat kami sudah ada di depan rumahku.

"Bisa," sahutku pelan sambil turun dari motornya.

"Motormu di ambil besok aja," kata Arthur sambil menyerahkan tasku.

Tadi dia memakai tas ku di depan dadanya. Itu saran dari guru, karena takut aku jatuh karena mambawa tas yang berat. Ini berlebihan dan membuatku sangat malu sampai aku tidak bisa mengucapkan sepatah katapun. Dan berakhir dengan aku pulang lebih awal.

"Makasih," kataku hampir tak terdengar.

Aku bahkan menghindari kontak mata dengannya. Bukan hanya dengannya. Tapi dengan semua orang. Entah bagaimana awalnya tapi aku mulai tidak suka bertatapan mata dengan orang lain.

"Aakkk!!!" aku kaget karena tiba-tiba Arthur mendorong dahiku hingga mata kami bertemu.

Untuk beberapa saat kami hanya terdiam. Saat Arthur mengerutkan dahinya, aku menepis tangannya lalu beranjak pergi.

"Apa kamu indigo??" pertanyaan yang sukses membuatku menghentikan langkah kakiku.

Tapi aku kembali melangkahkan kakiku masuk ke dalam rumah tanpa meninggalkan sebuah jawaban.

Indigo ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang