5

329 35 0
                                    

~ Vicky Pov ~

Mataku tiba-tiba saja terbuka. Aku merasakan keringat yang membasahi tubuhku. Cukup aneh jika melihat kipas angin terus berputar. Udara di kamarku juga terasa berat. Seperti oksigen menipis. Beberapa saat aku mendinginkan tubuhku dengan buku sebagai kipas.

Percuma. Tidak mempan. Ada apa dengan cuaca panas yang ekstrim ini?

Aku melihat jam dinding dan masih menunjukkan jam dua pagi.

Haus sekali.

Akhirnya aku memutuskan untuk beranjak dari kasurku. Berjalan mendekati pintu. Memegang handel pintu...

Sreek..sreeekk...sreeekk...

Telingaku masih cukup tajam untuk mendengar suara langkah kaki yang di seret. Tanpa di komando, jantungku berlomba-lomba membuat suara.

Langkah siapa?

Mama? Papa??

Sreekk... Sreekk..

Dan langkah itu terdengar seperti berhenti tepat di depan kamarku. Entah siapapun itu, aku merasa tidak nyaman. Aku dan 'dia' hanya terpisah oleh pintu yang masih tertutup.

Aku menelan ludah. Mataku langsung terpejam. Tubuhku terasa kaku. Lidahku seakan kelu. Nafasku sangat berat. Lebih berat daripada saat aku bangun tidur. Seakan-akan tidak ada oksigen di kamarku.

Siapapun...tolong aku. Aku mohon.

SIAPAPUN!!!!

WWUUUSSHHH.....

!!!!

Aku merasakan angin berhembus sangat kuat di sekitarku dan jendela kamarku yang tertutup rapat tiba-tiba terbuka dan tertutup dengan sendirinya beberapa kali.

BRAK...BRAKK..BRAAAAKKK....!!!

Menimbulkan suara yang mengerikan. Pemandangan yang mengerikan.

Kakiku lemas. Aku jatuh terduduk di lantai.

Jangan bertanya bagaimana jantungku. Siapapun yang melihat kondisiku sekarang, mereka pasti mengira aku gila. Tanganku gemetar tiada henti. Tidak...bukan hanya tanganku tapi juga tubuhku.

Setelah semua itu hanya keheningan yang kurasakan. Tapi bulu kudukku masih berdiri tegak.

Indigo ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang