7

255 29 2
                                    

~ Arthur Pov ~

HOOOOAAAAMMMMM....

Tanpa rasa malu aku menguap lebar saat berjalan keluar kelas. Ini jam kosong. Mari kita tinggalkan sesuatu yang menjemukan. Aku mau ke UKS untuk tidur.

Hmm...

Jangan. Lebih baik ke kantin.

"Kemana lu?" tanya Jo saat melihatku mondar mandir di depan kelas.

"Bingung nih. Mau ke UKS atau kantin."

Jo terkekeh sambil memegang bahuku.

"Ke kantin aja yuk. Kita mabar," ajak Jo.

"Nggak deh Jo. Lagi males. Aku mau tiduran aja di UKS sampai jam berikutnya," tolakku sambil beranjak pergi.

UKS sangat sepi. Setidaknya ini tempat membolos dengan alasan sakit dan tidak ada guru UKS di sini. Yang manjaga hanya anak PMR yang berjaga bergantian. Tapi tahu sendiri lah kalau yang menjaga teman sendiri terkadang mereka juga suka bolos. Seperti saat ini. Tidak ada satupun orang yang berjaga di ruangan ini.

Hmm...

Aku melihat satu anak tidur di kasur dengan wajah di tutup bantal.

Apa nggak sesak nafas dia tidur kayak gitu?

Akhirnya aku memilih kasur yang ada di sebelahnya. Hanya ada tirai berwarna putih yang menjadi penyekat.

Untuk beberapa saat sangat sunyi sekali di sini. Aku sampai bermain game ML untuk menghilangkan rasa jenuh. Niatnya untuk tidur tapi berakhir dengan bermain game. Seharusnya aku menerima ajakan Jo ke kantin. Kalau harus ke kantin sekarang rasanya malas.

...

...

...

Mataku terbuka saat mendengar orang bercakap-cakap. Sepertinya aku benar-benar tertidur tadi. Sudah berapa jam aku tertidur. Rasanya tadi masih main game.

Aku melihat hpku dan...

"Kalah..." desisku.

"Kalian mau mati?!!" suara yang keras itu berhasil membuatku terkejut sampai hp yang aku pegang jatuh di antara pahaku.

Apaan sih??

Suara itu ada di kasur sebelah.

Anak yang tadi? Ngapain dia? Aku kan nggak berisik.

"Kalau mengganggu, aku lenyapkan kalian sampai tak tersisa."

Dia berbicara lagi. Dia sedang bicara sama siapa???

Karena penasaran aku mengendap-endap mendekati tirai. Saat aku mengintip, aku melihat anak itu seolah berbicara sendiri dengan nada yang mengerikan.

!!!!

Jantungku hampir copot saat dia tiba-tiba menoleh ke arahku dengan tatapan mata yang tajam. Matanya terlihat memerah.

Vicky??

Benar anak itu Vicky. Satu kelas denganku.

Untuk beberapa saat kami hanya berpandang-pandangan. Aku yang bingung hanya bisa berdiri mematung.

Vicky punya reputasi yang jelek di kelas. Dia terkenal sebagai anak aneh karena kelakuannya. Menurutku pribadi dia hanya anak pendiam yang tidak mudah bergaul dengan yang lainnya. Terkadang sikapnya memang aneh. Aku beberapa kali melihatnya berlari dengan wajah ketakutan. Atau dia seperti terlihat waspada pada sesuatu, padahal tidak ada apa-apa di dekatnya.

"Wah..bukannya kamu Arthur??"

!!

Vicky berjalan mendekat dan entah kenapa aku memilih berjalan mundur untuk menjauh.

"Kamu harus berteman dengan Vicky... Maksudku aku?!"

Huh??

Tunggu dia aneh banget. Apa-apaan sih dia?!

"Ah...anak ini.. Maksudku aku, butuh banyak teman. Kamu pasti tau aku tidak mudah bergaul. Kamu mau kan..." entah sejak kapan dia sudah memegang kedua tanganku, "jadi temanku?!"

Untuk pertama kalinya aku melihatnya tersenyum. Tapi aku masih takut dengan tatapan matanya yang tidak biasa. Seperti ada yang janggal.

"Jangan takut. Aku nggak akan memakanmu hihihihihihihi..."

Entah kenapa nafasku jadi berat. Sumpah dia aneh banget.

Brruuuuughhh...

!!!

Tanpa aba-aba atau apapun, tiba-tiba tubuhnya oleng. Refleks aku langsung menangkap tubuhnya.

"Ha...hai!!! Vicky!!! Vicky!!!" aku berusaha memanggil namanya beberapa kali tapi dia tidak menyahut.

Dia pingsan.

Indigo ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang