Si Buntal

1.4K 77 26
                                    

Beby duduk santai disofa yang berada di balkon kamar mereka setelah selesai berbelanja bersama ibu mertuanya. Rasanya cape sekali sore itu, belum lagi Rival yang sebentar lagi pulang. Jelas Beby masih ngambek kepada suaminya itu.

"yaang~"

Beby mengerutkan dahinya, dia tau pasti bahwa itu suara Rival. Namun nadanya persis seperti bocah yang sedang memanggil temannya mengajak bermain.

Beby tak mengubris panggilan Rival, ia kan tak mengkunci pintu kamar mereka, kenapa juga Rival harus memanggilnya untuk membukakan pintu. Manja sekali.

"yang~"

"meong..."

Lagi-lagi Beby mengerutkan dahinya bingung, sejak kapan suaminya bisa menirukan suara kucing yang begitu sangat mirip.

"meong~"

"yang, aku bawain si Buntal nih. Kamu kan suka"

Beby berdiri dari duduknya, jelas itu suara kucing asli. Ia berlari kecil sampai pada pintu kamar lalu membukanya, disana lah. Rival menggendong kucing berbulu pendek berwarna oren. Jenis kucing amerika berbulu pendek, matanya berbinar. Sudah lama Beby ingin memelihara kucing.

"kamu dapet dimana? " tanya Beby tak percaya, ia mengambil alih menggendong kucing itu dari Rival

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"kamu dapet dimana? " tanya Beby tak percaya, ia mengambil alih menggendong kucing itu dari Rival.

"gak penting dari mana, kamu suka kan? " tanya Rival.

"suka. Suka banget, makasih ya" jawab Beby, tangannya sibuk menggendong dan mengusap bulu halus milik kucing yang sekarang miliknya.

"kasih nama gih" saran Rival.

"nama? Siapa ya? " Beby melirik Rival meminta saran.

"junaedi?"

"Kerenan dikit napa! " kesal Beby, bagaimana mungkin Rival memberi saran nama kucing seperti itu.

"Junet? "

Beby menatap sinis Rival dan itu ampuh untuk membuat Rival diam.

"em... Kalo Sean? " tanya Beby pada Rival.

"kok kerenan nama dia dari pada aku?! Ubah! " protes Rival tak terima.

"biarin ah, Sean aja mana nya. Ya Sean sayang... " Beby terkekeh geli saat kucing yang ia gendong mengangguk seperti mengerti pembicaraan antara Rival dan Beby.

Rival memanyunkan bibirnya, sepertinya Rival salah memberikan kucing itu kepada Beby. Songong sekali wajah kucing oren itu, wajahnya seperti sedang mengejek Rival karena Beby lebih memilih mencium hewan berbulu buntal itu dari pada suaminya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After Merrid With My Sweet Heart (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang