~ Vicky Pov ~
Air yang mengalir dari wastafel yang terbuka sedang. Aku meraup air itu dengan tanganku dan membasuhnya di wajahku. Rasa segar langsung menyapaku.
Aku menatap pantulan wajahku di cermin. Mata merah karena kurang tidur, belum lagi kantong mataku yang makin mengkhawatirkan. Rasanya aku ingin memakai sesuatu. Mungkin masker? Atau apapun itu yang bisa mencerahkan wajahku.
Krit...krit...krit...
Aku mematikan airnya sebelum kembali menatap wajahku.
Akhir-akhir ini aku nggak bisa tidur nyenyak. Taulah apa sebabnya. Berbagai gangguan datang. Kamarku sudah nggak senyaman dulu lagi. Itulah kenyataan yang harus aku terima. Seperti tadi pagi. Tiba-tiba bukuku jatuh dengan sendirinya. Padahal letaknya ada di tengah meja.
Saat aku mau keluar dari kamar mandi, aku melihat anak-anak sekelasku. Ucok dan Drian. Mereka melewatiku begitu saja seolah-olah aku ini tidak ada. Aku memang nggak punya teman dekat. Aku ini nggak pandai bergaul. Aku nggak bisa pura-pura tersenyum saat aku nggak mau tersenyum.
Wajahku...tipe-tipe yang menyebalkan.
"Vic!!" Yuyun menghampiriku, "pinjem buku mat."
Bukan berarti aku jadi makhluk aneh di kelas. Buktinya mereka masih mencariku.
"Ambil aja di tas. Aku mau ke kantin."
"Okeee....aduh aku tertolong. Makasih yaaa."
Aku hanya bisa meninggalkan dia begitu saja.
Saat aku melewati kelas dengan jendela kaca, aku melirik sekilas di kaca itu. Tapi itu langsung membuat langkahku terhenti. Bulu kudukku meremang. Perlahan-lahan aku kembali menatap kaca itu. Hanya ada bayangan samar diriku. Tak ada yang lain. Berbeda dengan tadi. Aku seperti melihat bayangan perempuan dengan rambut panjang menutupi wajahnya.
Aku langsung menghela nafas. Mungkin cuma perasaanku saja.
Kantin disekolahku selalu ramai. Padahal ada beberapa kantin di sini. Ada lima. Termasuk kantin bakso.
Brruugghhh....
Praang
"Waduuuhhh!!!!"
Aku terdiam melihat bajuku yang basah dengan warna merah.
"Astaga sorry-sorry."
Aku baru ketumpahan bakso.
Dia kakak kelas. Aku nggak kenal. Cuma tahu dia kakak kelas.
Teman sekelasku yang nggak sengaja lewat hanya tersenyum menatapku.
Bukan berarti aku di terima oleh mereka semua.
Orang sepertiku...
Mana mungkin mereka mau dekat-dekat.
![](https://img.wattpad.com/cover/227831875-288-k149189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo ( TAMAT)
RomanceDunia Vicky terbalik 180° setelah dia pergi berkemah. Eksistensi di luar nalar mulai menghantui hidupnya. Begitu juga saat teman pertama hadir dalam hidupnya. Apakah memang murni ingin berteman atau ada maksud tertentu?