Brakk
Ganda dan Dion menjauhkan kepala mereka dari pintu kamar milik Beby dan Rival. Kedua pria itu sepertinya sangat penasaran dengan apa yang dilakukan kedua pengantin baru didalam kamarnya.
"Rival main Kasarrr Gan!." Bisik Dion kepada Ganda dengan suara yang meninggi.
"Sotoy lu sama kerjaan pasutri,nikah aja belom." ejek Ganda.
(Pasutri=pasangan suami istri)
"He... gini gini gue normal kalik." kata Dion.
"Isss jorok pikiran lu, jijik gue." kata Ganda merinding lalu pergi meninggalkan Dion yang kesal mendengar ucapannya.
"Kamvret" umpat Dion.
Sedangkan yang terjadi di dalam kamar 'pengantin baru' berbanding terbalik dengan apa yang dipikirkan Dion. Dengan mata berbinarnya Beby membuka satu persatu dari ratusan kado pernikahan mereka yang kebanyakan dia pun tak kenal siapa yang memberinya itu. Namun, selain Es krim dan coklat Beby sangat menyukai 'Kado'.
"Sayang... ayo tidur... aku ngantuk loh... besok aja yuk buka kadonya" ajak Rival dengan mata terpejam.
"Ih... aku pengen tau isi semuanya.. kalo kamu mau tidur ya udah tidur aja duluan." kata Beby kesal tanpa melirik Rival.
"Sayang,kamu lupa di kamar tamu masih banyak banget kadonya.. aku mau tidur bareng kamu sayang, maunya di peluk."kata Rival manja dengan mata sedikit terbuka.
Beby tidak menanggapi kicauan dari mulut Rival. Dia terfokus pada kado yang diberikan anak tantenya yang berumur 10 tahun, otomatis ia terkekeh geli saat melihat jajanan yang dikado kan oleh keponakannya itu.
Brugg..
Beby menoleh terkejut saat melihat Rival jatuh dari ranjang mereka. Tepatnya Rival jatuh ke sisi kirinya yang ia sendiri tak sadar karena terlalu diujung ranjang mereka.
Beby yang berada di sisi kanan kasur mengedipkan matanya beberapa kali karena terkejut melihat Rival yang tiba tiba saja terjatuh.
Rival mengusap usap kepalanya yang tertubruk dengan lantai kamar mereka masih dengan mata terpejam.
"Aduh..." ringis Rival.
Tak lama kemudian tawa Beby pecah ketika melihat suaminya sendiri yang sedang mengomel kepada lantai kamarnya.
Setelah mengusaikan tawanya Beby berdiri lalu menghampiri Rival untuk membantunya berdiri. Setelah menerima uluran Beby, Rival mendudukkan pantatnya di sisi ranjangnya lagi.
"Hahaha kamu sih... kalo ngantuk ya tidur dong"kata Beby masih sambil terkekeh.
"Maunya tidur sama kamu" kata Rival manja, Beby yang berdiri didepannya pun ia tarik untuk memeluk pinggangnya.
"Ih sejak kapan jadi manja huu?" Kata Beby gemas dengan mengusap usap puncak kepala Rival yang menyender di perutnya.
"Aku kan emang kayak gini, kamunya aja yang nggak perhatian" kata Rival dengan suara rendah.
"Ih baperan, nggak yakin deh penerus Hermawan Group itu manja dan kekanakan kayak kamu" celetuk Beby.
"Siapa bilang, aku manjanya juga cuman sama kamu" kata Rival masih dengan memeluk pinggang ramping Beby.
"Iya deh iya, ya udah yuk tidur. Aku letakin kadonya disofa dulu ya" kata Beby lalu melepaskan pelukan Rival dipinggangnya.
Beby mengambil beberapa kado yang ada di ranjang mereka lalu meletakkannya di sofa yang berada di kamar mereka. Setelah itu ia membaringkan tubuhnya disamping Rival.
Rival menjadikan tanganya sebagai bantal Beby agar ia bisa memeluknya sepanjang tidur mereka. Sebelum memejamkan matanya Rival mengecup mesra kening istrinya.
"Selamat malam istriku.." gumamnya ditelinga Beby.
"Selamat malam suamiku.." balas Beby dengan senyum manisnya.
Kini tidak ada lagi kata 'pacarku' ataupun sejenisnya. Karena panggilan istriku ataupun suamiku adalah panggilan paling manis yang tidak ada tandingannya.
***
"Bunda kita pulang dulu ya" kata Ganda yang diangguki oleh Dion,Caterine dan Tasya. Sedangkan Satria dan Marisa sudah pulang sedari tadi.
"Oh iya, udah ngintip pengantin barunya?" Canda Siska ak Bunda Rival yang saat ini sedang duduk di sofa ruang tamunya dengan beberapa pembantunya yang sedang menyusun hadiah hadiah dari para teman bisnis Rival serta papanya,Ari.
"Bun si Rival main ka---" kata-kata Dion tak selesai karena Ganda yang sudah menutup mulut teman laknatnya itu.
"Mulut lu disaring dulu ngapa" kesal Ganda lalu melepaskan tangannya dari mulut Dion.
"Lu megang apaan sih Gan, tangan lu bau terasi" kata Dion sambil mengusap usap hidungnya.
"Enak aja,tangan gue wangi ya. Wangi duit" kata Ganda dengan sombongnya yang hanya ditatap sinis Dion.
"Ya biarin dong Yon, namanya juga pengantin baru. Lain kali jangan ngintip, entar kamu iri loh" kata Siska lalu tertawa geli.
"Enggah ih Bun, Dion juga mau nyusul, liat aja entar. Anak Dion dulu yang keluar apa anak Rival" celetuk Dion tanpa memikirkan perkataannya.
Mendengar perkataan Dion, spontan saja Caterin menarik telinga Dion sampai Dion merunduk dan telinganya sedikit memerah.
"Aduh duh duh"
"He Dion jangan macam macam ya sama Tasya, sebelum sah awas aja Tasyanya udah 'dibuka segelnya'. Caterin putusin kepala Dion nanti" kata Caterin dengan garangnya.
Semua yang berada di ruang keluarga itu menatap kagum atas kegarangan yang baru pertama kali dikeluarkan oleh Caterin. Sedangkan Ganda hanya tertawa dan sedikit memaklumkannya, mungkin ini kehendak bayi yang ada di perut istrinya.
"Ya ampun Rin gue cuman becanda itu suer, lepasin dong, entar bayi lu mirip gue lagi." Kata Dion.
"Ihh!! Amit amit" kata Caterin dengan cepat melepaskan jewerannya.
"Mangkanya kalo ngomong disaring dong" kata Tasya yang berada disamping Dion.
"Kalian ini ada ada aja, ingat umur kalian udah diatas 20 tahun. Tapi tingkah masih kaya anak sma aja, haduhh.." kata Siska lalu tertawa.
"Dion awet muda Bun, si Ganda tuh kerutan di wajahnya udah mau keliatan" kata Dion melirik Ganda.
"Apa lu bilang?!" Tanya Ganda dengan nada yang meninggi.
"He he udah, kamu Ganda pulang lah,ini sudah malam tidak baik untuk Bayi kalian,apa kalian mau nginap disini?" Tanya Siska ke Ganda.
"Enggak deh bun,kapan kapan aja,soalnya ada Geby dirumah" jawab Ganda, Geby itu adalah adik dari Ganda.
"Ya udah kalo gitu hati hati, kamu juga Dion pulang hati hati bawa Tasya nya. Jangan kamu bawa dia kemana mana" kata Siska tegas ke Dion.
Memang Ganda ataupun Dion itu sudah seperti putra dari Siska, sejak smp dan saat pertama kali Rival mengajak mereka main ke rumahnya pun Ganda dan Dion sudah akrab denganya.
"Iya Bun,ya udah kami pulang ya Bunda" kata Dion.
Mereka pun menyalimi Siska bergantian.
"Oiya Papa Ari mana Bun?" Tanya Caterin bingung yang tidak melihat suami dari Siska tersebut.
"Oh.. udah tidur kecapekan katanya" jawab Siska.
" ya udah pulang ya bun"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
****
Haduhh maaf ya lama banget upnya ya😅🙈🙈 Hp author baru dibalikin nih😂😂😂,insyaallah mulai sekarang updatenya lancar lagi🤗🤗🤗
Btw tinggal kan jejak ya dan votenya...
Sorry for typo
~sonya
![](https://img.wattpad.com/cover/182498903-288-k492150.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After Merrid With My Sweet Heart (COMPLATE)
RomanceDisarankan untuk membaca My Ice Girl (COMPLATE) terlebih dahulu❕❕ *** Bagaimana sih rumah tangga yang dulunya sicewek dingin dan cowok petakilan. Jika dulu Rival sangat takut pada Beby maka sekarang ia semakin takut. Hahaha Tidak ada yang banyak ber...