~ Vicky Pov ~
Semakin hari semakin buruk saja untukku. Makhluk halus yang awalnya hanya terlihat samar sekarang mulai terlihat jelas di mataku. Beberapa kali aku melihat penampakan yang mengerikan. Kemarin sore saat aku membeli nasi goreng. Aku hampir menabrak trotoar karena kaget dengan kemunculan kakek-kakek di tengah jalan. Untung saja saat itu jalanan cukup sepi. Kalau banyak kendaraan lain aku nggak tau lagi akan bernasib seperti apa.
Hari ini pun di sekolah, waktu melewati gudang sekolah. Ada benda bundar yang menggelinding melewati kakiku. Itu adalah kepala tanpa tubuh. Aku yang kaget langsung berteriak dengan keras. Dan benar saja aku langsung menjadi pusat perhatian. Akhirnya aku memilih untuk menjauhi keramaian. Membolos di jam berikutnya dan bersembunyi di UKS. Bukan berarti di UKS itu aman. Di pojokan ruangan berdiri hantu berbentuk manusia menghadap dinding. Saat aku masuk, kepalanya berputar 180° dan menatapku. Tapi hanya itu saja. Dia tidak beranjak dari tempatnya berdiri. Dan kini aku mendekam di tempat tidur UKS yang paling ujung.
UKS adalah tempatku melarikan diri.
Kalau saja aku tidak bisa melihat mereka...aku pasti bisa menikmati masa-masa sekolahku. Aku sudah capek dengan mereka. Terkadang mereka menggodaku dengan membuatku terjungkal. Atau menyembunyikan barang yang sedang aku cari. Dan sosok mereka benar-benar membuatku muak.
Sreeekkk...
DEG.
"Susah ku duga, kamu ada di sini."
Arthur.
"A..ah iya. Maaf."
Arthur terkekeh. Dia berjalan mendekatiku.
"Kenapa minta maaf segala? Aneh kamu tu."
Aku hanya bungkam.
Kini dia duduk di ujung tempat tidurku.
"Kamu nggak apa-apa kan?" tanyanya pelan.
"Y..ya."
Cowok bernama Arthur ini mulai berbicara padaku setelah insiden di UKS ini. Kata mereka aku pingsan. Padahal saat itu aku sedang tidur. Aku sampai berfikir mungkin saja saat itu aku jatuh dari tempat tidur lalu dikira pingsan. Tapi mustahil. Masa aku jatuh tapi aku nggak kebangun?!
"Hei!"
!!!
Mataku melebar saat sadar kalau wajah Arthur sudah ada di depan wajahku. Spontan saja aku menjauhkan diriku darinya tapi...
Duughh..
Kepalaku terbentur dinding. Aku langsung memegang kepalaku yang sakit dengan kedua tanganku.
Aduh..sakit banget. Aduh...
"Pff.. Ha.. Hahahaha... Hahahahaha... Kamu bego atau gimana sih?!"
Aku melirik Arthur yang masih tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo ( TAMAT)
RomanceDunia Vicky terbalik 180° setelah dia pergi berkemah. Eksistensi di luar nalar mulai menghantui hidupnya. Begitu juga saat teman pertama hadir dalam hidupnya. Apakah memang murni ingin berteman atau ada maksud tertentu?