Kasih tau ya kalo ada Typo...
Happy Reading!!!
***
"Serius By?!!. " tanya Marisa, Tasya dan Caterin serentak. Beby mengangguk gembira membenarkan perkataannya yang tadi.
"wajar aja lo aneh banget belakangan ini. " kata Tasya yang diangguki setujuh oleh Marisa.
"Beby nggak mual-mual?. " tanya Caterin.
"enggak kok, nggak ngerasa mual atau pusing pula. " jawab Beby.
"belum itu mah, biasanya usia kandungan 2 bulan baru kerasa. " jelas Marisa.
"eh iya Beby dah mau nyusul, Tasyanya kapan hayo... " goda Caterin pada Tasya yang sedari yadi memperhatikan perut rata Beby.
"baru seminggu nikah njirr, jadi kataan orang entar gue udah hamil. Dasar nganeh" kata Tasya lalu tertawa.
"oiya By, lebih baik lo pulang deh, kasih tau kabar baiknya. Kasian juga liat Rival ditinggal istrinya, mana nggak dapet jatah lagi hahaha. " ujar Marisa lalu tertawa keras.
"iya, nanti juga pulang kok. Dengan kabar baik tentunya. " ujar Beby lalu tersenyum cerah. Ia mengelus perut ratanya pelan, berbagi kabar bahagia tidak apa-apa kan?.
***
Rival dengan tergesa-gesa memakai kemeja putihnya, tangan sebelah kirinya masih menggenggam dasi panjang berwarna hitam itu. Beginilah ia jika tak ditemani sang istri, Rival bertekat akan langsung menjemput Beby dan mengurunya jika menolak diajak pulang. Rival menuruni tangga, dasinya hanya ia kantongi. Saat ia berada di dapur ia melihat istrinya yang sedang menggoreng telur dan meletakannya diatas roti.
"sayang, udah pulang?. " tanya Rival.
"iya lah, masak raga aku aja disini rohnya entah kemana. " ucap Beby ngawur.
Rival berjalan mendekati Beby, ia meraih pinggang langsing istrinya itu. Membawa Beby lebih mendekat padanya supaya ia bebas menciumi permukaan wajah Beby. "kapan pulang?. " tanyanya.
"udah dari malem, cuman lagi mau tidur dikamar tamu jadi ya gitu deh. " jelas Beby lalu menyengir tanpa dosa.
Rival memejamkan matanya, tahan Val tahan batinnya terus berbisik. Bermalam-malam ia menunggu istrinya dan ternyata istrinya itu tidur di kamar tamu rumah mereka? Rival cukup tau.
"oiya sayang, sarapannya tolong dibuat bekal aja ya. Nanti aku makan dijalan, soalnya hari ini ada rapat penting. Maaf ya sayang. " kata Rival.
"iya nggak apa-apa, kamu siap-siap gih. Aku siapin bekalnya. " Rival mengangguk, lalu ia kembali naik kelantai atas tepatnya ruang kerja pribadinya. Ia mengambil tas kerjanya lalu kembali turun, Beby sudah menyiapkan bekalnya di kotak makan berwarna
Saat semuanya sudah selesai dan Rival pun sudah pamit pada sang istri Beby tiba-tiba saja memanggilnya lagi.
"tunggu, map kamu ketinggalan sayang. " kata Beby.
"oh iya. " Rival berbalik lalu mengambil map tersebut. "makasih sayang."
"aku pergi dulu, Assalamualaikum."
"waalaikumsalam."
***
Rival menatap layar monitor didepannya dengan sangat serius,sesekali matanya membaca map yang dibawakan oleh bawahannya tadi. Kacamata dihidung mancungnya ia naikkan karena sedikit merosot.
Rival menekan tombol ditelpon kantornya. "Lisa, suruh pak Tegar keruangan saya sekarang. " ujar Rival pada sekretarisnya.
Rival menyandarkan punggungnya dikursi kebesarannya. Sangat melelahkan melihat monitor sepanjang hari, ia melirik arloji mahal yang melingkar ditangan kirinya. Sebentar lagi makan siang, ia akan menjemput Beby untuk amakn bersama. Disaat lelah seperti ini memang melihat istrinya adalah obatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Merrid With My Sweet Heart (COMPLATE)
RomanceDisarankan untuk membaca My Ice Girl (COMPLATE) terlebih dahulu❕❕ *** Bagaimana sih rumah tangga yang dulunya sicewek dingin dan cowok petakilan. Jika dulu Rival sangat takut pada Beby maka sekarang ia semakin takut. Hahaha Tidak ada yang banyak ber...